Adityo, Dhimas (2011) Bentuk Perlindungan Hukum Bagi Investor Obligasi Dalam Hal Emiten Pailit. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Obligasi adalah efek yang bersifat utang yang diperdagangkan di pasar modal yang jangka waktu jatuh temponya lebih dari 1tahun.Didalam proses emisi obligasi,ada kemungkinan emiten (perusahaan yang GO PUBLIC) gagal bayar dan dinyatakan pailit.Dalam penelitian ini,penulis bertujuan untuk mengetahui mengenai perlindungan hukum terhadap investor dalam proses emisi obligasi menurut Undang-Undang Nomor.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (UUPM) serta perlindungan bagi investor yang emiten pailit berdasarkan UUPM dan Undang-Undang No.37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UUKPKPU), serta bagaimana bentuk perlindungan investor dalam undang-undang Perseroan Terbatas Nomor. 40 Tahun 2007. Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, suatu jenis penelitian dengan mengkaji ketentuan-ketentuan hukum maupun kebijakan hukum yang berlaku dengan menggunakan studi kepustakaan sebagai sumber penelitian yaitu menjelaskan dan menggambarkan perlindungan investor bila emiten pailit. Berdasarkan apa yang telah diuraikan penulis pada bab-bab yang sebelumnya, maka penulis berkesimpulan bahwa pengaturan penerbitan dan penawaran umum obligasi di pasar modal telah memberikan perlindungan hukum bagi investor obligasi sesuai Undang-undang No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Bentuk perlindungan tersebut melalui kewajiban emiten menjalankan prinsip keterbukaan (disclosure). Perlindungan hukum bagi investor obligasi apabila emiten dipailitkan sudah sesuai dengan Undang-undang No.37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UUKPKPU) bergantung pada jenis obligasi yang dimilikinya Dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 di sini di jelaskan langkah yang harus dilakukan investor agar investasi yang berbentuk obligasi masih tetap bisa terbayarkan. Dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 melalui pasal 149 ayat 3 dan 4 kreditor bisa mengajukan keberatan kepada likuiditor dan apabila keberatan ditolak bisa mengajukan gugatan ke pengadilan negeri. Namun di sini tidak dijelaskan secara detail posisi investor obligasi sebagai kreditor, apakah dia kreditor previledge, ataukah kreditor separatis, ataukah kreitor konkuren.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2011/207/051104202 |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 27 Sep 2011 09:55 |
Last Modified: | 28 Mar 2022 06:30 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110960 |
Preview |
Text
051104202.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |