Hambatan dan Upaya Penyidik dalam Mengamankan dan Memperoleh Barang Bukti di Tempat Kejadian Perkara : studi di Kepolisian Resosr Batu

AriePramanaPutra (2008) Hambatan dan Upaya Penyidik dalam Mengamankan dan Memperoleh Barang Bukti di Tempat Kejadian Perkara : studi di Kepolisian Resosr Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Didalam pemeriksaan perkara pidana dikenal tahapan-tahapan, yaitu tahap penyidikan, yang dilakukan oleh kepolisian Negara maupun oleh penyidik pegawai negeri sipil, tahap penuntutan yang dilakukan oleh jaksa penuntut umum, tahap pemeriksaan sidang pengadilan yang dilakukan oleh hakim, dan tahap pelaksanaan putusan pengadilan yang dilakukan oleh jaksa. Hal ini dapat dilihat dari berbagai usaha mereka dalam memperoleh bukti-bukti yang dibutuhkan untuk mengungkap sesuatu perkara pidana dalam suatu persidangan; baik bukti-bukti yang berhubungan dengan tersangka maupun korban sebelum sampai pada suatu keputusan. Bertitik tolak dari tugas kepolisian, khususnya dalam melakukan penyidikan, penyidik yang datang di tempat kejadian perkara waktu mengurus perkara kejahatan mempunyai dua kewajiban yang penting yaitu menangkap/menahan tersangka;dan mengumpulkan bukti-bukti agar tersangka dapat segera di proses secara hukum. Dalam memperoleh barang bukti di tempat kejadian perkara, penyidik menggunakan empat metode yaitu metode spiral;metode zone;metode strip;metode roda. Namun dengan demikian, tidak tertutup kemungkinan polisi sebagai penyidik menemui hambatan di lapangan. Hambatan yang dijumpai penyidik dalam setiap kasus tidak sama, dalam hal ini sifatnya kasuistis (kasus per kasus). Selain itu, keterbatasan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang dimiliki oleh jajaran kepolisian, termasuk tidak ada atau kurangnya dukungan masyarakat dalam penyidikan itu juga menjadi salah satu hambatan. Dalam mengatasi hambatanhambatan yang terjadi di Tempat Kejadian Perkara yaitu pihak polri menambah pengetahuan pendidikan kejuruan dan pengembangan dengan menyekolahkan khusus anggotanya selama tiga bulan untuk mendapatkan spesifikasi ilmu dalam mengatasi hambatan dalam memperoleh barang bukti di TKP. Selain itu cara untuk mengatasi dalam masyarakat yaitu dengan cara cara mengadakan kegiatan penyuluhuan sadar hukum dan lain sebagainya. Pihak kepolisian yang bertindaksebagai penyidik dalam hal tindak pidana melakukan penyidikan guna mengumpulkan barang bukti, yang dengan bukti itu dapat membuat terang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya. Pembuktian yang dianut untuk mengungkap tindak pidana adalah menganut system pembuktian materiil, yang diterapkan untuk mendukung dan menguatkan alat bukti yang sah, dan untuk memperoleh keyakinan hakim atas kesalahan yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum kepada terdakwa. Penelitian yang di lakukan di Kepolisian Resors Batu adalah untuk mengetahui Bagaimana eksistensi penyidikan di tempat kejadian pekara dalam mengungkap suatu tindak pidana, hambatan-hambatan apa saja yang di jumpai oleh penyidik dalam memperoleh barang bukti di tempat kejadian perkara, dan Bagaimana penyidik mengatasi hambatan tersebut.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2007/340/050800939
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 25 Mar 2008 14:52
Last Modified: 29 Oct 2021 01:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/109974
[thumbnail of 050800939.pdf]
Preview
Text
050800939.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item