Kapasitas International Court of Justice dalam United Nation ditinjau dari kewenangannya memberikan Advsiory Opinion : Analisa Advisory Opinion The Reparations of Injuries Suffered in The Service of U

CanggihPuspitasari (2008) Kapasitas International Court of Justice dalam United Nation ditinjau dari kewenangannya memberikan Advsiory Opinion : Analisa Advisory Opinion The Reparations of Injuries Suffered in The Service of U. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas masalah kapasitas International Court of Justice dalam United Nation yang kemudian ditinjau dari salah satu wewenangnya yaitu memberikan advisory opinion. Hal ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan untuk menganalisa bagaimana sebuah advisory opinion dapat dikatakan sebagai sebuah kewenangan court atau lembaga peradilan ketika produk hukum tersebut sama sekali lemah dan tidak memiliki kekuatan mengikat para pihak yang meminta pendapat hukum tersebut, bermuatan politik dan akibatnya terhadap kapasitas International Court of Justice sebagai sebuah lembaga peradilan di dalam United Nation. Dalam upaya menganalisa kapasitas Internasional Court of Justice dalam United Nation sehingga jelas kewenangan, kedudukan, dan kontribusi kewenangan tersebut terhadap kapasitas International Court of Justice sebagai salah satu organ penting di dalam United Nation dan untuk mengidentifikasi dan menganalisa ada tidaknya wewenang International Court of Justice dalam Advisory Opinion The Reparations of Injuries Suffered in The Service of United Nation Case pada tahun 1949, baik pada proses pembentukan maupun pelaksanaannya.Berdasarkan hasil telaah dan analisa, penulis memperoleh kesimpulan bahwa kapasitas International Court of Justice dalam United Nation dilihat dari segi kewenangan, adalah berwenang untuk memutus sengketa antar negara dan memberikan pendapat hukum. Kapasitasnya sebagai court atau lembaga peradilan terbukti masih tetap melekat padanya. Sedangkan kontribusi dari kewenangan tersebut adalah sebagai identitas untuk menguatkan kedudukan International Court of Justice di dalam United Nation yaitu sebagai court atau lembaga peradilan. International Court of Justice memiliki wewenang di dalam Advisory Opinion The Reparations of Injuries Suffered in The Service of United Nation Case pada tahun 1949, tetapi kewenangan itu terbatas hanya pada proses penerimaan, pembentukan, dan kemudian mengeluarkan sebuah advisory opinion. International Court of Justice tidak bisa memaksakan untuk dilaksanakan, pertama karena berdasar pada statuta, International Court of Justice tidak memiliki alat pemaksa, dan sifat dari advisory opinion itu sendiri yang non-binding atau tidak mengikat.Menyikapi hal tersebut di atas, maka seharusnya merubah beberapa ketentuan dalam statuta International Court of Justice, dan harus ada pencantuman International Court of Justice sebagai lembaga penyelesaian sengketa di dalam setiap advisory opinion yang dikeluarkan dengan bantuan Dewan Keamanan sebagai lembaga yang berhak memaksakan hasil putusan International Court of Justice.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2008/53/050800879
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 24 Mar 2008 09:09
Last Modified: 19 Oct 2021 02:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110267
[thumbnail of 050800879.pdf]
Preview
Text
050800879.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item