Perlindungan Hukum Terhadap Anak sebagai Korban Tindak Pidana Perkosaan Dalam Sistem Peradilan Pidana (Studi Kasus di wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sidoarjo),

Ningsih, Puji Rahayu (2011) Perlindungan Hukum Terhadap Anak sebagai Korban Tindak Pidana Perkosaan Dalam Sistem Peradilan Pidana (Studi Kasus di wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sidoarjo),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas mengenai masalah Perlindungan Hukum Terhadap Anak sebagai Korban Tindak Pidana Perkosaan dalam Sistem Peradilan Pidana. Hal ini dilatarbelakangi dalam praktek peradilan pidana perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban masih belum dilaksanakan secara maksimal. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hak-hak anak yang belum dapat terpenuhi. Terutama dalam kasus anak sebagai korban tindak pidana perkosaan di Pengadilan Negeri Sidoarjo yang perlindungan korban secara tidak langsung masih terbatas dalam bentuk pemberian ganti rugi oleh si pelaku tindak pidana karena ketentuan dalam undang-undang hingga saat ini masih mengarah kepada pemenuhan terhadap hak-hak pelaku tanpa memperhatikan hak-hak korban. Sehingga timbul permasalahan yaitu bagaimana perlakuan terhadap anak sebagai korban tindak pidana perkosaan selama proses peradilan pidana dan yang menjadi kendala beserta upaya bagi hakim dalam memberikan perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban tindak pidana perkosaan. Maka metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian hukum empiris dengan pendekatan yuridis sosiologis dengan maksud dan tujuan untuk menemukan fakta tentang perkosaan terhadap anak yang terjadi di wilayah hukum Pengadilan Negeri Sidoarjo yang dilanjutkan dengan menemukan masalah, kemudian menyelesaikan masalah tersebut. Hingga akhirnya seluruh data yang ada menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang menghasilkan data deskriptif analisis. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, bahwa perlakuan terhadap anak sebagai korban tindak pidana perkosaan selama proses peradilan pidana antara lain aparat penegak hukum masih memperlakukan anak wanita sebagai korban kekerasan (perkosaan) sebagai obyek bukan subjek yang harus didengarkan serta dihormati hak-hak hukumnya, bahkan menjadikan korban kedua kalinya atas kasus yang dialaminya, masih sering dipersalahkan dan tidak diberi perlindungan seperti apa yang dibutuhkannya. Kendalanya dalam segi yuridis belum dilaksanakan secara maksimal perlindungan hukum terhadap korban yang diatur undang-undang sedangkan pelaksanaannya dalam memberi keterangan korban masih malu dan diam sehingga korban kurang lancar dalam memberikan keterangan, pemberian ganti rugi belum dapat diberikan karena pihak korban belum ada yang mengajukan ganti rugi serta adanya ketidaktahuan pihak korban mengenai hal pengajuan ganti rugi, belum ada lembaga yang menangani masalah rehabilitasi yang bertujuan untuk memulihkan kondisi psikis.Upaya yang dilakukan hakim memberikan pengertian pada korban agar tidak malu dalam memberikan keterangan, mengadakan penyuluhan pengajuan ganti rugi kepada pihak korban maupun keluarga korban, mengenai rehabilitasi dengan pertimbangan fisik dan mental anak agar memperoleh hakhaknya diperlukan rancangan undang-undang yang mengatur lebih jelas.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2011/242/051104480
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 29 Mar 2012 11:10
Last Modified: 28 Mar 2022 07:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110999
[thumbnail of 051104480.pdf]
Preview
Text
051104480.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item