ArifKurniawan (2008) Upaya Dan Hambatan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Dalam Menyelesaikan Kredit UMKM (Usaha Mikro Kecil Menegah) Yang Bermasalah (Studi Di BKM Kelurahan Purwodadi Kecamatan Blimbing Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sebagai kewajiban dari suatu pemerintahan negara , pemerintah Indonesia diharuskan meningkatkan kesejahterakan semua masyarakatnya. Usaha itu dilakukan dengan mengeluarkan P2KP (Program Pengentasan Kemiskinan Perkotaan). Program ini digulirkan oleh pemerintah sejak tahun 2000 dan dikelola di daerah oleh suatu lembaga masyarakat kelurahan, yaitu BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat). Tugas utama dari BKM adalah mengelola dana dalam P2KP secara bergulir sehingga harapannya seluruh masyarakat kelurahan menjadi berdaya. BKM berkedudukan sebagai lembaga pimpinan masyarakat kelurahan dan merupakan lembaga pengendali kegiatan penanggulangan kemiskinan di kelurahan yang bersangkutan yang posisinya di luar institusi pemerintah, militer, agama, pekerjaan dan keluarga). Salah satu usaha untuk memberdayakan masyarakat adalah dengan menyalurkan kredit kepada masyarakat kelurahan. Kredit yang diberikan BKM dikenal dengan nama kredit UMKM (Usaha Mikro Kecil Menegah). Sasaran kredit ini adalah golongan masyarakat menengah ke bawah yang ingin membuat dirinya berdaya. Masyarakat tersebut diharuskan membentuk kelompok bernama KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat). KSM tersebut berkewajiban mengelola kredit yang diberikan BKM dan bertanggung jawab secara tenggung renteng. Telaah fokus dari penelitian ini adalah upaya dan hambatan BKM Kelurahan Purwodadi Kecamatan Blimbing Kota Malang dalam kerangka menyelesaikan kredit UMKM yang bermasalah pada kurun waktu 2006-2007. Metode penelitian empiris yang dilakukan adalah penelitian lapangan. Berdasarkan hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa selama kurun waktu 2 (dua) tahun (2006-2007) telah terjadi kredit bermasalah yang presentasenya hampir 70 % dari keseluruhan kredit yang dikucurkan BKM itu. Tingginya jumlah kredit bermasalah ini menunjukkan bahwa kedudukan, fungsi dan peran BKM patut dipertanyakan. Hasil penelitian menunjukkan banyak muncul kredit bermasalah disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu faktor intern BKM yang sering melakukan kesalahan dalam analisis kredit, lemahnya pengawasan kredit, banyak debitur bermasalah adalah pengurus BKM sendiri, distorsi dari pimpinan BKM terhadap keputusan kredit dan pengikatan jaminan yang tidak sempurna. Faktor intern debitur yang sengaja tidak mau mengembalikan kredit, dan penggunaan kredit yang salah sasaran. Faktor Ekstern meliputi naikknya biaya hidup masyarakat dan tidak ada mekanisme pengawasan dari pemerintah pusat. Peran dari BKM dalam mengatasi permasalahan ini adalah dengan penyelamatan dan penyelesaian kredit. Kedua upaya yang dilakukan BKM ini memang telah menekan presentase kredit bermasalah, namun masih terdapat kredit yang belum diselesaikan sejumlah 258 pada tahun 2006 dan 100 pada tahun 2000.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2008/147/050801861 |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 29 Jul 2008 14:06 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 12:19 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110041 |
Preview |
Text
050801861.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |