Modus Operandi Dan Penanggulangan Tindak Pidana Pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB)

Boedisoesetya, Dicky Kusuma (2009) Modus Operandi Dan Penanggulangan Tindak Pidana Pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini, Penulis mengambil judul: MODUS OPERANDI DAN PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PEMALSUAN SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN BERMOTOR (STNKB) (studi di polres blitar) dengan latar belakang Pada dasarnya Setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan wajib didaftarkan dan sebagai bukti bermotor telah di daftarkan dan akan diberikan STNKB. Kendaraan bermotor berdasarkan pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah (selanjutnya disingkat PP) Nomer 44 tahun 1993 tentang kendaraan dan pengemudi adalah “kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik yang ada pada kendaraan itu. Seiring kemajuan tekhnologi yang semakin pesat banyak masyarakat melakukan bebagai macam bentuk penipuan yang dilakukan dengan rapi, seperti halnya dalam Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB) yang kini sering di salah gunakan oleh masyarakat untuk memalsukan dan seolah-olah STNKB tersebut menjadi seperti asli. Pemalsuan tersebut ada berbagai bentuk yang biasa disebut sebagai modus operandi pemalsuan. Salah satunya adalah modus operandi pemalsuan terhadap surat tanda nomor kendaraan. Untuk mendapatkan alternatif solusi yang tepat dan efektif dari permasalahan di atas yang itu tentang pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB) yang diperlukan suatu kajian yang komprehensif dan mendalam atas permasalahan tersebut. Dari latar belakang tersebut dapat ditarik rumusan masalah yaitu bagaimana modus operandi tindak pidana pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB), bagaimana kendala-kendala dan upaya Polres Blitar dalam menanggulangi Tindak Pidana Pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB). Metode pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode yuridis sosiologis yaitu mengkaji permasalahan dari segi hukum yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan, lokasi penelitian di Polres Blitar, Jenis data terdiri dari data primer dan data sekunder. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data primer dan teknik pemngumpulan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah Polisi Polres Blitar, sampel dalam penelitian ini adalah Kanit Idik I di Polres Blitar dan Responden awal yang akan di pakai dalam penelitian ini yang merupakan informan kunci adalah Staf dari Kanit Idik I Polres Blitar (2 orang). Teknik analisa data menggunakan metode deskriptif analisis yaitu data dipaparkan secara menyeluruh kemudian dilakukan analisis sehingga dapat disusun suatu kesimpulan yang menjawab permasalahan yang ada. Hasil penelitian menunjukan bahwa modus operandi Para pelaku kejahatan melakukan pengubahan nomor mesin dengan cara: Melepas seluruh body kendaraan satupersatu, melepas bak mesin dari rangka kendaraan yang akan di rubah, melebur nomor mesin kendaraan, mengetok atau mengukir nomor mesin kendaraan dengan nomor mesin yang baru sesuai dengan nomor mesin yang diinginkan oleh pelaku kejahatan, menghaluskan nomor mesin yang sudah diketok atau diukir oleh pelaku kejahatan agar dapat terlihat seperti nomor mesin aslinya. Para pelaku kejahatan melakukan pengubahan nomor rangka dengan cara: Menggergaji pipa rangka kendaraan, mengganti nomor pipa rangka kendaraan dengan nomor rangka yang baru sesuai dengan nomor STNKB yang diinginkan oleh pelaku kejahatan, menghaluskan dengan cara mengelas pipa rangka kendraan yang sudah di ganti oleh pelaku kejahatan sehingga terlihat rapi dan sesuai dengan aslinya lagi. Setelah melakukan pengubahan pada nomor rangka maupun nomor mesin, para pelaku melakukan juga pengubahan terhadap warna kendaraan-kendaraan hasil kejahatan curanmor tersebut untuk mengelabuhi polisi maupun calon pembelinya. Modus operandi pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNKB) yang lain adalah dengan cara yang dipalsukan adalah nomor mesin dan nomor rangka kendaraan 1 (satu) dengan kendaraan yang lain dengan cara dipindahkan dan kendaraan tersebut mempunyai merek yang sama. Adapun tahap-tahap atau proses dari mengubah Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNKB) adalah sebagai berikut: Mempersiapkan berupa penghapus bolpoint dan printer, menggosok nomor mesin, nomor rangka dan nomor polisi menggunakan penghapus bolpoint sampai tidak kelihatan nomor aslinya, mencetak atau mengeprint kembali nomor mesin, nomor rangka dan nomor polisi yang sudah di hapus sampai tidak terlihat palsu sehingga seolah-olah STNKB itu menjadi asli.. Kemudian kendala Polres Blitar dalam menanggulangi Tindak Pidana Pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB) antara lain: Kasus pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB) yang ada di masyarakat, pemilik kendaraan tersebut berasal dari luar kota sehingga polisi sulit mencari hak milik kendaraan tersebut, kurangnya kesadaraan masyarakat dalam membeli kendaraan tidak mengecek fisik kembali kendaraan tersebut, kurangnya kesadaran masyarakat untuk memberikan informasi pelaku, ketika polisi akan melakukan penangkapan terahadap pelaku atau akan melakukan penyitaan barang bukti, masyarakat tidak memberi dukungan tetapi berusaha menutup-nutupi, hal ini terutama dilakukan oleh keluarga atau saudara pelaku, sulitnya kepolisian dalam mencari barang bukti, kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengetahui seluk beluk mobil itu, sulitnya masyarakat untuk mengetahui perbedaan mana STNKB palsu dan mana STNKB asli dan upaya Polres Blitar untuk mengatasinya antara lain bertindak Prefentive dan bertidak Represive. Dari hasil penelitian tersebut peneliti dapat memberikan saran yaitu : Seharusnya masyarakat lebih aktif dan jujur dalm memberikan informasi apabila terdapat kejahatan di sekitar lingkungannya. seharusnya Kepolisian memberi sosialisasi kepada masyarakat tentang STNKB yang asli sehingga masyarakat mengerti perbedaan antara STNKB yang asli dengan STNKB yang palsu, seharusnya masyarakat lebih teliti dalam membeli sebuah kendaraan jangan mudah terpengaruh dengan harga kendaraan yang dijual murah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2009/286/050903313
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 23 Nov 2009 14:12
Last Modified: 17 Mar 2022 02:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110503
[thumbnail of 050903313.pdf]
Preview
Text
050903313.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item