Upaya Lembaga Pemasyarakatan Dalam Mencegah Narapidana Melarikan Diri : studi di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Lowokwaru Malang

Hutapea, Catherine Irmayana (2009) Upaya Lembaga Pemasyarakatan Dalam Mencegah Narapidana Melarikan Diri : studi di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Lowokwaru Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas mengenai upaya Lembaga Pemasyarakatan dalam Mencegah Narapidana Melarikan Diri. Sebagaimana diketahui bahwa landasan hukum tentang pemasyarakatan di Indonesia adalah UU Nomor 12 Tahun 1995 beserta peraturan pelaksanaannya. Sistem Pemasyarakatan adalah suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berdasarkan Pancasila yang dilaksanakan secara terpadu antara pembina, Warga Binaan Pemasyarakatan, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat berperan dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggungjawab. Instansi yang bertugas memberikan pembinaan terhadap narapidana dengan sistem pemasyarakatan adalah Lembaga Pemasyarakatan. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh Lapas dalam mencegah narapidana melarikan diri, maka penulis mengadakan penelitian di Lapas Klas I Lowokwaru Malang dikarenakan pada tahun 2003 pernah terjadi pelarian yang dilakukan oleh tahanan anak-anak sebnyak 4 (empat) orang dengan memanfaatkan kelengahan petugas keamanan yang sedang berjaga saat itu. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis sosiologis, mengkaji dan menganalisa permasalahan yang ditetapkan secara yuridis, dengan melihat fakta-fakta yang terjadi di masyarakat kemudian seluruh data dianalisa secara deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, bahwa upaya yang dilakukan Lapas Lowokwaru dalam mencegah narapidana melarikan diri yaitu upaya preventif (upaya pencegahan agar tidak terjadi tindakan melarikan diri meliputi pengamanan fisik, sosialisasi sanksi, menciptakan suasana kondusif dan pendekatan pribadi) dan upaya represif (dilakukan setelah terjadi perbuatan melarikan diri dengan tujuan menimbulkan efek jera dan menjadi contoh bagi yang lainnya, meliputi melakukan pengejaran secepatnya, penempatan di sel tikus, meningkatkan keamanan dan berusaha untuk memenuhi hak-hak narapidana sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 UU pemasyarakatan. Sedangkan mengenai permasalahan kedua mengenai kendala yang dihadapi Lapas dalam mencegah narapidana melarikan diri antara lain kurangnya sumber daya manusia (jumlah petugas yang tidak seimbang dengan jumlah narapidana dan tahanan yang harus diawasi dan dibina), kondisi bangunan yang sudah tua, kelebihan daya tampung (over capacity), masalah sarana dan prasarana pendukung dalam menjalankan tugas menjaga keamanan dan tingkat kesejahteraan petugas Lapas yang kurang memadai. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menarik kesimpulan bahwa upaya yang dilakukan oleh Lapas Lowokwaru Malang dalam mencegah narapidana melarikan diri yaitu upaya represif dan upaya preventif, disamping berusaha melakukan pembinaan keterampilan dan berusaha memenuhi hak-hak narapidana. Menyingkapi dari fakta diatas, maka penulis berpendapat bahwa perlu menambah personil serta peningkatan kualitas SDM yang ada, melakukan perbaikan bangunan, menambah jumlah daya tampung dan mengembalikan fungsi Lapas dan meningkatkan kesejahteraan para petugas Lapas.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2009/91/050901132
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 21 Apr 2009 10:08
Last Modified: 21 Mar 2022 02:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110625
[thumbnail of 050901132.pdf]
Preview
Text
050901132.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item