Firmansyah, Fendy Bayu (2018) Evaluasi Keragaman Kacang Bogor (Vigna Subterranea (L.) Verdcourt) Hasil Induksi Mutasi Kolkisin. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kacang bogor atau Bambara berasal dari Afrika, kemudian berkembang ke kawasan Amerika, Asia, dan Australia. Kacang bogor menjadi tanaman legume terpenting kedua dan merupakan tanaman pangan terpenting kedua setelah jagung dan kacang tanah di tingkatan petani subsisten di Mpumalanga Afrika. Tanaman kacang bogor memiliki kandungan lemak yang rendah, tetapi tinggi akan kalori membuat kacang bogor menjadi salah satu alternatif makanan untuk orang yang sedang diet lemak. Permasalahan yang menghambat peningkatan komoditas ini adalah belum dikenalnya tanaman ini di masyarakat menjadi salah satu kendalanya. Selain itu masih sedikitnya penelitian terhadap tanaman ini menjadi kendala berikutnya. Salah satu upaya untuk meningkatkan keragaman pada tanaman kacang bogor ialah dengan mutasi. Mutasi ialah perubahan dalam struktur gen baik yang terjadi secara spontan maupun secara buatan dengan menggunakan agensia fisik maupun kimia (Nasir, 2001) senyawa kimia yang dapat digunakan untuk menginduksi mutasi adalah kolkisin. Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari keragaman karakter kacang bogor hasil induksi kolkisin generasi CT-0 dan mempelajari penampilan karakter kacang bogor hasil induksi kolkisin generasi CT-0. Hipotesis penelitian ini ialah terdapat terdapat karakter yang beragam pada kacang bogor hasil induksi kolkisin generasi CT-0 dan terdapat karakter kacang bogor yang memiliki penampilan lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 hingga Agustus 2017. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian Laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kolkisin, media tanah, air, pupuk urea, SP36, KCl, pupuk kandang, pestisida dan benih kacang bogor galur GSG 2.1.1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain gunting, spidol, kertas label, papan impraboard, ember, cangkul, cutter, micropipette, sarung tangan, masker, meteran, penggaris, timbangan analitik serta kamera digital. Penelitian ini menggunakan metode single plant. Konsentrasi kolkisin yang digunakan 0 ppm (kontrol), 100 ppm (P1), 300 ppm (P2) dan 500 ppm (P3). Waktu perendaman benih yang digunakan 3 jam (W1), 6 jam (W2) dan 9 jam (W3). Total tanaman yang digunakan sebanyak 144 tanaman. Parameter tanaman yang diamati antara lain tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), Panjang akar (cm), Jumlah bunga, Umur berbunga (HST), Jumlah polong per tanaman, Bobot polong per tanaman, Jumlah biji per tanaman, Bobot biji per tanaman (gram) dan Umur panen (HST). Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan uji t, untuk mengetahui berbeda atau tidaknya individu akibat perlakuan dengan individu tanpa perlakuan. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata pada karakter lebar biji, panjang biji, lebar polong, panjang polong, lebar polong, jumlah biji serta jumlah polong akibat kombinasi perlakuan kolkisin dengan waktu perendaman. Perlakuan control memiliki kategori koefisien keragaman rendah, sedangkan kombinasi perlakuan kolkisin dengan waktu perendaman memiliki koefisien keragaman kategori rendah sampai tinggi.
English Abstract
Bambara Groundnut came from Africa, and then developed to America, Asia and Australia. Bambara groundnut became the second important legume plant and the third most important food plant after corn and grownut in level of subsistence farmers in Mpumalanga Africa (Swanevelder, 1998). Bambara groundnut had a low fat conten but have high calories that makes this nuts became one of alternative food for people who have a diet. The problem that makes inhibit the increase of these commodities was not yet known about this plant on people became one of the problem. Futhermore, there’s just a little reasearch of this plant that become the next problem. One of the solution to increase the diversity of Bambara groundnut is mutation. Mutation was a change in gen structure that happened spontaneous or unnatural ways with physics or chemical agensia (Nasir, 2001). Chemical compound that can be used to inducedmthe mutation is colchicine. The purpose of this research are to learn the variability character bambara groundnut of mutation induction colchicines and to learn the appearance character bambara groundnut of mutation induction colchicine. The hypothesis of this reasearch is there are variability character bambara groundnut of mutation induction colchicines and there are character bambara groundnut which have the appearance higher compared to the control. This reasearch was conducted on March 2017 until August 2017 at field trials of Agriculture Faculty, Brawijaya University at Lowokwaru subdistrict, Malang. Laboratory reasearch will be held at Pland Breeding Laboratory, Agriculture Faculty, Brawijaya University. The materials that will be used such as colchicine, soil media, water, urea fertilizer, SP36, KCl, pesticide, and bambara groundnut seed line GSG 2.1.1. The tools that will be used such as scissor, marker, lable paper, impraboard, bucket, hoe, cutter, micropipette, gloves, mask, ruler, analytical weigher, and then digital camera. This reasearch will use a single plant method. Colchicine concentrate that will be used are 0 ppm (control), 100 ppm (P1), 300 ppm (P2) and 500 ppm (P3). Soaking time that will be use are 3 hours (W1), 6 hours (W2), and 9 hours (P3). Total plant that will be used is 144 plants. The plant parameters are plant height (cm), number of leaf (sheet), root length (cm), number of flowers, flowering date, number of pods, pod weight, number of nut, nut weight, and harvesting time. The observation data will be analyzed in T Test, to know there’s a different or not between the individu with treatment and individu without treatment. The results showed that there was a real difference on the character width of seeds, seed length, width, length, width, number of seeds and the number of pods due to combination treatment of colchicine with a time of submersion. Treatment control has a category of low diversity, while the coefficient of combination treatment with the colchicine soaking time has coefficients of diversity category low to high
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/9/051801494 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.3 Legumes, forage crops other than grasses and legumes > 633.36 Lespedeza, sweet clovers, lupines, peanuts, field peas > 633.368 Peanuts |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 21 May 2018 01:11 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 23:08 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/10728 |
Preview |
Text
BAB 5.pdf Download (85kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB 1.pdf Download (162kB) | Preview |
Preview |
Text
COVER.pdf Download (258kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (181kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB 2.pdf Download (307kB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (749kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB 3.pdf Download (303kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB 4.pdf Download (494kB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |