HeniSeptikaTriwulandari (2007) Pertimbangan hakim terhadap kasus hadanah bagi anak yang belum mumayyiz dan bagi anak yang telah mumayyiz akibat perceraian orang tua : studi di Pengadilan Agama Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam penulisan skripsi ini penulis mengkaji persoalan pertimbangan hakim terhadap kasus hadanah bagi anak yang belum mumayyiz dan bagi anak yang telah mumayyiz akibat perceraian orang tua. Hal ini dilatar belakangi karena setiap hari Pengadilan Agama ditumpuki dengan berkas-berkas gugatan perceraian. Talak atau perceraian dapat dilakukan dalam keadaan yang sangat mendesak dan merupakan jalan satu-satunya untuk mencapai kebahagiaan, misalnya apabila suami isteri tidak dapat melakukan kewajibannya masing-masing sesuai dengan ketentuan agama sehingga tujuan untuk mencapai rumah tangga bahagia tidak tercapai, lebih-lebih lagi apabila menyebabkan penderitaan dalam kesengsaraan antara keduanya. Dalam keadaan yang demikian talak baru dapat dilakukan sebagai jalan keluar bagi keduanya. Dalam hal terjadinya perceraian, maka akan muncul permasalahan baru yaitu mengenai hak asuh terhadap anak akibat perceraian. Disini hakim harus memiliki pertimbangan yang benar-benar mantap atas pertimbangan demi kebaikan pihak yang bercerai serta demi kebaikan dan masa depan yang terbaik bagi sang anak akibat perceraian tersebut. Banyaknya anakanak yang broken home dan menjadi anak yang nakal hal itu salah satu penyebabnya adalah akibat perceraian orang tua mereka sehingga anak merasa tidak diperhatikan dan tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Dalam upaya mengetahui dasar pertimbangan hakim dalam menentukan kedudukan hadanah bagi anak yang belum mumayyiz dan bagi anak yang telah mumayyiz akibat perceraian orang tua di Pengadilan Agama Malang, serta kendala dan bagaimana upaya hakim dalam menentukan kedudukan hadanah bagi anak yang belum mumayyiz dan bagi anak yang telah mumayyiz akibat perceraian orang tua di Pengadilan Agama Malang. Maka penulis menggunakan pendekatan penelitian yuridis sosiologis (empiris) dengan pemilihan lokasi di Pengadilan Agama Malang karena masih banyaknya kasus perceraian yang memperebutkan hadanah anak dan masih banyak yang belum diputus oleh hakim. Teknik analisa data yaitu diskriptif kualitatif yaitu dengan cara menggambarkan kembali data-data yang diperoleh di lapangan, kemudian data tersebut dianalisa berdasarkan teoriteori yang terdapat dalam hukum perdata. Dari hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas pertimbangan hakim dalam menentukan hadanah bagi anak yang belum mumayyiz ataupun sudah mumayyiz yang pada intinya harus mementingkan kemaslahatan demi terjaminnya masa depan dan kehidupan yang lebih baik atau terbaik bagi anak. Sedangkan kendala yang dihadapi dalam memutuskan hadanah bagi anak adalah bila terjadi perebutan hadanah anak serta adanya hasutan terhadap anak untuk memihak salah satu pihak serta biaya atas pembuktian kebenaran atas pernyataan terhadap pihak ibu yang dianggap tidak benar dan tidak mampu mengasuh anak dengan baik. Upaya yang dilakukan dalam menangani kendala tersebut adalah dengan melakukan survey lapangan guna membuktikan kebenaran apakah ibu itu benar seorang PSK ataupun wanita yang tidak benar yang biayanya akan dibebankan kepada pihak yang dikalahkan nantinya untuk membayarbiaya perkara termasuk untuk survei dan membuktikan kebenaran adanya paksaan atau hasutan dengan bertanya kepada anak yang bersangkutan, untuk anak yang telah mumayyiz hakim memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih menentukan hak pengasuhannya atas dirinya sendiri untuk diberikan kepada pihak ayah atau pihak ibu.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FH/2007/050701294 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
| Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
| Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
| Date Deposited: | 28 May 2007 00:00 |
| Last Modified: | 28 Oct 2021 03:57 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/109728 |
Preview |
Text
050701294.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |