Aulia, Hilyatul (2012) Persamaan Dan Perbedaan Makna Serta Penggunaan Verba Narau, Manabu, Dan Benkyou Suru Pada Majalah Nipponia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada setiap bahasa pasti terdapat verba yang memiliki makna yang sama (sinonim), tidak terkecuali bahasa Jepang. Salah satu verba bahasa Jepang yang bersinonim adalah verba narau, manabu, dan benkyou suru, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “belajar”. Meskipun kata-kata tersebut bersinonim, tetapi kesinoniman itu tidak bersifat menyeluruh (total). Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persamaan dan perbedaan verba narau, manabu, dan benkyou suru pada majalah Nipponia, serta untuk mengetahui apakah verba narau, manabu, dan benkyou suru dalam sebuah kalimat yang ada pada majalah Nipponia dapat saling menggantikan atau tidak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data berupa majalah Nipponia dan pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi. Adapun cara menganalisisnya dengan teknik pertukaran atau pergantian dengan terlebih dahulu membuat pasangan antar ketiga verba tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiganya memiliki persamaan dan perbedaan, yaitu jika dilihat dari segi makna, verba narau, manabu, dan benkyou suru dalam bahasa Indonesia sama-sama dapat dipadankan dengan kata “belajar” yang diperoleh dari orang lain. Jika dilihat dari segi subjek dan objeknya, verba manabu dan verba benkyou suru sama-sama tidak memiliki batasan subjek dan objek dalam penggunaanya. Berbeda dengan verba narau yang memiliki batasan subjek dimana hanya dapat digunakan hingga tingkat SMP. Verba narau dapat juga digunakan untuk orang dewasa, namun hanya untuk menyatakan “berlatih kesenian”, sehingga objeknya harus kesenian. Jika dilihat dari proses belajarnya, verba manabu dan verba benkyou suru dapat digunakan untuk proses belajar yang secara otodidak, sedangkan verba narau tidak dapat digunakan untuk proses belajar yang secara otodidak. Jika dilihat dari segi nuansanya, verba manabu memiliki kesan belajar tanpa adanya tekanan atau paksaan, verba benkyou suru memiliki kesan belajar dengan adanya tekanan akan masa depan dirinya, sedangkan nuansa verba narau tergantung objek yang dipelajari. Kemudian, fungsi verba narau, manabu, dan benkyou suru dalam sebuah kalimat tidak selalu dapat saling menggantikan, tergantung konteks dari kalimat tersebut. Selain itu, dari data yang telah ditemukan verba manabu lebih sering digunakan untuk menyatakan kata kerja “belajar”, karena dalam penggunaannya verba manabu terkesan lebih fleksibel daripada verba narau ataupun verba benkyou suru. Penulis menyarankan kepada mahasiswa jurusan bahasa untuk meneliti polisemi dari verba benkyou suru. Kemudian meneliti tentang sinonim verba “belajar” dengan menggunakan verba bahasa Jepang yang berbeda.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FBS/2012/101/051204364 |
Subjects: | 400 Language > 495 Languages of east and southeast Asia > 495.6 Japanese |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Jepang |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 31 Oct 2012 09:02 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 04:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/100420 |
Preview |
Text
051200903.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |