Pelaksanaan Customer Agreement dalam Perdagangan Berjangka dan Tanggung Jawab Hukum yang Timbul Akibat Wanpretasi Trader : studi di P.T. Millenium Penata Futures Kantor Unit Pelayanan (KUP) Malang Cab

Yasmine (2008) Pelaksanaan Customer Agreement dalam Perdagangan Berjangka dan Tanggung Jawab Hukum yang Timbul Akibat Wanpretasi Trader : studi di P.T. Millenium Penata Futures Kantor Unit Pelayanan (KUP) Malang Cab. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penulisan skripsi ini, dilatar belakangi oleh adanya produk-produk keuangan baru yang ditawarkan sebagai alternatif investasi, yang menyebabkan Perdagangan Berjangka menjadi bagian dari sirkulasi keuangan dunia. Ditinjau dari segi hukum, perdagangan berjangka memiliki karakteristik yang didominasi oleh hubunganhubungan hukum yang bersifat kontraktual, khususnya antara penyedia jasa keuangan (pialang) dengan nasabah, yang dituangkan dalam Perjanjian Nasabah atau Customer Agreement sesuai dengan ketentuan Pasal 50 ayat (2) Undang-Undang no. 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. Adapun Permasalahan yang diteliti adalah (1) Pelaksanaan Customer agreement bagi Para Pihak dalam perdagangan Berjangka, (2) Pelaksanaan tanggung jawab hukum yang timbul atas tindakan wanprestasi Trader, dan (3) Mekanisme penyelesaian sengketa yang ditempuh atas tindakan Trader yang Wanprestasi. Metode pendekatan yang digunakan adalah Yuridis Empiris, yakni dengan mengkaji dan menganalisis permasalahan yang ditetapkan secara yuridis dengan melihat fakta empiris secara obyektif. Kemudian, seluruh data yang ada dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian, diperoleh data tentang pelaksanaan Customer Agreement antara Tahun 2005 hingga Tahun 2007, sebagai berikut. Terdapat 280 orang nasabah yang terlibat dalam Pelaksanaan Customer Agreement dengan Pialang Berjangka. 84 orang atau sekitar 30 % dari keseluruhan Pelaksanaan Customer Agreement, Nasabah menggunakan jasa Trader.Dari jumlah ini, terjadi kasus sengketa 10 buah atau 11,3 % dari keseluruhan jumlah nasabah yang menggunakan jasa Trader dalam bertransaksi, dan sebanyak 7 buah dari keseluruhan kasus sengketa atau sekitar 8, 33 % merupakan kasus sengketa yang timbul akibat tindakan wanprestasi Trader. Pelaksanaan Customer Agreement untuk memenuhi ketentuan Pasal 50 ayat (2) Undang-Undang no. 32 tahun 1997 berupa Pelaksanaan dari hal-hal yang diatur di dalam Customer Agreement atau Perjanjian Nasabah, khususnya dalam Perjanjian Pemberian Amanat (antara Nasabah kepada Pialang Berjangka), dan Perjanjian Pemberian Kuasa (Antara Nasabah dengan Trader). Sedangkan Tanggung Jawab Hukum yang timbul atas Tindakan Trader yang wanprestasi, dalam penelitian ini sama sekali tidak ada, karena dilatar belakangi belum adanya aturan yang terlembagakan berkenaan tanggung jawab trader serta tidak adanya keseragaman etika profesi Trader dan Sertifikasi Profesional (Portofolio Trading Performance) sebagai Persyaratan Profesional untuk menjadi Trader. Mekanisme Penyelesaian sengketa yang ditempuh oleh Para Pihak atas Tindakan wanprestasi Trader ini adalah dengan menggunakan Upaya Nonlitigasi sesuai ketentuan Pasal 61 Undang-Undang no. 32 tahun 1997, yakni dengan menggunakan upaya Mediasi, dengan P.T. Millenium Penata Futures sebagai Mediator bagi Para Pihak yang bersengketa.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2008/49/050800842
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 24 Mar 2008 09:46
Last Modified: 19 Oct 2021 02:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110261
[thumbnail of 050800842.pdf]
Preview
Text
050800842.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item