Keanekaragaman Dan Kelimpahan Semut (Hymenoptera: Formicidae) Pada Kanopi Perkebunan Kelapa Sawit Pt. Astra Agro Lestari Di Kalimantan Tengah

Nugroho, Charis Taufan (2018) Keanekaragaman Dan Kelimpahan Semut (Hymenoptera: Formicidae) Pada Kanopi Perkebunan Kelapa Sawit Pt. Astra Agro Lestari Di Kalimantan Tengah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian khususnya sektor perkebunan dengan salah satunya perkebunan kelapa sawit. Pada tahun 2015, perkebunan kelapa sawit di Indonesia memiliki areal seluas 11,26 juta ha dengan hasil produksi mencapai 31,07 juta ton. Dewasa ini, lembaga Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesia Suistainable Palm Oil (ISPO) mensyaratkan pada seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit diwajibkan untuk mempertahankan kawasan Nilai Konservasi Tinggi (NKT). Keberadaan habitat alami diharapkan dapat mendukung komponen-komponen pada agroekosistem perkebunan kelapa sawit, keanekaragaman hayati dari makhluk-makhluk penting termasuk semut. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dari pengaruh keberadaan habitat alami terhadap keanekaragaman spesies, kelimpahan semut, perbandingan komposisi, dominansi spesies, peran serta rekoloni dari semut kanopi di tiga kebun dengan jarak yang berbeda dari habitat alami di perkebunan kelapa sawit. Informasi tersebut diharapkan menjadi bahan tinjauan keberhasilan dari manfaat keberadaan habitat alami untuk menunjang kegiatan budidaya tanaman kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan pada perkebunan kelapa sawit PT. Astra Agro Lestari Tbk. yang terletak di kabupaten Pangkalan Lada, Kalimantan Tengah. Pengambilan sampel keanekaragaman dan kelimpahan semut kanopi dimulai pada bulan Januari sampai bulan Mei 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Plot pengamatan ditentukan secara purposive sampling pada perkebunan kelapa sawit di sekitar habitat alami, yaitu Agro Menara Rahmat (AMR), Gunung Sejahtera Yoli Makmur (GSYM), Gunung Sejahtera Dua Indah dan Gunung Sejahtera Puti Pesona (GSPP). Pengambilan semut kanopi dilakukan dengan cara fogging. Fogging dilakukan pada kebun kelapa sawit di tiga kebun dengan jarak dekat, sedang dan jauh dari habitat alami. Plot fogging terdiri atas 35 pohon tanaman kelapa sawit dengan 6 pohon sebagai unit sampel. Fogging menggunakan insektisida yang berbahan aktif lamda cyhalothrin. Pelaksanaan fogging untuk mengambil sampel semut kanopi dilakukan sekitar pukul 07.00 WIB. Bawah pohon sawit sampel dibentangkan kain persegi yang berukuran 8 m x 8 m. Enam puluh menit setelah fogging berlangsung, serangga yang terjatuh dikoleksi dan disimpan dalam botol yang telah diisi alkohol 70%. Fogging dilakukan sebanyak 3 kali pada masing-masing kebun yang diamati dengan selang waktu 1 bulan. Hasil penelitian mendapatkan 5 subfamili, 23 genus, 62 spesies dan 143.038 individu semut. Keanekaragaman dan kelimpahan semut kanopi tidak dipengaruhi oleh jarak dari kebun dengan habitat alami. Jumlah spesies semut kanopi pada kebun dengan jarak yang dekat dari habitat alami berjumlah 31 spesies, sedangkan kebun dengan jarak yang sedang dan jauh dari habitat alami berjumlah 27 spesies. Kelimpahan individu semut kanopi pada kebun dengan jarak yang iii dekat dari habitat alami berjumlah 1.707 individu, kebun dengan jarak yang sedang dari habitat alami berjumlah 1.460 individu dan kebun dengan jarak yang jauh dari habitat alami berjumlah 2.794 individu. Pada komposisi spesies semut kanopi menunjukkan bahwa jarak dari kebun dengan habitat alami tidak berbeda nyata. Hasil komposisi semut kanopi kelapa sawit pada masing-masing jarak dari kebun dengan habitat alami menunjukkan bahwa kebun dengan jarak yang dekat dan sedang dari habitat alami memiliki persamaan komposisi spesies yang tertinggi dengan 37 spesies. Sedangkan pada kebun dengan jarak yang dekat dan jauh dari habitat alami memiliki persamaan komposisi spesies semut kanopi yang terendah dengan 32 spesies. Berdasarkan dominansi spesies semut kanopi pada masing-masing jarak dari kebun dengan habitat alami, terdapat enam spesies yang sangat dominan. Enam spesies semut kanopi tersebut adalah Pheidole sp.02, Technomyrmex sp.02, Camponotus sp.01, Oechophylla smaragdina, Crematogaster sp.01, dan Anoplolepis gracilipes. Enam spesies dominan tersebut mempunyai dua peran yaitu sebagai predator dan detritivora. Semut O. smaragdina dan A. gracilipes termasuk kedalam semut predator, sedangkan Crematogaster sp.01, Technomyrmex sp.02, Camponotus sp.01 dan Pheidole sp.02 termasuk sebagai semut detritivora. Rekoloni semut kanopi pada masing-masing jarak dari kebun dengan habitat alami, menunjukkan tidak ada perbedaan nyata pada hasil rekoloni semut kanopi yang didapatkan. Terdapat perubahan struktur spesies semut yang didapatkan pada masing-masing bulan setelah fogging. Spesies yang terdapat pada kebun dengan jarak yang dekat, sedang dan jauh dari habitat alami menunjukkan pengaruh terhadap kemampuan rekoloni. Pada kebun dengan jarak yang jauh dari habitat alami terdapat A. gracilipes yang merupakan semut invasif, populasinya mengalami fluktuasi, namun tidak terlalu berbeda setelah fogging bulan Februari hingga bulan April. Sedangkan rekoloni spesies semut kanopi dominan pada tanaman kelapa sawit, menunjukkan bahwa bulan setelah fogging tidak memberikan pengaruh terhadap populasi spesies semut kanopi. Rekoloni spesies semut kanopi dominan di tanaman kelapa sawit yaitu A. gracilipes dan Camponotus sp.01, dapat melakukan rekoloni dengan cepat setelah fogging bulan April. Tingginya kemampuan rekoloni semut kanopi, diduga adanya sumber koloni pada tanaman kelapa sawit di sekitar kebun sampel berpindah ke tanaman kelapa sawit sampel.

English Abstract

Indonesia is an agraris country that mostly the people work in agriculture, with one of them is oil palm plantation. In 2015, Indonesia has oil palm plantation which speads out on 11,26 million hectares with production reaching 31,07 million tons. The Sustainable Palm Oil (RSPO) and Indonesia Suistainable Palm Oil (ISPO) institutions require all oil palm plantation companies to encourage High Conservation Value (HCV) areas. The existence of natural habitats is expected to support the components of the agroecosystem of oil palm plantations, the biodiversity of important living thing including ants. The objective of this research was aimed to obtain information from the effect of the existence of natural habitat on species diversity, abundance of canopy ant, composition, dominance, role, and recolonization at various field distance of oil palm plantations from the natural habitats on oil palm plantations. The information is expected as review of the important natural habitats existence, on support oil palm cultivation. The research was conducted in oil palm plantations PT. Astra Agro Lestari Tbk., located in Pangkalan Lada district, Central Kalimantan. The sampling of canopy ants was started from January to May 2017. The method used in this research was survey and purposive sampling method on oil palm plantations around the natural habitat in Agro Menara Rahmat (AMR), Gunung Sejahtera Yoli Makmur (GSYM), Sejahtera Dua Indah Mountain and Gunung Sejahtera Puti Pesona (GSPP). The canopy ant sampling was done by fogging. The fogging was done on three field distances from natural habitats. The fogging plot was consisted of 35 palm trees and using 6 trees as sample units. The fogging used insecticides with active subtance contains lamda cyhalothrin. The fogging activity was done at 07.00 am to take the canopy ants sample. Plastic sheet was placed in 8 m x 8 m on the ground where the sample. And after 60 minutes of fogging time, all insects were collected and stored in bottles that have been filled with 70% alcohol. Fogging was done for three times in each field and were observed within one month interval. The results found 5 subfamili, 23 genus, 62 species and 143,038 individuals of canopy ant. The diversity and abundance of canopy ant were not influenced by field distance from natural habitats. The number of canopy ant species at near field distance from natural habitats was 31 species, while medium field distance and far field distance from natural habitats was 27 species. While the abundance of individual canopy ant at near field distance from natural habitats was 1,707 individuals, the medium field distance from natural habitats was 1,460 individuals and the far field distance from the natural habitat was 2,794 individuals. The composition of canopy ant species showed that the various field distance from natural habitat was not significantly different. The results of the canopy ant composition of various field distance from the natural habitat showed that the near and the medium field distance from the natural habitat have the highest similarity composition of canopy ant species were 37 species. While at near and far field distance from natural habitat have the lowest similarity composition of canopy ant species were 32 species. v Based on the dominance species of canopy ants from various field distance from natural habitats there were six dominant species. The six species of canopy ant were Pheidole sp.02, Technomyrmex sp.02, Camponotus sp.01, Oechophylla smaragdina, Crematogaster sp.01, and Anoplolepis gracilipes. The six dominant species have different role, such as predators and detritivors. O. smaragdina and A. gracilipes classified predatory ant, whereas Crematogaster sp.01, Technomyrmex sp.02, Camponotus sp.01 and Pheidole sp.02 were detritivor ants. Recolonies with different various field distance from natural habitats have no significant difference in the results. Structure in canopy ant species change different of month fogging. Species that were found in near, medium, and far field distance from the natural habitats indicated the effect on recolonies process. At far distance from natural habitats, A. gracilipes as invasive ant have population fractuation, but didn’t different between month from February to April. Whereas, the recolonies of canopy ant in oil palm plantations, showed that fogging time didn’t effect the population of canopy ant. Dominant of the canopy ant ie A. gracilipes and Camponotus sp.01, showed rapidly recolonization in April. Recolonization process of the canopy ant was high is suspected of a source of colonies in around the sample field was moved to the oil palm plant sample.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/71/051802157
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.8 Other crops grown for industrial processing > 633.85 Plants producing nonvolatile oils > 633.851 Oil palms
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 23 May 2018 01:23
Last Modified: 20 Oct 2021 02:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/10862
[thumbnail of 7. Daftar Pustaka.pdf]
Preview
Text
7. Daftar Pustaka.pdf

Download (423kB) | Preview
[thumbnail of 8. Lampiran.pdf]
Preview
Text
8. Lampiran.pdf

Download (674kB) | Preview
[thumbnail of 1. Bagian Depan.pdf]
Preview
Text
1. Bagian Depan.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 3. BAB II.pdf]
Preview
Text
3. BAB II.pdf

Download (741kB) | Preview
[thumbnail of 2. BAB I.pdf]
Preview
Text
2. BAB I.pdf

Download (420kB) | Preview
[thumbnail of 4. BAB III.pdf]
Preview
Text
4. BAB III.pdf

Download (460kB) | Preview
[thumbnail of 6. BAB V.pdf]
Preview
Text
6. BAB V.pdf

Download (390kB) | Preview
[thumbnail of 5. BAB IV.pdf]
Preview
Text
5. BAB IV.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item