Rifauddin (2009) Alasan Pengakuan Pendapatan Pembiayaan Bagi Hasil dengan Metode Cash Basis (studi kasus pada PT. Bank Syariah X cabang Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pertumbuhan perbankan syariah pada beberapa tahun terakhir menunjukkan angka yang cukup signifikan. Pertumbuhan ini ditindak lanjuti oleh Bank Indonesia dengan mengeluarkan regulasi terkait transaksi perbankan syariah. Dari segi standar akuntansi, IAI telah mengeluarkannya sejak tahun 2003, yaitu PSAK 59 tentang perlakuan akuntansi atas transaksi syariah. Salah satu standar yang ditetapkan adalah menyangkut pengakuan pendapatan perbankan syariah, dalam hal ini dilakukan dengan metode accrual basis. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah ketika pengakuan pendapatan pembiayaan bagi hasil dilakukan dengan metode cash basis . Sebagai langkah awal, penelitian ini menggunakan kasus: tidak tersedianya semua dana yang menjadi hak bank untuk diakui sebagai pendapatan dari rekening nasabah pembiayaan bagi hasil pada PT. Bank Syariah X cabang Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perlakuan akuntansi atas pengakuan pendapatan produk pembiayaan bagi hasil pada PT. Bank Syariah X cabang Malang, pengaruh pengguaan metode cash basis dan accrual basis terhadap pendapatan PT. Bank Syariah X cabang Malang, dan untuk mengetahui alasan yang digunakan manajemen PT. Bank Syariah X cabang Malang sebagai landasan penggunaan metode cash basis dalam melakukan pengakuan pendapatan atas pembiayaan bgi hasil. Penelitian ini merupakan penelitian analisis studi kasus. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan marketing manager dan internal auditor yang dalam dalam struktur organisasi disebut dengan PKP (Pengawas Kepatuhan Penerapan prinsip mengenal nasabah). Hasil dari penelitian ini dikemukakan bahwa ada empat alasan tentang pengakuan pendapatan pembiayaan bagi hasil dengan metode cash basis, yaitu pertama, untuk menghindari spekulasi, bank hanya akan mengakui pendapatan apabila telah menerima haknya dan tidak akan mengakui pendapatan yang didasarkan atas laporan penjualan nasabah tetapi bank sendiri belum menerima haknya atas pendapatan pembiayaan bagi hasil yang seharusnya dibayarkan oleh nasabah. Kedua, untuk menghindari penerapan time value of money . Ketiga, untuk menghindari opini bahwa bank melakukan window dressing atas laporan keuangannya. Keempat, untuk mendapatkan laba yang lebih maksimal dari pendapatan pembiayaan bagi hasil.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FE/2009/197/050901272 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 657 Accounting |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Akuntansi |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 29 Apr 2009 14:40 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 16:46 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/104057 |
Preview |
Text
050901272.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |