Sugiono, DwiArdy (2015) Determinasi Peran Dan Formulasi Kebijakan Triple Helix Dalam Pengembangan Kota Kreatif Di Kawasan Malang Raya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu yang lebih sering dikenal dengan sebutan Kawasan Malang Raya, memiliki potensi ekonomi daerah pada sektor pariwisata, pertanian, dan pertambangan. Potensi ini seharusnya dapat dioptimalkan sebagai sarana peningkatan daya saing daerah yang berkelanjutan, dengan salah satu alternatif pilihan melalui pengembangan konsep kota kreatif. Kota kreatif adalah konsep perkotaan yang bertujuan untuk mengakumulasi sumber daya kreatif dengan menghubungkan potensi ekonomi kreatif dan pariwisata melalui kolaborasi Triple Helix. Triple Helix merupakan gabungan stakeholder pembangunan yang terdiri dari Pemerintah Daerah, pelaku/pengusaha industri kreatif, dan akademisi perguruan tinggi yang ditujukan agar mampu meningkatkan kreativitas, melahirkan kreasi, dan menciptakan inovasi yang bermuara pada daya saing dan pengembangan kewirausahaan daerah. Dengan pertimbangan potensi industri kreatif yang berkembang di Kawasan Malang Raya adalah industri kuliner keripik buah dan industri animasi, maka dipilihlah kedua jenis industri sebagai objek studi penelitian. Sasaran penelitian ini terfokus pada determinasi peran dan output berupa kebijakan bagi Triple Helix. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan alat analisis berupa SWOT, analisis akar masalah, analisis evaluasi, analytical hierarchy process (AHP), dan analisis model interaktif untuk menelusuri determinasi peran Triple Helix. Hasil analisis kualitatif menunjukkan peran pelaku usaha terdiri dari: (i) meningkatkan nilai tambah produk primer menjadi produk sekunder; (ii) meningkatkan pendapatan daerah; (iii) memperluas lapangan pekerjaan; (iv) menyediakan wisata edukasi; (v) penyedia suvenir; dan (vi) memperkuat brand image Kawasan Malang Raya. Keenam peran tersebut dipetakan melalui analisis SWOT untuk mengidentifikasi kondisi eksisting dari industri tersebut, kemudian melakukan analisis akar masalah untuk mengurai hambatan-hambatan usaha yang sedang dialami pelaku usaha. Kesimpulan awal berdasarkan analisis akar masalah, pengembangan peran dari industri kreatif belum berjalan optimal disebabkan berbagai macam kelemahan yang menghambat kinerja dari industri kreatif, yang bersumber pada masalah-masalah sebagai berikut: (i) desain kelembagaan formal dan informal; (ii) ketenagakerjaan; (iii) teknologi produksi; (iv) tata kelola (manajemen) usaha; (v) akses pasar; dan (vi) infrastruktur. Kelemahan ini yang kemudian melahirkan determinasi peran bagi pemerintah dan akademisi perguruan tinggi yang dalam penerapannya bersifat saling melengkapi (komplementer). Peran dasar bagi pemerintah terangkum dalam lima kriteria peran yang kemudian diuji melalui studi Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mengurutkan kebijakan prioritas. Urutan prioritas peran dari pemerintah adalah: (i) integrasi dan promosi; (ii) sosial budaya; (iii) teknologi dan ketenagakerjaan; (iv) regulasi; dan (v) ekonomi. Sedangkan peran dari akademisi perguruan tinggi, ditelusuri melalui analisis model interaktif dan analisis evaluasi untuk melengkapi peran pemerintah. Dari hasil analisa, menghasilkan peran perguruan tinggi dengan fungsi dasar untuk: (i) pengembangan pendidikan kewirausahaan; (ii) pembinaan melalui pendampingan dan jasa konsultasi; (iii) rekayasa teknologi tepat guna; (iv) pelatihan manajemen usaha (produksi, pemasaran, dan keuangan); (v) menerapkan standarisasi produk; dan (vi) meningkatkan research and development (RnD)
English Abstract
Malang City, Malang regency, and Batu is more known as Region Malang, is regional has economic potential in the tourism sector, agriculture, and mining. This potential should be optimized for enhanced sustainable regional competitiveness, with one alternatives is through the development creative city consept. Creative city is an urban concept intend to accumulate creative resources by connecting the creative economy and tourism potential through of collaboration Triple Helix. Triple Helix is a combination of development consisting stakeholders of Local Government, entrepreneur creative industries, universities and academia aimed to be able increase creativity, open mind to new creation, and innovation that leads to competitiveness and the development of local entrepreneurship. Consider potential grow creative industries in the area of Malang is the culinary industry of fruit chips and animation industry, two types has chosen of industry as an object of research studies. Target of this research focused on the role and output determination is the Triple Helix policy. This study used qualitative methods with tools such as SWOT analysis, root cause analysis, evaluation analysis, analytical hierarchy process (AHP), and analysis of interactive models to explore the role of the Triple Helix determination. Results of the qualitative analysis showed the role of businesses consist of: (i) increase the added value of primary products into secondary products; (ii) increase local revenues; (iii) expand employment; (iv) provide educational tours; (v) souvenir business; and (vi) strengthen the brand image Malang Raya. The role of Sixth mapped through a SWOT analysis to identify existed cond ition of the industry, then perform root cause analysis to parse constraints being experienced business entrepreneurs. Preliminary conclusions based on the analysis of the root of the problem, the development othe role of the creative industries is not optimal due to various kinds of weaknesses that hinder the performance of the creative industry, which is based on the following issues: (i) the design of formal and informal institutions; (ii) employment; (iii) production technology; (iv) governance (management) business; (v) access to markets; and (vi) infrastructure. This weakness which gave the determination role for government and academic universities in the application are complementary. Government basic role is summarized in the five criteria then tested through the study of Analytical Hierarchy Process (AHP) to sort the priority policy. The order of priority of the role of government is to: (i) the integration and promotion; (ii) socio-cultural; (iii) technology and employment; (iv) regulation; and (v) the economy. While the role of university academics, traced through an interactive model analysis and evaluation analysis to complement the government role. From the analysis, resulted in the role of higher education with the basic functions for: (i) entrepreneurship education development; (ii) development by mentoring and consulting services; (iii) appropriate technology; (iv) business management training (production, marketing, and finance); (v) implementation basic product; and (vi) increase research and development (RnD)
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FE/2015/150/051502488 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 330 Economics |
| Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ilmu Ekonomi |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 02 Apr 2015 10:45 |
| Last Modified: | 28 Oct 2021 07:14 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/107721 |
Preview |
Text
1._Cover.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
2._Lembar_Pengesahan_Skripsi.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
3._Lembar_Persetujuan_Ujian.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
5._Riwayat_Hidup.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
6._Kata_Pengantar.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
4._Surat_Pernyataan_Orisinalitas.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
8._Daftar_Isi.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
9._Daftar_Tabel.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
10._Daftar_Gambar.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
12._Abstrak_(Indonesia).pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
11._Abstrak_(Inggris).pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
13._BAB_I.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
14._BAB_II.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
15._BAB_III.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
16._BAB_IV.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
17._BAB_V.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
18._BAB_VI.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
21._Daftar_Pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
20._BAB_VIII.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
19._BAB_VII.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |