Kedudukan hukum hak waris anak hasil bayi tabung : studi normatif dikaji dari sudut pandang Hukum Islam dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata)

RezqianaHadiRahmani (2008) Kedudukan hukum hak waris anak hasil bayi tabung : studi normatif dikaji dari sudut pandang Hukum Islam dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Anak hasil bayi tabung adalah anak yang berasal dari proses percampuran sperma dan ovum di luar hubungan seksual kemudian diproses dalam tabung (diluar rahim) setelah terjadi pembuahan , lalu embrionya dimasukkan kerahim perempuan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa kedudukan anak hasil bayi tabung dalam perkawinan orang tuanya menurut hukum Islam dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata) serta untuk mengetahui perbandingan hak waris anak hasil bayi tabung dalam pewarisan menurut hukum Islam dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata) agar mendapat mendapatkan kepastian hukum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif yakni dengan cara mengkaji peraturan-peraturan dalam Hukum Islam dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata) mengenai hak waris anak hasil bayi tabung dengan menggunakan pendekataan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan analitis (analytical approach). Pendekatan perundang-undangan dilakukan untuk meneliti peraturan-peraturan dalam Hukum Islam dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata) mengenai hak waris anak hasil bayi tabung, sekaligus mengetahui perkembangan peraturan hal waris anak hasil bayi tabung di masa yang akan datang. Menurut hukum Islam dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata), anak hasil bayi yang berasal dari sperma suami dan ovum istri serta ditranplantasikan di rahim istrinya, marupakan anak sah dari pasangan suami-istri tersebut. Sedangkan anak hasil bayi tabung yang berasal sperma donor atau ovum donor serta ditranplantasikan dirahim perempuan lain, menurut hukum Islam, anak tersebut merupakan anak tidak sah dan hanya berhubungan dengan perempuan yang melahirkannya dan menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata), anak tersebut merupakan anak luar kawin yang diakui oleh pasangan suami-istri tersebut. Menurut hukum Islam dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata), anak hasil bayi yang berasal dari sperma suami dan ovum istri serta ditranplantasikan di rahim istrinya, memiliki hak waris sebagai anak yang sah dari pasangan suami-istri tersebut. Sedangkan anak hasil bayi tabung yang berasal sperma donor atau ovum donor serta ditranplantasikan dirahim perempuan lain, menurut hukum Islam, anak tersebut hanya memiliki hak waris dengan perempuan yang telah melahirkannya dan menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata), anak tersebut tidak berhak mewarisi harta peninggalan kedua orang tuanya karena di akui ketika perkawinan orang tuanya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2008/1/050800231
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 15 Feb 2008 10:53
Last Modified: 29 Oct 2021 04:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/109997
[thumbnail of 050800231.pdf]
Preview
Text
050800231.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item