“Analisis Produktivitas dan Pendapatan Usahatani Tebu Model Kemitraan dan Non-kemitraan di Kabupaten Kediri” : Studi Kasus Pada Petani Tebu di Desa Branggahan Kecamatan Ngadiluwih, Musim Tanam 2005/20

SitiHajarMardhiyah (2007) “Analisis Produktivitas dan Pendapatan Usahatani Tebu Model Kemitraan dan Non-kemitraan di Kabupaten Kediri” : Studi Kasus Pada Petani Tebu di Desa Branggahan Kecamatan Ngadiluwih, Musim Tanam 2005/20. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Produktivitas usahatani tebu yang cenderung menurun akan mempengaruhi pendapatan petani. Keragaman produktivitas usahatani tebu tidak hanya dikarenakan perbedaan skala usaha antara lahan luas dan lahan sempit tetapi juga perbedaan antara lahan sawah dan lahan kering. Hal inilah yang memicu perdagangan tebu antara daerah yang tidak hanya meningkatkn biaya pengeluaran tetapi juga mengurangi penerimaan nilai tambah daerah. Salah satu usaha yang dilakukan sebagai upaya strategis adalah dengan meningkatkan kerjasama pola kemitraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan usahatani tebu antara model kemitraan dan non-kemitraan (mandiri). Tujuan spesifik yang ingin dicapai dalah : (1) mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata/signifikan pada tingkat produktivitas tebu antara usahatani tebu model kemitraan dan non-kemitraan, (2) mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata/signifikan pada tingkat pendapatan petani tebu antara usahatani model kemitraan dan non-kemitraan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pengambilan sampel secara proporsional random sampling . Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kediri tepatnya di Desa Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis efisiensi B/C ratio dan analisis statistik uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model kemitraan agribisnis tebu antara petani di daerah penelitian dengan PG. Ngadirejo dapat meningkatkan produktivitas sebesar 1,3% untuk lahan sawah dan 2,1% untuk lahan kering, dan juga meningkatkn rata-rata pendapatan sebesar 27% dan 14% per hektar per musim tanam. Secara nominal rata-rata pendapatan petani mitra adalah Rp23.898.917 dan Rp17.169.343, sedangkan rata-rata pendapatan petani mandiri adalah Rp19.018.000 dan Rp15.110.333. Rata-rata pendapatan usahatani tebu model kemitraan baik lahan sawah maupun lahan kering ternyata berbeda dengan hasil perhitungan yang lebih besar dari usahatani tebu mandiri baik secara absolut maupun secra statistik. Sedangkan rata-rata produktivitas usahtani tebu, secara absolut berbeda tetapi secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FE/2007/319/050702042
Subjects: 300 Social sciences > 330 Economics
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ilmu Ekonomi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Aug 2007 00:00
Last Modified: 20 Oct 2021 09:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/103158
[thumbnail of 050702042.pdf]
Preview
Text
050702042.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item