Oktaviana, Pipit Eka (2017) Pengendalian Persediaan Spare part Circulating Water Pump Menggunakan Reliability Centered Spares (Studi Kasus : PT. PJB UP Gresik). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam sistem pembangkit, Circulating Water Pump (CWP) merupakan peralatan utama yang berfungsi untuk memompa air laut menuju kondensor sebagai media pendingin utama. Kegagalan pada spare part kritis menyebabkan CWP tidak beroperasi dan terjadi kehilangan produksi listrik sebesar 40 MWh. Upaya yang dilakukan untuk menunjang keandalan CWP adalah dengan melakukan perawatan. Kelancaran aktivitas perawatan perlu didukung dengan ketersediaan stok spare part di gudang, sistem manajemen persediaan yang baik dapat membantu mengurangi biaya perawatan, biaya pekerja, downtime peralatan, dan meningkatkan produktivitas. Belum adanya metode pengendalian persediaan untuk spare part slow moving di PT. PJB UP Gresik menimbulkan masalah stockout, terlebih spare part slow moving merupakan spare part kritis yang apabila terjadi kekurangan menyebabkan CWP tidak dapat beroperasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tingkat persediaan spare part kritis CWP, mengetahui tingkat pelayanan persediaan terhadap permintaan spare part, dan menghitung total biaya persediaan. Pemilihan spare part kritis pada CWP menggunakan Failure Mode and Effect Analysis dan Risk Priority Number. Keputusan untuk menyimpan spare part atau tidak menggunakan metode Reliability Centered Spares dengan mempertimbangkan dampak ketidaktersediaan spare part CWP dan analisa through-life costing, dengan cara membandingkan biaya shortage dan biaya simpan. Penentuan tingkat persediaan menggunakan model persediaan minimum-maksimum yang cocok untuk karakteristik slow moving. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spare part kritis pada CWP yang mendapatkan prioritas utama adalah shaft, bearing, coupling, dan shaft sleeve. Keempat jenis spare part dipilih berdasarkan analisa FMEA dengan nilai RPN tertinggi. Keputusan untuk menyimpan berdasarkan dampak ketidaktersediaan spare part kritis yaitu operasional risk dan biaya shortage yang lebih besar dibandingkan biaya simpan. Jumlah persediaan minimum-maksimum adalah sebesar 2 unit untuk spare part shaft dan coupling. Sedangkan untuk spare part bearing dan shaft sleeve adalah sebesar 1 unit. Perhitungan service level perencanaan mencapai angka lebih dari 90% atau lebih besar dari target perusahaan. Biaya total persediaan untuk bearing adalah Rp 13,362,576,542, coupling sebesar Rp 1,591,922,808, shaft sebesar Rp 2,485,542,609 dan shaft sleeve 240 X 140 X 125.5 MM sebesar Rp 5,513,927,843, shaft sleeve 450 x 140 x 120.5 MM sebesar Rp 5,520,658,606, shaft sleeve 194 X 140 X 120 MM sebesar Rp 5,513,564,018, dan shaft slevee 170 X 140 X 125.5 MM sebesar Rp 5,513,321,468.
English Abstract
In the Power Plant System, Circulating Water Pump (CWP) is the main equipment functinoing to pump sea water towards the condenser as the main cooling. The failure of critical spare part causing the CWP stop and loss production about 40 MW per hour. Perform maintenance to support the reliability of the CWP. The effectivity of the maintenance must be supported by the availability of spare part stocks in the warehouse, a good inventory management systems can help reduce maintenance costs, the cost of workers, equipment downtime, and increase productivity. Inventory control method for slow moving spare part in PT PJB UP Gresik cause stockout problems, especially slow moving spare part is critical spare parts which is the lack of spare parts could cause CWP cannot operate. The purpose of this research was to determine the level of critical spare part supplies CWP, knowing the level of service inventory against the demand of spare parts, and calculate the total cost of the inventory. The selection of critical spare part on CWP using FMEA analysis and the value of the RPN. The decision to keep spare part in stock or not by using Reliability Centered Spares method by considering the impact of unavailability CWP spare part and analysis of through-life costing, with comparing the shortage cost and holding cost. Determination of the level of inventories using minimum-maximum inventory model that suitable with the characteristics of slow moving. The results showed that critical spare part on CWP that gets main priority is shafts, bearings, coupling, and shafts sleeve. The fourth type of spare part selected based on FMEA analysis with RPN highest value. The decision to keep based on the impact of unavailability of critical spare part i.e. the operational risk and the larger shortage cost than the holding cost. The amount of inventory a minimum-maximum is 2 unit for spare part shaft and coupling. While for the spare part bearing and shaft sleeve is 1 unit. Calculation of service level planning are reach more than 90% or more than the target company. The total cost of the inventory for bearing is Rp 13,362,576,542, coupling is Rp 1,591,922,808, shaft is Rp 2,485,542,609 and shaft slevee is Rp 5,513,321,468.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2017/374/051704397 |
Uncontrolled Keywords: | Circulating Water Pump, Slow Moving, Persediaan Minimum-Maksimum Reliability Centered Spares |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management > 658.7 Management of materials |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 31 Aug 2017 07:38 |
Last Modified: | 24 Nov 2020 12:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/1974 |
Preview |
Text
PIPIT EKA OKTAVIANA.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |