Gagasan Pemberian Lambang Perlindungan dan Status Khusus kepada Jurnalis dalam Konflik Bersenjata : Studi Kasus Terbunuhnya Jurnalis Fadel Zana di Jalur Gaza oleh Tentara Pertahanan Israel tahun 2008

Supraviendra, Adhitya Satrya (2011) Gagasan Pemberian Lambang Perlindungan dan Status Khusus kepada Jurnalis dalam Konflik Bersenjata : Studi Kasus Terbunuhnya Jurnalis Fadel Zana di Jalur Gaza oleh Tentara Pertahanan Israel tahun 2008. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini membahas perihal permasalahan hukum humaniter internasional terhadap perlindungan jurnalis dalam konflik bersenjata, dimana terdapat beberapa permasalahan penelitian seperti gagasan pemberian status khusus dan lambang perlindungan bagi jurnalis, kelengkapan aturan-aturan hukum humaniter internasional terhadap permasalahan tentang perlindungan jurnalis dalam konflik bersenjata, hingga permasalahan penyelesaian kasus terbunuhnya jurnalis bernama Fadel Shana oleh tentara pertahanan Israel. Penelitian terhadap permasalahan-permasalahan tersebut penulis lakukan karena dilatarbelakangi meningkatnya angka kejadian tindak kekerasan terhadap jurnalis khususnya pada situasi konflik bersenjata. Dalam upaya untuk mendapatkan tujuan penelitian, penulis menggunakan metode yuridis normatif. Penelitian ini utamanya memakai pendekatan perundang-undangan (statue approach) dalam pembahasan tentang gagasan pemberian status khusus dan lambang perlindungan kepada jurnalis dalam konflik bersenjata serta menggunakan pendekatan kasus (case approach) khususnya dalam permasalahan mengenai kasus terbunuhnya Fadel Zana. enelitian ini dilakukan (terutama) terhadap bahan hukum primer dan sekunder, sepanjang bahan-bahan hukum tadi mengandung kaidah-kaidah hukum. Berdasarkan hasil penelitian, Jurnalis yang bekerja dalam situasi konflik bersenjata tidak dapat mendapatkan status perlindungan khusus dan lambang perlindungan khusus menurut Hukum Humaniter Internasional yang ada, namun jurnalis tersebut masih memperoleh perlindungan umum dalam statusnya sebagai orang sipil, sehingga tidak boleh dijadikan sasaran serangan kecuali jika jurnalis melakukan tindakan permusuhan. Jurnalis melalui organisasi jurnalis internasional juga dimungkinkan membentuk lambang pembeda (distinctive emblem) berupa kartu pers dan press signs yang terstandarisasi secara global sehingga dapat dikenali secara luas. Peristiwa terbunuhnya jurnalis Fadel Shana oleh tentara Israel sesungguhnya merupakan sebuah tindakan pelanggaran terhadap Hukum Internasional. Penyelesaian kasus tersebut sudah diserahkan pada mekanisme hukum nasional negara Israel. Sehingga ICC tidak dapat mengadili kasus tersebut. Atas hasil-hasil penelitian tersebut, maka perlu bagi seluruh pembuat keputusan untuk lebih menghormati dan melindungi para jurnalis yang bekerja dalam situasi berbahaya, dengan cara membuat regulasi yang mendukung perlindungan jurnalis serta mengawal kebebasan informasi. Serta menginisiasi terbentuknya Konvensi Internasional yang secara khusus mengatur mengenai perlindungan jurnalis dalam konflik bersenjata.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2011/195/051104010
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 28 Sep 2011 11:09
Last Modified: 28 Mar 2022 04:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110945
[thumbnail of 051104010.pdf]
Preview
Text
051104010.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item