Kedudukan Ahli Waris Penerima Hibah Wasiat Dengan Objek Rumah : kajian Terhadap Penundukan Diri Pada Hukum Waris BW Oleh Golongan Pribumi

Nurhayati, Prawatya Ido (2009) Kedudukan Ahli Waris Penerima Hibah Wasiat Dengan Objek Rumah : kajian Terhadap Penundukan Diri Pada Hukum Waris BW Oleh Golongan Pribumi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan ini penulis membahas mengenai masalah kedudukan ahli waris penerima hibah wasiat dengan objek rumah, dengan kajian terhadap penundukan diri pada hukum waris BW oleh golongan pribumi. Kita ketahui bahwa Hukum waris yang berlaku di Indonesia ada tiga sistem, yaitu sistem hukum waris BW, sistem hukum waris Islam dan sistem hukum waris adat. Adanya tiga sistem yang berlaku sebagai hukum positif ini menyebabkan adanya pluralisme hukum dalam hukum waris pada khususnya. Setelah adanya Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 tentang Amandemen Peradilan Agama, hak opsi dihapuskan, sehingga masyarakat tidak dapat memilih sistem hukum mana yang digunakan apabila terlibat sengketa. Terdapat kasus yang menjadi sentral utama dalam penulisan ini, yaitu tentang seorang ahli waris yang menerima hibah wasiat dalam hukum waris BW, sedangkan pewaris dan ahli waris merupakan golongan pribumi yang seharusnya menggunakan hukum waris adat. Pewaris telah menundukkan diri secara diamdiam kepada hukum BW, dan objek yang diwariskan atau dihibah wasiatkan kepada ahli waris, yaitu berupa rumah. Rumah tersebut masih menjadi objek dari perjanjian sewa beli yang dilakukan oleh pewaris. Perlu diketahui juga bahwa penunjukan ahli waris dituangkan dalam akta otentik notaris. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode yuridis normatife, mengkaji dan menganalisis permasalahan yang ditetapkan secara yuridis disertai dengan melihat berbagai literatur serta memantau perkembangan permasalahan melalui internet. Kemudian seluruh data yang ada, di analisis secara interpretasi atau penafsiran berbagai pasal-pasal dalam Undang-Undang yang berkaitan dengan penulisan. Berdasarkan hasil analisa, kedudukan ahli waris penerima hibah wasiat yang menerima hibah wasiat dalam sistem hukum BW tidak menjadi permasalahan. Hal ini disebabkan karena pewaris telah melakukan penundukan diri secara diamdiam ke dalam hukum BW. Dalam hal ini pewaris dan ahli waris mempunyai hubungan hukum dengan adanya hibah wasiat tersebut, maka ahli waris turut serta menundukkan diri pada hukum perdata. Objek waris masih menjadi objek perjanjian sewa beli tetapi telah dihibah wasiatkan. Hak milik dari objek rumah yang dijadikan perjanjian sewa beli belum beralih menjadi hak milik ahli waris dan baru akan beralih kepada ahli waris apabila perjanjian sewa beli telah lunas. Menyikapi fakta-fakta tersebut di atas, maka perlu kiranya permasalahan tentang kedudukan ahli waris penerima hibah wasiat dengan objek rumah tersebut dapat diselesaikan dengan baik, berdasar pada peraturan atau hukum yang berlaku sebagai kekuatan hukum yang dijadikan dasar untuk menyelesaikan permasalahan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2009/40/050900811
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 20 Mar 2009 09:00
Last Modified: 17 Mar 2022 07:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110572
[thumbnail of 050900811.pdf]
Preview
Text
050900811.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item