Faktor Penyebab Buruh Perempuan Migran Indonesia Mengajukan Gugatan Perceraian Beserta Akibat Yuridis – Non Yuridis : studi di Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar

DianPurwitasari (2008) Faktor Penyebab Buruh Perempuan Migran Indonesia Mengajukan Gugatan Perceraian Beserta Akibat Yuridis – Non Yuridis : studi di Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini, dibahas mengenai faktor-faktor yang menyebabkan Buruh Perempuan Migran Indonesia mengajukan gugatan perceraian beserta akibat yuridis dan non yuridis dari perceraian tersebut, juga upaya yang dapat dilakukan supaya hak-hak Buruh Perempuan Migran Indonesia setelah bercerai dapat dipertahankan. Adanya alasan memilih masalah tersebut di latar belakangi oleh banyaknya kasus perceraian yang terjadi di kalangan Buruh Perempuan Migran Indonesia dan setelah bercerai banyak yang tidak dapat mendapatkan hak-haknya, seperti mendapatkan nafkah, hak pemeliharaan anak, biaya pendidikan anak, dan pembagian harta benda bersama. Upaya pencapaian tujuan penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan metode yuridis empiris yaitu menganalisis dan mendeskripsikan keadaan riil di lapangan yang selanjutnya ditarik kesimpulan dan analisis isi terhadap peraturan perundangundangan. Kemudian seluruh data di analisis dengan menggunakan teknik data deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa pada intinya faktor yang menyebabkan Buruh Perempuan Migran Indonesia mengajukan gugatan perceraian dikarenakan perselingkuhan yang dilakukan oleh suami, kurangnya tanggung jawab suami kepada keluarga, suami tidak dapat mengelola dengan baik uang hasil kerja istri di luar negeri, suami tidak dapat merawat dan mendidik anak dengan baik ketika istri bekerja di luar negeri bahkan melimpahkan tanggung jawabnya kepada orang lain. Selain itu dikarenakan kedua belah pihak tidak dapat melaksanakan kewajiban sebagai suami istri sebagaimana telah diatur dalam undang-undang. Perceraian yang terjadi pada Buruh Perempuan Migran Indonesia membawa akibat yuridis dan non yuridis baik pada Buruh Perempuan Migran Indonesia itu sendiri maupun pada mantan suaminya, bahkan berakibat pula pada anak-anak mereka. Akibat yuridisnya berkaitan dengan status janda atau duda yang disandang pada masing-masing pihak, tentang hak pemeliharaan anak, pemberian nafkah, dan pembagian harta gono-gini. Sedangkan, akibat non yuridis berupa para Buruh Perempuan Migran Indonesia setelah kembali ke tanah air tidak memiliki pekerjaan tetap, adanya pandangan negatif masyarakat terhadap status janda/duda tersebut, anak menjadi nakal dan kurang perhatian, juga perubahan perilaku kehidupan di dalam masyarakat. Adanya perceraian sering kali membuat Buruh Perempuan Migran Indonesia tidak dapat mempertahankan hak-hak yang semestinya diperolehnya. Menyikapi masalah tersebut, maka perlu adanya upaya baik yuridis maupun non yuridis agar setelah bercerai Buruh Perempuan Migran Indonesia tetap mendapatkan hak-haknya. Upaya yuridis dapat dilakukan dengan mengajukan permohonan kepada Hakim ketika sidang perceraian, mengajukan banding apabila putusan perceraian dirasa kurang sesuai dengan yang diharapkan, dan meminta bantuan hukum secara cuma-cuma agar tidak menjadi korban hukum. Sedangkan upaya non yuridis dapat dilakukan dengan cara musyawarah antar kedua belah pihak dengan bantuan tokoh masyarakat, tokoh agama, maupun sesepuh setempat agar tercapai kata sepakat dan tidak terjadi perselisihan di masing-masing pihak.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2008/118/050801589
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 06 Aug 2008 14:08
Last Modified: 18 Oct 2021 11:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110014
[thumbnail of 050801589.pdf]
Preview
Text
050801589.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item