Analisis Efektivitas Transmisi Kebijakan Moneter Ganda Di Indonesia Melalui Kebijakan Suku Bunga Acuan Baru Bi Seven Days Reverse Repo Rate

Saputra, RizkyDwi (2017) Analisis Efektivitas Transmisi Kebijakan Moneter Ganda Di Indonesia Melalui Kebijakan Suku Bunga Acuan Baru Bi Seven Days Reverse Repo Rate. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lembaga keuangan perbankan baik bank konvensional maupun perbankan syariah memiliki fungsi intermediasi, dimana fungsi tersebut menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat sehingga akhirnya dapat mempengaruhi perkonomian dengan cara uang yang beredar dalam masyarakat. Perdaran uang tersebut juga tidak luput dari tinggi rendahnya suku bunga perbankan yang notabene merupakan transmisi dari jalur suku bunga yang ditetapkan oleh otoritas moneter. Suku bunga acuan tersebut atau BI Rate tidak selalu ditransmisikan kepada perbankan konvensional melainkan juga perbankan syariah, karena di Indonesia sendiri menganut dual banking system. Namun, secara empiris dengan adanya respon yang kurang baik dari BI Rate, maka bank Indonesia mengganti kebijakan suku bunga acuan menjadi BI Seven Days Reverse Repo Rate. Dimana kebijakan suku bunga acuan tersebut memiliki tenor lebih singkat yaitu 7 hari yang diharapkan dapat merespon pasar keuangan dan perbankan ganda lebih baik. Oleh karena itu dengan adanya perubahan suku bunga acuan tersebut, maka diperlukan penelitian terkait efektivitas kebijakan moneter ganda melalui suku bunga acuan BI Seven Days Reverse Repo Rate. Dimana uji dalam mengetahui efektivitas diperlukan analisis VAR/ VECM yang dapat mengetahui tingkat efektivitas kebijakan tersebut dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan adanya uji tersebut maka dihasilkan bahwa transmisi moneter konvensional meiliki kecepatan yang lambat sampai 8 minggu dari transmisi suku bunga acuan sampai pertumbuhan ekonomi, hal itu dikarenakan factor peminjam dana dari masyarakat yang susah dalam meminjam dan mengembalikan serta persepsi perbankan konvensional yang cenderung pada sektor investasi SBI dan PUAB yang lebih menguntungkan dan minim akan kredit macet. Hasil yang dialami oleh transmisi moneter syariah berbeda yaitu lebih cepat dengan kecepatan transmisi mencapai 6 minggu, dimana artinya transmisi mulai suku bunga acuan sampai pertumbuhan ekonomi lebih cepat. Hal itu dikarenakan factor peminjam di bank syariah yang mudah dalam meminjam dan mengembalikan, sehingga dapat cepat mempengaruhi sektor riil. Selain itu memang perbankan syariah yang memiliki persepsi untuk meningkatkan market sharenya melalui peningkatan sektor investasi di PUAS dan SBIS dalam rangka pemenuhan likuiditas. Jadi pada hasilnya jangka panjang maupun jangka pendek, transmisi moneter syariah lebih efektif dikarenakan mampu mempengaruhi dengan time lag yang tidak cukup lama dan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara efektif.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FE/2017/246/051704494
Subjects: 300 Social sciences > 330 Economics
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ilmu Ekonomi
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 14 Jun 2017 08:37
Last Modified: 04 Nov 2021 03:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/109532
[thumbnail of JURNAL.pdf]
Preview
Text
JURNAL.pdf

Download (936kB) | Preview
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item