Pengaruh Umur Fisiologis Dan Konsentrasi Daun Sirih Sebagai Larutan Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Streptococcus Agalactiae

Ambarwati, Ike (2017) Pengaruh Umur Fisiologis Dan Konsentrasi Daun Sirih Sebagai Larutan Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Streptococcus Agalactiae. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penurunan produksi susu pada sapi perah terjadi akibat adanya mikroba patogen yang menginfeksi kelenjar mamae sehingga mengakibatkan kualitas dan produksi susu menurun yang biasa disebut dengan mastitis. Mastitis dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu mastitis klinis dan subklinis. Tingkat kejadian mastitis subklinis di Indonesia mencapai 85%. Mastitis subklinis terjadi karena adanya bakteri salah satunya Streptococcus agalactiae. Pencegahan mastitis biasanya menggunakan antiseptik kimia, sedangkan antiseptik alami diantaranya daun sirh hijau. Sirih hijau (Piper batle Linn.) diketahui memiliki senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab mastitis. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 28 Januari sampai 28 Februari 2017 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Sains dan Teknoligi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Tujuan penelitian untuk mengetahui daya hambat dekok daun sirih hijau (Piper betle Linn.) pada umur fisiologis muda pada daun ke 3 dari pucuk dan umur fisiologis tua pada daun ke 8 dari pucuk terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae penyebab mastitis sapi perah. Hasil penelitian diharapkan daun sirih hijau dapat digunakan sebagai larutan antibakteri herbal dan sebagai alternatif penganti zat antibakteri kimia. Materi penelitian adalah bakteri Streptococcus agalactiae, daun sirih muda dan tua, Nutrient Agar (NA), Nutrient Broth (NB), serta aquades. Metode penelitian adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang. Variabel yang diamati daerah bening disekitar cakram disk pada media sebagai daya hambat bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata (P>0,05) pada setiap perlakuan yang diujikan. Dekok daun sirih hijau berdasarkan umur fisiologis muda dan tua pada semua perlakuan memiliki kemampuan yang sama dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae dengan kategori zona hambat lemah (>3). Disimpulkan bahwa dekok daun sirih hijau pada daun nomer 3 dan daun nomer 8 dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus agalactiae penyebab mastitis. Diameter zona hambat bakteri Streptococcus agalactiae dapat meningkat seiring peningkatan penggunaan konsentrasi daun sirih yang digunakan dekok daun sirih pada konsentrasi 10% sudah bisa digunakan sebagai antiseptik herbal. Disarankan dalam pembuatan dekok menggunakan daun sirih pada umur fisiologis muda karena daya hambat lebih tinggi. Perlunya penelitian fitokimia mengenai kandungan zat aktif secara kualitatif daun sirih muda dan daun pada konsentrasi 10%. Sudah bias digunakan sebagai anti septik herbal. Disarankan dalam pembuatan dekok menggunakan daun sirih pada umur fisiologis muda karena daya hambat lebih tinggi. Perlunya penelitian lebih lanjut mengenai kandungan zat aktif secara kualitatif daun sirih muda dan daun tua, serta dilakukan penelitian secara inviro untuk mengetahui daya hambat pada area lapang

English Abstract

This research was to find out the effect of physiological age and concentration of Piper betel linn as antibacterial solution on the growth of Streptococcus agalactiae. The research method was experimental used Completely Randomized Design (CRD) with Nested, six treatments and six replications. The treatment consisted of boiled young betel leaf (3rd leaves) and old betel leaf (8th leaves) was used in different concentration that 10 % (M1), 20 % (M2), 30 % (M3) for young betel leaf and 10 % (T1), 20 %(T2), 30 %(T3) for old betel leaf. The variable measured was of inhibition zone in Nutrient Agar media. The result showed there was no significant effect (P>0.05) on diameter inhibition zone. The average on diameter of inhibition zone young betel leaf and old betel leaf respectively were M1 10% (4. 68 ± 1.07mm), M2 20% (4.75 ± 0.65mm), M3 30% (5.41 ± 1.85mm), T1 10% (4.42 ± 0.56mm), T2 20% (4.44 ± 0.33mm), and T3 30% (4.68 ± 0.33mm). The conclusion was phyciological betel leaf (Piper betle Linn) at 10% level concentration could be used as antibacterial solution on inhibit the growth of Streptococcus agalactiae. The suggestion was needed for further investigation about phytochemical content of Piper vi betle linn based on physiological age and 10% concentration.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2017/192/051705144
Uncontrolled Keywords: Antibacterial, inhibition zone, Piper betel linn, physiological age
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.08 Specific topics in animal husbandry > 636.089 Veterinary medicine > 636.089 5 Veterinary medicine (Pharmacology and therapeutics) > 636.089 57 Veterinary drugs--Pharmacokinetics
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 28 Jul 2017 02:59
Last Modified: 28 Sep 2020 12:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/762
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (65kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (173kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (58kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (68kB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (21kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf] Text
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (60kB)

Actions (login required)

View Item View Item