Pengaruh Dosis Pupuk NPK Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merr.)

Rosi, Akhmad (2017) Pengaruh Dosis Pupuk NPK Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merr.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) menjadi komoditas pangan yang telah lama dibudidayakan di Indonesia, yang saat ini banyak diposisikan sebagai bahan baku industri pangan, Di Indonesia, hingga kini produksi kedelai masih rendah, sehingga pemerintah menetapkan program swasembada kedelai pada tahun 2009-2014 dengan target sebesar 2,7 juta ton. Akan tetapi target swasembada kedelai 2014 ini tidak tercapai karena produksi hanya mencapai 953.956 ton. Sehingga pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi kedelai dengan sasaran mencapai swasembada yang semula ditargetkan pada tahun 2014 ditunda menjadi tahun 2017 (Kementrian Pertanian, 2014). Produktivitas kedelai dapat ditingkatkan dengan perbaikan teknik budidaya melalui sistem pemupukan dan penggunaan varietas unggul. Kedelai membutuhkan dan menyerap hara makro atau N, P, dan K dalam jumlah besar. Salah satu jenis pupuk yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan hara tersebut adalah pupuk NPK. Pupuk NPK (16:16:16) adalah pupuk dengan komposisi unsur hara yang seimbang dan digunakan sampai akhir pertumbuhan tanaman. Jumlah kebutuhan pupuk untuk setiap daerah tidaklah sama tergantung pada varietas yang digunakan, tipe kondisi lahan, agroklimat, dan teknologi usahataninya. Hardjowigeno (2003) menyatakan bahwa agar tanaman dapat tumbuh dengan baik perlu adanya keseimbangan unsur hara dalam tanah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Oleh karena itu perlu dilakukannya penelitian diantara varietas yang ada terhadap berbagai peningkatan dosis pemupukan NPK untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai. Penelitian dilaksanakan di Agro Techno Park Universitas Brawijaya Desa Jatikerto Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang dengan ketinggian tempat ± 350 m dpl pada bulan Maret sampai Juni 2017. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan diulang sebanyak 3 kali yang terdiri dari perlakuan tiga varietas berbeda (grobogan, anjasmoro, dan wilis) dan penambahan dosis pupuk NPK dengan 4 taraf yaitu: tanpa pupuk NPK, 100 kg.ha-1, 200 kg.ha-1 dan 300 kg.ha-1 sehingga didapatkan 12 kombinasi perlakuan yaitu: V1 = Grobogan + tanpa pupuk NPK ; V2= Grobogan + 100 kg.ha-1 NPK ; V3= Grobogan + 200 kg.ha-1 NPK ; V4 = Grobogan + 300 kg.ha-1 NPK ; V5= Anjasmoro + tanpa pupuk NPK ; V6= Anjasmoro + 100 kg.ha-1 NPK ; V7= Anjasmoro + 200 kg.ha-1 NPK ; V8= Anjasmoro + 300 kg.ha-1 NPK ; V9= Wilis + tanpa pupuk NPK ; V10 = Wilis + 100 kg.ha-1 NPK ; V11= Wilis + 200 kg.ha-1 NPK ; V12= Wilis + 300 kg.ha-1 NPK. Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan pertumbuhan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buku subur, umur berbunga, bobot segar berangkasan, bobot kering berangkasan, dan luas daun. Sedangkan pada pengamatan hasil antara lain umur panen, jumlah polong total, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, bobot biji pertanaman, dan bobot 100 biji serta hasil panen. Analisis data yang digunakan ialah analisis ragam berdasarkan uji F taraf 5%. Jika uji F menunjukkan pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Penambahan dosis pupuk NPK 300 kg.ha-1 pada ketiga varietas kedelai menunjukkan nilai tertinggi pada parameter jumlah buku subur, bobot kering berangkasan, jumlah polong total, jumlah polong isi, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, dan hasil panen. Berdasarkan persentase peningkatan hasil panen pada tiap-tiap penambahan dosis pupuk NPK, varietas Anjasmoro menunjukkan respon terbaik dibandingkan varietas Grobogan dan Wilis. Persentase peningkatan hasil panen varietas Anjasmoro memiliki nilai tertinggi senilai 21,78% sedangkan varietas Grobogan dan Wilis hanya meningkat senilai 12,68% dan 14,23%. Sehingga Disarankan untuk menggunakan kombinasi varietas Anjasmoro dan penambahan pupuk NPK dengan dosis 300 kg.ha-1 agar hasil panen yang didapatkan lebih optimal.

English Abstract

Soybean (Glycine max (L.) Merr.) Has become a long-cultivated food commodity in Indonesia, which is currently widely positioned as raw material for food industry. In Indonesia, soybean production is still low, so the government sets the program of soybean self sufficienct in year 2009-2014 with a target of 2.7 million tons. However, the target of self-sufficiency of soybean 2014 is not achieved because the production only reached 953 956 tons. So the government continues to increase the production of soybeans with the goal of achieving self-sufficiency that was originally targeted in 2014 was postponed to 2017 (Ministry of Agriculture, 2014). The productivity of soybeans can be improved by improving cultivation techniques through fertilizer systems and the use of improved varieties. Soy needed and absorbed the macro nutrients or N, P, and K in large quantities. One type of fertilizer that is suitable to meet the nutrient needs is NPK fertilizer. NPK Fertilizer (16:16:16) is a fertilizer with a balanced nutrient composition and is used until the end of plant growth. The amount of fertilizer needed for each region is not the same depending on the variety used, the type of land conditions, Agroclimate, and the technology of the farm. Hardjowigeno (2003) states that in order for plants to grow properly there needs to be a balance of nutrients in the soil in accordance with the needs of plants. Therefore it is necessary to conduct research among the existing varieties on various increased doses of NPK fertilization to increase the growth and yield of soybeans. The experimental was conducted at Agro Techno Park Brawijaya University Jatikerto Village, Kromengan Subdistrict, Malang Regency with altitude of place ± 350 m asl in March to June 2017. The design used was Randomized Block Design and repeated 3 times, namely Varieties With three different varieties: grobogan, anjasmoro, and wilis. Then the addition of doses of NPK fertilizer with 4 levels, namely: without NPK fertilizer, 100 kg.ha-1, 200 kg.ha-1 and 300 kg.ha-1 so obtained 12 treatment combinations are: V1= Grobogan + without NPK fertilizer ; V2= Grobogan + 100 kg.ha-1 NPK ; V3= Grobogan + 200 kg.ha-1 NPK ; V4 = Grobogan + 300 kg.ha-1 NPK ; V5= Anjasmoro + without NPK fertilizer ; V6= Anjasmoro + 100 kg.ha-1 NPK ; V7= Anjasmoro + 200 kg.ha-1 NPK ; V8= Anjasmoro + 300 kg.ha-1 NPK ; V9= Wilis + without NPK fertilizer ; V10 = Wilis + 100 kg.ha-1 NPK ; V11= Wilis + 200 kg.ha-1 NPK ; V12= Wilis + 300 kg.ha-1 NPK. Observations include growth observation of plant height, number of leaves, number of fertile books, flowering age, fresh weight of trimmed, dry weight of trimmed, and leaf area. While the harvest observation of include the age of harvest, number of total pods, number of content pods, number of empty pods, plant seed weight, weight of 100 seeds and yields. Analysis of the data used analysis of variance by the F test level of 5%. If the F test shows significant different, then followed by LSD test level of 5%. The results that the addition of doses of NPK fertilizers 300 kg.ha-1 on the three soybean varieties showed the highest value on the number of fertile books, dry weight, number of total pods, number of content pods, seed weight per plant, 100 seed weight, and yields. Based on the percentage increase of yield on each additional doses of NPK fertilizer, Anjasmoro variety showed the best response compared to Grobogan and Wilis varieties. The percentage increase of Anjasmoro varieties has the highest value of 21.78% while the Grobogan and Wilis varieties only increased by 12.68% and 14.23%. So it is advisable to use combination of Anjasmoro varieties and the addition of NPK fertilizer with a doses of 300 kg.ha-1 for more optimal harvest yield.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/491/051710678
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.3 Legumes, forage crops other than grasses and legumes > 633.34 Soybeans > 633.342 3 Soybean (Development of new varieties)
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Yusuf Dwi N.
Date Deposited: 04 Dec 2017 01:21
Last Modified: 01 Oct 2020 18:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/6328
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item