Analisis Juridis Normatif Legal Standing Perjanjian Waralaba Alfamart terhadap PP No. 42 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Perdagangan No. 12/M-DAG/PER/3/2006

MJanuarFerdian (2008) Analisis Juridis Normatif Legal Standing Perjanjian Waralaba Alfamart terhadap PP No. 42 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Perdagangan No. 12/M-DAG/PER/3/2006. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh tidak terpenuhinya syarat subjektif dan syarat objektif dalam perjanjian waralaba ALFAMART sesuai dengan ketentuan dengan PP No. 42 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Perdagangan No. 12/MDAG/PER/3/2006 sehingga mengakibatkan ketidakjelasan mengenai kekuatan mengikat terhadap pihak dalamperjanjian. Dengan adanya hal tersebut maka perlu adanya pengkajian mengenai Analisis Juridis Normatif Legal Standing Perjanjian Waralaba Alfamart Terhadap PP No. 42 Tahun 2007 Dan Peraturan Menteri Perdagangan No. 12/M-DAG/PER/3/2006. Dalam penulisan ini, permasalahan yang diangkat adalah kedudukan dan keabsahan perjanjian waralaba apabila Perusahaan waralaba tersebut tidak memiliki ijin usaha waralaba dari Menteri Perdagangan serta kekuatan mengikatnya perjanjian waralaba bagi para pihak apabila isi perjanjiannya tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 42 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 12/M-DAG/PER/3/2006. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Sedangkan analisa dilakukan dengan metode analisa Interpretasi Sistematis (Logis) dan Interpretasi Otentik atau secara resmi.Dari hasil analisis, diketahui bahwa dengan menafsirkan peraturan perundang-undangan (PP No. 42 Th. 2007, Peraturan Menteri Perdagangan No.12/M/PER/3/2006) dengan menghubungkannya dengan peraturan yang lain (Perjanjian Waralaba ALFAMART) khususnya mengenai komparisinya, tidak sahnya subjek hukum PT. Sumber Alfaria Trijaya tidak mengakibatkan perjanjian yang dibuat tidak sah melainkan tetap sah mengikat kedua belah pihak. Syarat subjektif tidak terpenuhi secara lengkap, maka perjanjian waralaba ALFAMART tetap sah mengikat para pihak, namun perjanjian tersebut berada dalam keadaan “menggantung tidak menentu” karena sewaktu-waktu dapat dibatalkan (vernietigbaar). Ketidaksesuaian perjanjian waralaba ALFAMART dengan norma-norma yang terdapat dalam PP No. 42 Th. 2007 dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 12/M-DAG/PER/3/2006 masih dapat mengikat kedua belah pihak mengakibatkan belum ada payung hukum dari pemerintah. Dengan cara konsistensi pada aturan-aturan tersebut maka unsur perlindungan hukum bersifat preventif dapat terpenuhi dengan optimal.maka dari itu disarankan agar pihak franshisor yakni PT. Sumber Alfaria Trijaya mengikuti dan mengadakan pelatihan untuk kelengkapan akta perjanjian tentang masalah hukum terutama mengenai komparisi, membicarakan kepada para konsultan hukum, khususnya yang terkait dengan perjanjian waralaba, misalnya Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual, sehingga isi yang terkandung dalam akta perjanjian mempunyai jaminan perlindungan hukum serta adanya kepastian hukum bagi para pihak yang membuatnya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2008/87/050801286
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 02 May 2008 14:17
Last Modified: 19 Oct 2021 02:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110301
[thumbnail of 050801286.pdf]
Preview
Text
050801286.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item