Optimalisasi Pendapatan Retribusi Pasar Dalam Menunjang Pendapatan Asli Daerah : studi Di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pasar Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kota Batu

Widharu, Shasa Suta (2009) Optimalisasi Pendapatan Retribusi Pasar Dalam Menunjang Pendapatan Asli Daerah : studi Di Unit Pelaksana Teknis Daerah Pasar Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 telah memberikan kewenangan kepada daerah untuk melaksanakan urusan rumah tangganya sendiri menurut asas otonomi. Didalam era otonomi daerah saat ini, daerah diberikan kewenangan yang lebih besar untuk mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri. Pemerintah daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber-sumber keuangan khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintah dan pembangunan didaerah melalui pendapatan asli daerah (PAD). Tuntutan peningkatan PAD semakin besar seiring dengan semakin banyaknya kewenangan pemerintah yang dilimpahkan kepada daerah. Dalam menunjang PAD salah satunya dengan penarikan retribusi. Kota Batu yang dikenal sebagai kota agropolitan dikarenakan banyak hasil alam yang dihasilkan kota Batu dan juga banyaknya wisata alam yang tersedia. Sesuai dengan visi kota Batu yaitu menuju sentra pertanian, pendidikan, dan pariwisata. Kota Batu menjadi salah satu jujukan wisatawan dalam negeri maupun wisatawan luar negeri. Banyak hal yang dapat dijumpai di kota Batu selain panorama yang indah dan hawa yang sejuk. Begitu banyak potensi di kota Batu yang belum dioptimalkan, disebabkan kurangnya dana pengembangan dan pembangungan dari pemerintah daerah. Salah satunya mengenai pasar induk kota Batu yang memiliki luas ± 4,5 Ha, yang terdiri dari 3 (tiga) jenis pasar yaitu pasar buah, pasar sayur, dan pasar besar. Pasar tersebut menjadi salah satu potensi yang dapat menambah pendapatan daerah, dalam hal ini melalui retribusi pasar. Setiap tahun target setor retribusi terus naik, namun tidak sebanding dengan potensi yang ada. Hampir setiap tahun target tidak dapat terpenuhi karena adanya faktor penghambat didalam pemenuhan pendapatan retribusi pasar. Pihak UPTD-Pasar beserta staf lapangan telah beupaya penuh menarik retribusi kepada setiap pedagang di pasar. Namun, faktor banyaknya pedagang yang tutup dan pedagang yang menunggak mengakibatkan pendapatan tidak optimal. Untuk membahas permasalahan yang muncul, didapat dari data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara dengan responden dan dari hasil lapangan. Kemudian dari data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung berupa studi kepustakaan, literatur, dan artikel situs internet. Baik data primer maupun data sekunder saya analisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diteliti dengan cara memaparkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan lapangan dan studi pustaka. Dari hasil wawancara dan pengamatan di lapangan didapat kendalakendala optimalisasi pendapatan retribusi pasar yaitu: kondisi pasar yang kurang memadai, banyaknya pedagang yang tutup karena kekurangan modal, menurunnya daya beli masyarakat pada pasar tradisional karena adanya pasar modern, adanya bongkar muat langsung pada petani, dan banyaknya pedagang sayur keliling. Hal tersebut yang menyebabkan pendapatan retribusi pasar tidak dapat mencapai target yang ditentukan. Upaya yang dilakukan oleh pihak UPTD-Pasar melihat kendala-kendala yang ada yaitu dengan peningkatan kuantitas dan kualitas pegawai agar hasil menjadi maksimal, memberikan keringanan bagi pedagang yang menunggak membayar retribusi, menyediakan lahan kosong untuk menaruh sisa dagangan pedagang, berupaya menertibkan PKL agar tidak menggangu pedagang tetap di dalam pasar, pengembangan pasar, dan juga UPTD-Pasar berharap adanya bantuan modal dari pemerintah dengan suku bunga rendah bagi pedagang yang kekurangan modal. Upaya tersebut terus di usahakan dan dikembangkan oleh pihak UPTD agar pendapatan retribusi pasar terus meningkat. Dalam hal pengembangan pasar, pihak UPTD beserta instansi terkait berencana mengubah pasar tradisional menjadi pasar modern agar dapat meningkatkan pendapatan daerah. Namun, sampai pada saat ini rencana tersebut belum terealisasi baru sebatas wacana saja. Terlepas dari rencana tersebut, pihak UPTD memiliki cara lain untuk menjaga stabilitas dan kenyamanan pasar dengan “Jumat Bersih”. Jumat bersih ini yaitu suatu tindakan pembersihan kawasan hijau pasar dari PKL dan sisa dagangan pedagang. Hal itu dilakukan agar pasar tetap memiliki kawasan hijau tampak bersih dan nyaman, sehingga dapat menarik lebih banyak pengunjung pasar batu. Menyikapi fakta-fakta tersebut perlu kiranya pihak UPTD-Pasar beserta instansi terkait untuk lebih memperhatikan keadaan pasar Batu dengan mengembangkan potensi pasar, memperluas lahan parkir agar memadai dan memudahkan jalur jual beli, dan diberlakukannya aturan hukum yang jelas dan mengikat mengenai bongkar muat yang dilakukan langsung pada petani yang bersangkutan. Dengan hal tersebut diharapkan pasar Batu bisa lebih berkembang, lebih tertata rapi dan bersih, sehingga pendapatan pasar meningkat dan Kota Batu lebih maju dengan kota agropolitan dan kota wisatanya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2009/283/050903224
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 28 Oct 2009 09:52
Last Modified: 17 Mar 2022 01:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110501
[thumbnail of 050903224.pdf]
Preview
Text
050903224.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item