Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Volume Penjualan Keripik Tempe (Studi Kasus Di Agroindustri Keripik Tempe Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi)

Romadhona, Ary (2017) Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Volume Penjualan Keripik Tempe (Studi Kasus Di Agroindustri Keripik Tempe Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keripik tempe merupakan makanan yang sering dijadikan sebagai oleh – oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke wilayah penghasil keripik tempe. Desa Karangtengah Prandon adalah salah satu sentra agroindustri keripik tempe yang ada di Kabupaten Ngawi. Keunggulan keripik tempe di desa tersebut yaitu kerenyahan keripik tempe saat digigit, dengan rasa yang masih bersifat original dan gurih. Pelayanan penjualan yang cepat dan ramah, serta pengunjung juga dapat menambah pengetahuan dengan melihat dapur produksi pembuatan keripik tempe yang ada di setiap rumah industri tersebut. Harga keripik tempe yang dijual sangat murah, mulai dari Rp3.000,00 untuk kemasan 80 – 100gr dan Rp8.000,00 untuk kemasan 150 – 170gr, pembelian secara grosir juga telah tersedia dengan adanya wadah keripik tempe yang terbuat dari besek maupun karton sehingga mudah dibawa di saat perjalanan jauh ataupun sebagai oleh – oleh. Keunggulan keripik tempe Karangtengah Prandon yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata khas Kabupaten Ngawi ternyata juga memiliki berbagai macam kendala secara dalam mengembangkan usaha dan volume penjualannya. Minimnya inovasi untuk mengembangkan keripik tempe dengan berbagai macam variasi rasa masih minim dilakukan oleh para pengrajin keripik tempe yang ada di desa tersebut. Bentuk kemasan yang masih menggunakan sablon dan besek masih sangat mendominasi. Untuk menempuh akses Desa Karangtengah Prandon juga minim rambu – rambu penerangan dan informasi yang dapat memudahkan wisatawan ataupun konsumen dari luar wilayah Kabupaten Ngawi. Berbagai macam permasalahan yang dihadapi oleh pengrajin keripik tempe di Desa Karangtengah Prandon tentu akan berdampak pula pada volume penjualan keripik tempe tersebut. Oleh karena itu diperlukan sebuah kajian ilmu analisis mengenai bauran pemasaran keripik tempe untuk melihat berbagai macam persoalan dari segi produk, harga, tempat dan promosi. Kombinasi bauran pemasaran yang baik tentu akan meningkatkan volume penjualan keripik tempe yang ada di desa tersebut. Analisis biaya, penerimaan dan keuntungan dilakukan kemudian untuk melihat rata – rata pendapatan yang dapat dihasilkan oleh para pengrajin keripik tempe tersebut. Alat analisis yang digunakan untuk menganalisis bauran pemasaran keripik tempe yang ada di Desa Karangtengah Prandon yaitu dengan menggunakan regresi linier berganda. Metode wawancara dengan didukung dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel. Hasil analisis bauran pemasaran terhadap volume penjualan keripik tempe di Desa Karangtengah Prandon menunjukan bahwa secara keseluruhan variabel produk, harga, tempat dan promosi berpengaruh positif sebesar 74,7% terhadap volume penjualan dengan variabel dominan yaitu produk (X1) dan promosi (X4). Analisis biaya, penerimaan dan keuntungan menunjukan bahwa usaha keripik tempe sangat menguntungkan.

English Abstract

Tempe chips is often used for snack souvenirs in anywhere place in Indonesia, especially in East Java, which have been had any agroindustry. Karangtengah Prandon village is one of tempe chips agroindustry in Ngawi. The potency of that village are taste of tempe chips which so crunch and crispy when you first time taste it. Most of them still dominantly with original flavor. If you come on Karangtengah Prandon, you will get a nicely and warmly services, so you can take any question of them about tempe chip production. The price of tempe chips is cheap and anyone can buy it. Just Rp3,000 for small chips, and Rp8,000 for the biggest one. If you want to buy them grocery, they have been given a traditional place “besek” to make your flexibility souvenirs. The problems of tempe chips Karangtengah Prandon are in their low innovation in any moment. They believe in original taste, with traditional bag. Access to that ‘s village is still so hard, you need come in daylight because they didn’t have any lighting. The information about that village still too low. So if you didn’t know about Ngawi you need ask to someone to guide you. A science of marketing mix is very useful to analyze their product, price, place and promotion condition to improve sales volume. So we can know about which one is the biggest effect to sales volume. Cost, revenue and profit analyzing are used for to know about their circumstance production about tempe chips. To this analyze, we use regression linier. The results from the effect of marketing mix to tempe chips sales volume in Karangtengah Prandon Village, Ngawi are 1) on the whole of marketing mix, they was significantly effected in 74,7% to tempe chips sales volume which promotions is the biggest effect in tempe chips sales volume, and 2) from cost and revenue analyst we can see that tempe chips agroindustry is profitable, so it will be very nice to expand the tempe chips sales volume, with give some innovation in any flavor, and packaging them in with a nice design.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/707/051710923
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.8 Managemet of marketing
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 13 Dec 2017 01:25
Last Modified: 28 Sep 2020 18:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6902
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item