EricPaulSuherman, (2009) Penyalahgunaan subutex dalam terapi substitusi bagi pemakai narkoba suntik berdasarkan : studi Kep Men Kes RI No 567 Tahun 2006 di LSM Sadar Hati, Malang Keputusan Menteri Kesehatan RI No 567 tahun. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam penulisan skripsi ini penulis meneliti dan membahas permasalahan mengenai penyalahgunaan subutex sebagai obat psikotropika yang digunakan dalam terapi substitusi bagi para pemakai narkoba suntik (penasun). Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta yang ditemukan bahwa terdapat sejumlah besar penasun yang menjadi pasien dalam program terapi substitusi yang menyalahgunakan obat terapi substitusi yaitu subutex dengan menggunakan subutex dengan cara disuntikkan, padahal subutex dibuat untuk digunakan secara oral/sublingual. Perilaku penyalahgunaan subutex ini jelasjelas menimbulkan masalah baru seperti peningkatan epidemi HIV/AIDS melalui pemakaian jarum suntik secara bergantian oleh penasun ketika menyuntikkan subutex. Dalam upaya untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya penyalahgunaan subutex penulis menggunakan metode pendekatan yuridis sosiologis terhadap fenomena penyalahgunaan subutex. Pendekatan yuridis dilakukan untuk mengkaji Kep Men Kes RI No 567 Tahun 2006 serta ketentuanketentuan lain yang mengatur tentang terapi substitusi dengan menggunakan subutex bagi para pemakai narkoba suntik. Sedangkan pendekatan sosiologis dilakukan untuk mengkaji faktorfaktor penyebab, serta cara untuk mengatasi masalah penyalahgunaan subutex dalam pelaksanaan program terapi substitusi bagi pemakai narkoba suntik tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, bahwa faktor penyebab penyalahgunaan subutex dalam terapi substitusi adalah kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh dokter sebagai pihak yang berwenang dalam hal pemberian serta penyerahan subutex kepada pasien, lemahnya pengawasan pemerintah terhadap kegiatan psikotropika dimana seringkali terjadi penyalahgunaan subutex, terdapat berbagai alasan yang dirasakan oleh pasien sehingga mereka melakukan penyalahgunaan subutex, subutex itu sendiri berpotensi untuk disalahgunakan dengan cara disuntikkan. Menyikapi fakta tersebut di atas, maka perlu kiranya dilakukan beberapa tindakan yaitu melakukan tindakan preemtif, dengan memberikan informasi yang benar tentang bahaya penyalahgunaan subutex baik melalui keluarga maupun melalui pelayanan kesehatan yang diberikan terhadap pasien terapi substitusi, pemberian sarana dan kegiatan yang positif bagi pasien agar mereka dapat beraktifitas sesuai dengan minat dan kemampuan mereka sehingga dapat bermanfaat bagi pasien itu sendiri serta keluarganya. Melakukan tindakan preventif, dengan melaksanakan pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat terhadap kegiatan psikotropika termasuk dalam terapi substitusi subutex, serta peningkatan pengawasan oleh dokter terhadap pasien agar tidak terjadi penyalahgunaan subutex. Melakukan tindakan represif, dengan menindak masyarakat yang dengan sengaja tidak melaporkan tentang adanya penyalahgunaan psikotropika/subutex dalam terapi substitusi subutex; menindak dokter yang terbukti melakukan pelanggaran sebagaimana diatur dalam Undangundang Psikotropika, Kesehatan, maupun Praktik Kedokteran; menindak pasien sebagai penyalahguna dengan sanksi yang tepat. Melakukan upaya rehabilitasi baik medis maupun sosial bagi pasien sebagai penyalahguna subutex, dan membuat subutex yang tidak berpotensi disalahgunakan atau mengganti subutex dengan obat lain yang tidak berpotensi untuk disalahgunakan dalam terapi substitusi.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FH/2009/162/050901898 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
| Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
| Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
| Date Deposited: | 15 Jul 2009 10:26 |
| Last Modified: | 19 Oct 2021 03:34 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110380 |
Preview |
Text
050901898.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |