Penerapan E-Voting Dan E-Verifikasi Dalam Mewujudkan Pemilihan Kepala Desa Yang Jujur Dan Adil (Studi Di Desa Kelangdepok, Kecamatan Bodeh Dan Desa Warungpring, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang)

Safitri, Novia Indirani (2017) Penerapan E-Voting Dan E-Verifikasi Dalam Mewujudkan Pemilihan Kepala Desa Yang Jujur Dan Adil (Studi Di Desa Kelangdepok, Kecamatan Bodeh Dan Desa Warungpring, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu wujud demokrasi adalah dengan dilaksanakannya pemilihan umum seperti di Negara Indonesia. Pemilihan umum di Indonesia harus dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (LUBERJURDIL) sesuai dengan peraturan yang berlaku. Namun pada pelaksanaannya, pemilihan umum masih sering terdapat permasalahan. Sama halnya dengan pemilihan umum, pemilihan kepala desa yang merupakan wujud demokrasi di tingkat desa juga rawan akan konflik yang dapat merugikan pemerintah maupun masyarakat sendiri. Sehingga salah satu kebijakan yang dapat diterapkan adalah dengan menerapkan e-Voting dan e-Verifikasi dalam pemilihan kepala desa yang bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kabupaten Pemalang merupakan salah satu daerah yang pertama kali menerapkan e-Voting dan e-Verifikasi dalam pemilihan kepala desa secara serentak di 11 (sebelas) desa di Kabupaten Pemalang melalui Surat Keputusan Bupati Pemalang Nomor 141.1/317/ Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Desa Serentak di Kabupaten Pemalang Tahun 2016. Desa Kelangdepok, Kecamatan Bodeh dan Desa Warungpring, Kecamatan Warungpring merupakan dua desa yang mengikuti pemilihan kepala desa serentak tersebut yang mana Desa Kelangdepok memiliki jumlah kehadiran pemilih tertinggi dibanding desa yang lain, sedangkan Desa Warungpring memiliki jumlah kehadiran pemilih terendah dan tidak memenuhi syarat sehingga perlu dilakukan pemilihan ulang. Pada penelitian ini peneliti beetujuan untuk menjawab bagaimana penerapan e-Voting dan e-Verifikasi di Desa Kelangdepok dan Desa Warungpring, peran aktor yang terlibat dalam penerapan e-Voting dan e- Verifikasi di Desa Kelangdepok dan Desa Warungpring dan faktor pendukung dan penghambat penerapan e-Voting dan e-Verifikasi di Desa Kelangdepok dan Desa Warungpring. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah model interaktif Miles, Huberman dan Saldana yang terdiri dari kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan e-Voting dan e- Verifikasi dalam pemilihan kepala desa di Desa Kelangdepok dan Desa Warungpring telah diterapkan dengan baik. Seperti di Desa Kelangdepok yang mengangkat konsep wisata demokrasi dalam pemilihan kepala desa sehingga jumlah kehadiran pemilih banyak. Namun justru berbeda di Desa Warungpring yang memiliki jumlah kehadiran pemilih paling sedikit dan tidak memenuhi quorum sehingga harus dilakukan pemilihan ulang. Pada pemilihan kepala desa ulang berjalan dengan baik dikarenakan adanya upaya dari petugas pemilihan di Desa Warungpring. Terdapat kendala yang dihadapi kedua desa tersebut seperti kurangnya sarana prasarana serta tidak sepenuhnya terwujud pemilihan kepala desa yang LUBERJURDIL. Berbagai permasalahan tersebut tentunya menjadi pembelajaran dalam penerapan e-Voting dan e-Verifikasi selanjutnya di Kabupaten Pemalang, agar penerapan e-Voting dan e-Verifikasi dalam pemilihan kepala desa dapat berjalan dengan lancar yang perlu dilakukan adalah memberikan sosialisasi dan simulasi yang lebih intens kepada masyarakat, melakukan persiapan yang lebih matang sesuai dengan jumlah penduduk masing-masing desa, sarana dan prasarana harus diperhitungkan dengan baik.

English Abstract

One of democratic manifestations is the implementation of election as in Indonesia. Indonesian election must be conducted direct, general, free, secret, honest, and fair (LUBERJUDIL) in accordance with applicable regulation, but in the implementation, election often has many problems, the same as election, village head election which is the form of democracy at the village level is also prone to conflict which can damage government and society, so one of policies that can be implemented by implementing e-voting and e-verification in the village head election that cooperates with BPPT. Pemalang regency is one of the first regency which implements e-Voting and e-Verification in the village head election simultaneously in 11 villages in the Pemalang regency by decision letter of Pemalang regent 141.1/317/2016 about execution of village head voting simultaneously in Pemalang in the 2016 , Kelangdepok village, Bodeh subdistrict, and Warungpring village, Warungpring subdistrict are 2 villages to participate in village head election simultaneously which Kelangdepok has highest voter than the other villages, while Warungpring village has lowest and unqualified voter, so it needs to be re-election. In this research, researcher has purpose to respond how are e-voting and e-verification in Kelangdepok and Warungpring. The role of actors that are involved, and supporting and inhibiting factors e-Voting and e-Verification in Kelangdepok and Warungpring, the research method that is used in this research is qualitative research. Data collection was done by observation, interview, and documentation. Data analysis used is interactive model Miles, Huberman, and Saldana who contain condentation data, data presentation, and conclusion. The results of this research shows that e-voting and e-verification implementation in village head election in Kelangdepok and Warungpring have been implemented well. As in the Kelangdepok village that applies the concept of democratic tourism, so the voters are so high, but different with Warungpring village that has the lowest voter, so it must be re-election. In the village head reelection conducted well, it was caused by the election officer’s efforts in Warungpring, there were obstacles that were faced by both villages, such as less facilities, and not fully realized LUBERJUDIL election. The various problems certainly are lesson in the next e-Voting and e- Verification implementation in pemalang, in order to e-voting and e-Verificaton election can be done well, all that need to be done is to give socialization and more intense simulation to society, preparing further in accordance with the total population of each village, and increasing facilities.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2017/613/051708343
Uncontrolled Keywords: Implementasi, Kebijakan Publik, E-Voting dan E-Verifikasi
Subjects: 300 Social sciences > 324 The political process > 324.6 Election systems and procedures; suffrage
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 10 Oct 2017 07:19
Last Modified: 29 Nov 2020 13:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/3500
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item