Implementasi pasal 13 Ayat 2 juncto pasal 62 Ayat 1 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen berkaitan dengan pemberian hadiah oleh Perusahaan Farmasi kepada dokter : studi di Wila

Sari, Sukma Prawita (2007) Implementasi pasal 13 Ayat 2 juncto pasal 62 Ayat 1 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen berkaitan dengan pemberian hadiah oleh Perusahaan Farmasi kepada dokter : studi di Wila. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penulisan Skripsi ini dilatar belakangi oleh banyaknya praktek kerja sama yang terjalin antara perusahaan farmasi dengan dokter yang berkaitan dengan pelanggaran Pasal 13 Ayat 2 Juncto Pasal 62 Ayat 1 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentan Perlindungan Konsumen. Oleh karena itu peneliti ingin melihat implementasi Pasal 13 Ayat 2 Juncto Pasal 62 Ayat 1 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen oleh perusahaan farmasi kepada dokter serta dampak dari pelanggaran Pasal 13 Ayat 2 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentan Perlindungan Konsumen oleh perusahaan farmasi kepada dokter terhadap pasien. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian adalah yuridis sosiologi, Kemudian seluruh data yang ada di analisa secara deskriptif analitis. Berdasarkan penelitian, peneliti memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, bahwa implementasi Pasal 13 Ayat 2 Juncto Pasal 62 Ayat 1 Undang- Undang No. 8 Tahun 1999 tentan Perlindungan Konsumen yang berkaitan dengan pemberian hadiah oleh perusahaan farmasi kepada dokter tidak berjalan dengan baik dan merata hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain : 1. Masih banyaknya kerja sama antara perusahaan farmasi dengan dokter dalam penulisan resepnya. 2. Dilanggarnya hak-hak pasien sebagai konsumen dengan tidak diberikannya pilihan bagi pasien dalam penulisan resep. 3. Masih banyaknya perusahaan farmasi yang menjanjikan pemberian hadiah berupa barang dan/atau jasa kepada dokter dalam pemasaran produknya. Sedangkan dampak yang dirasakan oleh pasien antara lain adalah dampak positif dan dampak negatif. Oleh karena itu perusahaan farmasi seharusnya menurunkan harga obat menjadi 5 kali lipat dari harga bahan bakunya sehingga harga obat dapat lebih terjangkau. Sedangkan dokter harus tetap berpegang pada kewajiban dan sumpahnya dan tidak memikirkan keuntungan semata. Dan bagi mayarakat harus lebih menyadari hak-haknya baik sebagai konsumen maupun sebagai pasien agar posisinya tidak selalu lemah jika dihadapkan dengan profesi seorang dokter.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2007/050701795
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 18 Jul 2007 00:00
Last Modified: 10 Nov 2021 06:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/109779
[thumbnail of 050701795.pdf]
Preview
Text
050701795.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item