Studi Komparatif Terhijabnya Ahli Waris Akibat Pembunuhan Terhadap Pewaris : kajian Normatif Terhadap Empat Mazhab Ahlus Sunnah Wal Jamaah

AriesRatihPuspitamanti (2009) Studi Komparatif Terhijabnya Ahli Waris Akibat Pembunuhan Terhadap Pewaris : kajian Normatif Terhadap Empat Mazhab Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam Penulisan skripsi ini penulis membahas mengenai masalah persamaan dan perbedaan terhijabnya ahli waris akibat pembunuhan terhadap pewaris berdasarkan empat mazhab Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Hal ini dilatar belakangi dengan adanya sumber hukum kewarisan Islam yang berasal dari Ijtihad, yang mana ijtihad ini muncul dikalangan muslimin karena ada persoalan-persoalan sosial masyarakat yang tidak ada nashnya dalam Al-Qur‟an dan Sunnah Rasul. Mengenai hukum kewarisan islam sendiri ada beberapa perbedaan pendapat di kalangan para fuqaha, khususnya pendapat imam empat mazhab Ahlus Sunnah Wal Jamaah seperti Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi‟i dan Imam Hambali. Dalam memperoleh hak mewaris tidak hanya karena adanya penyebab kewarisan tetapi juga harus tidak ada penyebab yang dapat menghalangi untuk menerima warisan. Salah satu faktor yang membuat ahli waris terhijab adalah pembunuhan yang dilakukan ahli waris terhadap pewaris. Para ulama telah sepakat bahwa pembunuhan dapat menjadi penghalang kewarisan, tetapi mereka berbeda pendapat mengenai jenis-jenis pembunuhan yang dapat menghalangi kewarisan. Dalam menganalisis perbedaan dan persamaan yang ada antar mazhab Ahlus Sunnah Wal Jamaah dalam memandang terhijabnya ahli waris akibat pembunuhan terhadap pewaris, maka metode pendekatan yang dipakai adalah normatif analitis perbandingan hukum ( approach of comparative legal sysytem) , menganalisis bahan hukum yang ditetapkan dengan berfikir komparatif. Kemudian, seluruh data yang ada di analisa secara kualitatif interpretatif. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, bahwa kasus pembunuhan yang dimasalahkan apabila pembunuh dengan terbunuh ada hubungan kerabat dan perkawinan, sehingga di antara keduanya ada hubungan mewaris yaitu sebagai ahli waris dan pewaris. Permasalahan yang diangkat oleh mazhab Ahlus Sunnah Wal Jamaah bukan pada substansi pembunuhan itu sendiri, namun pada kategori dari jenis pembunuhan mana yang menghalangi atau tidaknya terhadap kewarisan. Ulama mazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah ada kesamaan pendapat bahwa, pembunuhan tanpa hak khususnya pembunuhan disengaja yang dilakukan oleh orang dewasa dan berakal merupakan jenis pembunuhan yang membuat ahli waris terhijab dan tidak berhak menerima harta warisan. Dan mereka berbeda pendapat mengenai pembunuhan yang dilakukan secara tidak disengaja oleh ahli waris terhadap pewaris merupakan jenis pembunuhan yang tidak menghalangi kewarisan. Menyikapi hasil pembahasan diatas, maka perlu kiranya adanya sedikit pencerahan pemikiran oleh Hakim Pengadilan Agama maupun para praktisi hukum terhadap penyelesaian kasus kewarisan Islam agar mempertimbangkan kajian dari sumber-sumber hukum islam yang berupa ijtihad dari para mujtahid, khususnya mujtahid mazhab Ahlus Sunnah Wal Jamaah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2009/100/050901403
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 13 May 2009 11:00
Last Modified: 19 Oct 2021 02:44
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110315
[thumbnail of 050901403.pdf]
Preview
Text
050901403.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item