Daya Hambat Dekok Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah

Utomo, Aryo (2018) Daya Hambat Dekok Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli Penyebab Mastitis Pada Sapi Perah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Mastitis pada ternak perah dapat menurunkan produksi susu dan mengakibatkan kerugian secara ekonomis bagi peternak. Staphylococcus aureus dan Escherichia coli merupakan bakteri penyebab mastitis pada sapi. Pencegahan mastitis dapat dilakukan dengan cara teat dipping yang dilakukan sebelum dan sesudah pemerahan. Penggunaan larutan antiseptik seperti iodin untuk teat dipping dapat meninggalkan residu yang berpotensi menurunkan kualitas susu. Penggunaan bahan herbal sebagai larutan teat dipping dapat dilakukan untuk mencegah adanya sisa-sisa pada puting susu sehingga tidak mencemari dan menurunkan kualitas susu. Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) mengandung senyawa anti bakteri seperti flavonoid, tannin, saponin yang merupakan senyawa fenolik dan juga terdapat asam organik dan senyawa volatil. Senyawa tersebut diketahui memiliki aktivitas xiv anti bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Perlakuan dekok buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dimungkinkan dapat melarutkan senyawa aktif sehingga dekok nantinya dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Tujuan dari penelitian ini adalah utnuk mengetahui apakah pemberian dekok buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan konsentrasi 40%, 50%, 60% dan 70% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dan mengetahui pada konsentrasi terbaik dalam menghambat bakteri. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai efektivitas dekok buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedik Universitas Muhammadiyah Malang selama satu bulan mulai 8 Januari 2018 hingga 8 Februari 2018. Materi dalam penelitian ini adalah buah belimbing wuluh sebanyak 220gr dan belum matang dengan ciri-ciri berwarna hijau dan memiliki struktur yang tidak lunak. Buah belimbing wuluh didapatkan dari pasar besar Kota Malang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah percobaan laboratorium dengan menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan menggunakan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah dengan menggunakan larutan iodin sebagai P0, dekok buah belimbing wuluh konsentrasi 40% sebagai P1, konsentrasi 50% sebagai P2, konsentrasi 60% sebagai P3 dan konsentrasi 70% sebagai P4. Media yang digunakan untuk uji daya hambat adalah media Mueller-Hinton Agar (MHA). Metode yang digunakan adalah xv difusi sumuran, dimana bakteri dicampurkan dengan agar dan dihomogenkan. Media yang telah mengeras dilubangi dengan cork borer dan diberi perlakuan. Data yang diambil adalah diameter zona bening di sekitar lubang sumuran dan diukur menggunakan jangka sorong setelah dilakukan inkubasi 24 jam pada suhu 370C. Data yang didapat dianalisis dengan sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh masing-masing perlakuan dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus maupun Escherichia coli sangat berbeda nyata (P<0,01). Rata-rata diameter daya hambat dekok buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) pada bakteri Staphylococcus aureus dengan perlakuan P0 adalah 20,41b±2,49, pada P1 adalah 4,83a±0,78, pada P2 adalah 5,63a±0,83, P3 adalah 5,98a±0,88 dan P4 adalah 6,51a±0,78. Sedangkan pada bakteri Escherichia coli P0 adalah 22,59b±0,91, P1 adalah 5,79a±1,04, P2 adalah 5,01a±1,50, P3 adalah 6,54a±0,70 dan P4 adalah 6,94a±0,63. Pada bakteri Staphylococcus aureus, perlakuan P1 (40%), P2 (50%), P3 (60%) dan P4 (70%) belum mampu menyaingi kekuatan daya hambat P0 yaitu menggunakan larutan iodin. Begitu juga pada bakteri Escherichia coli, dimana konsentrasi 40%, 50%, 60% dan 70% belum dapat menyaingi kekuatan daya hambat iodin. Maka dari itu dapat disimpulkan buah belimbing wuluh mengandung senyawa aktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan proses dekok dapat melarutkan senyawa aktif dari buah belimbing wuluh, sehingga dekok buah belimbing wuluh dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Akan tetapi dekok buah belimbing xvi wuluh pada konsentrasi 40%, 50%, 60% dan 70% belum dapat menyaingi iodin dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Maka dari itu dianjurkan penggunaan dekok buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan konsentrasi diatas 70% atau menggunakan perlakuan lain pada buah belimbing wuluh agar dapat menyaingi daya hambat iodin.

English Abstract

Bilimbi (Averrhoa bilimbi L.) is a fruit that common to be found at tropical area. Bilimbi fruits usually used for ingredient in traditional cooking, but not many people use it since it has sour taste. Bilimbi contains a lot of active compound that can be used for antibacterial. The purpose of this research was to find the effect of bilimbi (Averrhoa bilimbi L.) decoction against Staphylococcus aureus and Escherichia coli that is the dominant cause of cow’s mastitis and determine the optimal concentration. The materials used for this reasearh were 220gr of Averrhoa bilimbi fruits, aquades and colony of Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The experimental method used Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 4 replications. The treatments that were 40% concentration as P1, 50% concentration as P2, 60% xii concentration as P3, 70% concentration as P4 and iodine as P0. Analysis for data used Analysis of Variance (ANOVA) and if there were significant influence would tested by Duncan’s Multiple Range Test Method. The result of analysis of variance shows high significant effect (P<0,01) to inhibation of bilimbi decoction against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The average diameter zone of inhibition from bilimbi decoction against Staphylococcus aureus at treatment P0 is 20,41b±2,49, P1 is 4,83a±0,78, P2 is 5,63a±0,83, P3 is 5,98a±0,88 and P4 is 6,51a±0,78. While against Escherichia coli at treatment P0 is 22,59b±0,91, P1 is 5,79a±1,04, P2 is 5,01a±1,50, P3 is 6,54a±0,70 dan P4 is 6,94a±0,63. The result of this study showed that decoction of bilimbi (Averrhoa bilimbi L.) at concentration of 40% couldn’t overcome the inhibitation showed by iodip as P0.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2018/175/051803986
Uncontrolled Keywords: Bilimbi, Staphylococcus aureus, Escherichia coli
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.2 Cattle and related animals > 636.208 9 Cattle and related animals (Veterinary medicine) > 636.208 981 9 Mastitis
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 24 May 2018 06:09
Last Modified: 22 Oct 2021 04:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/10998
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (331kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (302kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (331kB) | Preview
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (301kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (406kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
LAMPIRAN.pdf

Download (712kB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (150kB) | Preview
[thumbnail of BAGIAN DEPAN.pdf]
Preview
Text
BAGIAN DEPAN.pdf

Download (519kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item