Penetapan Profit Sharing Musyarakah Dan Profit Margin Murabahah Pada Baitul Maal Wa Tamwil (Bmt) Ainul Yaqin Unisma Malang

Vinesha, Hesti (2011) Penetapan Profit Sharing Musyarakah Dan Profit Margin Murabahah Pada Baitul Maal Wa Tamwil (Bmt) Ainul Yaqin Unisma Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara penetapan profit sharing musyarakah dan profit margin murabahah pada Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Metodologi penulisan yang digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif. Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang no.7 tahun 1992 memberikan peluang terhadap perbankan syariah yang pada akhirnya juga berefek pada lembaga keuangan syariah lainnya termasuk BMT. Dalam operasionalnya, BMT menggunakan prinsip bagi hasil. Dalam perjalanannya, lembaga keuangan syariah termasuk BMT dianggap sama seperti lembaga konvensional. Berdasarkan hasil penelitian ini, pada studi kasus akad musyarakah pihak BMT Ainul Yaqin Malang mendiskusikan dengan nasabahnya dalam penetapan bagi hasil dengan standar minimal keuntungan BMT 2% per bulan. Sedangkan pada studi kasus akad murabahah , BMT menetapkan profit margin sebesar 2% dari harga pokok barang. Alasan yang mendasari BMT menetapkan profit sharing serta profit margin tersebut adalah untuk memudahkan dalam pelaksanaan akad, memudahkan untuk memasuki pangsa pasar yang baru, adanya biaya administrasi dari Bank serta tidak membebani nasabah. Implikasi dari penetapan tersebut adalah dapat dipahaminya penetapan profit sharing dan profit margin bagi semua pihak dan semua pihak merasa diuntungkan. penetapan profit sharing dan profit margin tersebut telah sesuai dengan fatwa DSN MUI. Alternatif dalam penetapan profit sharing dan profit margin adalah dengan memperhatikan pendapatan serta biaya-biaya yang tentunya berbeda antara satu usaha dengan usaha lainnya.

English Abstract

This study aims to determine how the determination of profit sharing musharaka and profit margins murabaha at Baitul Maal wat Tamwil (BMT). The methodology used by writer is the writing of qualitative research methods. The Birth of Law No. 10 year 1998 on changes to Law No. 7 of 1992 provided an opportunity to Islamic banking which in turn also affect the other Islamic financial institutions including BMT. In operation, BMT using the principle of profit sharing. Islamic financial institutions including BMT is considered the same as conventional institutions. Based on these results, a case study of the BMT Ainul Musharaka contract Yaqin Malang discuss with customers in determining the outcome with a minimum standard benefit BMT 2% per month. While the case study on murabahah, BMT set profit margin of 2% of the cost of goods. The reason for BMT establish profit sharing and profit margin is to facilitate the implementation of the contract, makes it easy to enter new markets, the Banks administrative costs and not burden the customer. The implications of such determination is to understand the determination of profit sharing and profit margins for all parties and all parties feel disadvantaged. determination of profit sharing and profit margins are in compliance with DSN MUI law. Alternatives in the determination of profit sharing and profit margins are with respect to income and expenses which are of course different from one business to another business.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FE/2011/267/051102145
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 657 Accounting
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 05 May 2011 13:56
Last Modified: 18 Oct 2021 21:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/105295
[thumbnail of 051102145.pdf]
Preview
Text
051102145.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item