Ajudikasi Terhadap Pelaku Konflik Di Bulan Syuro Yang Dilakukan Oleh Oknum Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo : suatu studi tentang konflik di Kota Madiun

MahardiniDianningtyasSwastika (2007) Ajudikasi Terhadap Pelaku Konflik Di Bulan Syuro Yang Dilakukan Oleh Oknum Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo : suatu studi tentang konflik di Kota Madiun. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas mengenai Ajudikasi Terhadap Pelaku Konflik Di Bulan Syuro Yang Dilakukan Oleh Oknum Perguruan Silat Persaudaraan Setia Hati Terate Dan Persaudaraan Setia Hati Tunas Muda Winongo. Hal tersebut dilatar belakangi oleh karena ketidakjelasan proses hukum terhadap para pelaku konflik. Lokasi penelitian bertempat di Polresta Madiun, Kejaksaan Negeri Kota Madiun, dan Pengadilan Negeri Kota Madiun karena merupakan lembaga yang berwenang melakukan pemeriksaan terhadap pelaku konflik di kota Madiun. Dalam penulisan ini, permasalahan yang diangkat adalah faktor-faktor yang menjadi sumber utama penyebab konflik, bentuk penyelesaian yang sering dilakukan terhadap pelaku konflik, serta upaya penanggulangan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum untuk mencegah konflik. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan yuridis kriminologis, kemudian seluruh data yang ada di analisa secara deskriptif kualitatif. Dari hasil analisis yang dilakukan, maka dapat diketahui bahwa Faktor penyebab utama yang melatar belakangi terjadinya konflik adalah karena adanya kepentingan yang saling mempertahankan kekuatan masing-masing Ilmu Setia Hati, kepentingan ini menjadikan masing-masing anggotanya merasa bahwa perguruan silatnyalah yang terbaik, sehingga sehingga demi mempertahankan bahwa perguruan silat merekalah yang paling benar, membuat rasa persaingan dan permusuhan mengakar dalam diri mereka. Bentuk penyelesaian yang sering dilakukan terhadap pelaku konflik adalah dengan bernegosiasi antara pihak pelaku yang diwakili oleh pengasuh mereka di perguruan silat dengan pihak kepolisian dan korban. Upaya penanggulangan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum untuk mencegah konflik yaitu melalui upaya preventif, upaya represif serta upaya rehabilitatif. Menyikapi fakta fakta tersebut, sebagai upaya penegakan hukum dalam situasi konflik, diperlukan adanya instropeksi pada diri masing-masing anggota perguruan silat, Pihak aparat keamanan, khususnya aparat kepolisian perlu memberikan kesempatan kepada anggota perguruan silat untuk memanfaatkan sumber daya mereka dalam hal menjaga keamanan, dan kurangnya komunikasi yang terjadi antara pihak keamanan dengan anggota perguruan silat harus diatasi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2007/050703056
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 26 Nov 2007 00:00
Last Modified: 28 Oct 2021 06:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/109868
[thumbnail of 050703056.pdf]
Preview
Text
050703056.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item