Berbagai Faktor Penyebab Permohonan Ijin Perceraian Anggota Kepolisian Kepada Atasan Ditolak : studi kasus di Detasemen C Brimob Madiun

Prayitno, Bayu Agung (2010) Berbagai Faktor Penyebab Permohonan Ijin Perceraian Anggota Kepolisian Kepada Atasan Ditolak : studi kasus di Detasemen C Brimob Madiun. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Adanya satu contoh kasus yang dialami oleh satu anggota Detasemen C Brimob Madiun mengenai permohonan ijin cerai yang diajukan kepada atasan ditolak. Pengajuan permohonan ijin cerai kepada atasan ini didasari oleh PP No. 10 tahun 1983 jo PP No. 45 tahun 1990 tentang Ijin Perkawinan dan Perceraian bagi PNS maupun dalam Petunjuk Teknis No. Pol.: JUKNIS/01/III/1981 tentang Perkawinan, Perceraian dan Rujuk bagi Anggota Polri, mengatur tentang setiap PNS maupun anggota Polri yang akan melakukan perceraian wajib memperoleh ijin tertulis lebih dahulu dari Pejabat. Penolakan tersebut dengan alasan tidak ada surat pernyataan istri bersedia diceraikan. Padahal dalam Petunjuk Pelaksanaan No. Pol.: Juklak/07/III/1988 tentang perkawinan, perceraian dan rujuk bagi anggota Polri dan Perssip, permohonan ijin perceraian hanya dapat ditolak apabila : 1) Perceraian yang akan dilakukan itu bertentangan dengan hukum agama yang dianut oleh kedua belah pihak dan bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, 2) Alasan yang dikemukakan oleh anggota yang bersangkutan tidak cukup kuat/dibuat-buat. Masalah penelitian ini adalah : faktor-faktor apa saja yang menyebabkan permohonan ijin perceraian anggota Polri (Brimob) kepada atasan ditolak dan upaya yang dilakukan pemohon dalam mengajukan cerai talak setelah permohonan ijin perceraian yang diajukan ditolak oleh atasannya. Tipe penelitian merupakan studi kasus. Metode pendekatan adalah yuridis sosiologis yaitu mengkaji permasalahan hukum yang didasarkan pada kenyataan yang ada di lapangan, lokasi penelitian di Detasemen C Brimob Madiun. Jenis dan sumber data terdiri dari data primer yaitu melalui wawancara langsung dengan responden dan data sekunder melalui literatur buku dan peraturan perundang-undangan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara dan teknik studi dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan metode deskriptif analisis yaitu data dipaparkan secara menyeluruh kemudian dianalisis sehingga dapat disusun suatu kesimpulan yang menjawab permasalahan. Hasil penelitian diketahui bahwa berbagai faktor yang menyebabkan permohonan ijin perceraian yang diajukan anggota Polri (Brimob) kepada atasan ditolak adalah : 1) Lemahnya birokrasi di Kepolisian dimana segala masalah internal Polri (Brimob) didominasi oleh atasan Polri (Brimob) yang lebih tinggi. 2) Tidak adanya penegasan/kepastian atas aturan yang tegas tentang pengambilan keputusan terhadap masalah internal yang terjadi dijajaran Polri (Brimob). 3) Atasan tidak ingin melihat anggotanya ada yang bercerai. Sedangkan upaya yang dapat dilakukan pemohon dalam mengajukan gugat cerai setelah permohonan ijin perceraian tersebut ditolak adalah dengan cara melakukan upaya naik banding. Dari hasil penelitian disarankan hendaknya bagi atasan/Pejabat yang berwenang memberikan ijin cerai bagi anggotanya, maupun bagi anggota Polri yang mengajukan permohonan cerai harus menerapkan peraturan yang berlaku karena semuanya sudah diatur dalam suatu peraturan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2010/64/051001070
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 15 Apr 2010 10:15
Last Modified: 25 Mar 2022 01:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110826
[thumbnail of 051001070.pdf]
Preview
Text
051001070.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item