Identifikasi Morfologi dan Pertumbuhan Diatom Genus Amphora yang di Isolasi dari Substrat Pasir di Perairan Pantai Tanjung Batu Landangan, Kabupaten Situbondo

Tampubolon, Indah Maya Sari br and Prof. Ir. Yenny Risjani,, DEA, Ph.D (2021) Identifikasi Morfologi dan Pertumbuhan Diatom Genus Amphora yang di Isolasi dari Substrat Pasir di Perairan Pantai Tanjung Batu Landangan, Kabupaten Situbondo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Mikroalga adalah organisme tumbuhan uniseluler berukuran renik yang paling primitif dan sering dikenal dengan fitoplankton. Genus Amphora merupakan diatom pennales yang dapat hidup mengapung pada perairan dan juga melekat pada substrat. Genus Amphora memiliki manfaat yang baik sebagai pakan alami bagi larva udang dan kerang-kerangan karena mengandung protein, lipid, dan karbohidrat yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman mikroalga yang hidup pada substrat pasir di Perairan Pantai Tanjung Batu Landangan, Kebupaten Situbondo, dan mendapatkan isolat murni khususnya genus Amphora yang kemudian dikulturisasi lebih lanjut dan untuk mendapatkan morfologi dari genus Amphora menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan pada 3 stasiun menggunakan metode purposive sampling. Pada pengambilan sampel dilakukan pengukuran parameter kualitas air di pantai Tanjung Batu Landangan yang menunjukkan hasil pengukuran suhu yaitu berkisar 31-31,5°C, pH 7,5-8,1, oksigen terlarut 7,2-7,3 mg/L, salinitas 28-30 ppt, nitrat 4-4,9 mg/L dan fosfat 0,05-0,12 mg/L yang menunjukkan bahwa perairan tersebut optimum untuk pertumbuhan biota laut. Perairan tersebut memiliki kelimpahan diatom sebanyak 14 genus yang hidup pada substrat pasir yang terdiri dari 2 divisi yaitu divisi Chrysophyta dan divisi Bacillariophyta. Divisi Chrysophyta terdiri dari genus Pinnularia, Bacteriastrum dan Divisi Bacillariophyta yang terdiri dari genus Asterionella, Amphora, Biddulphia, Chaetoceros, Coscinodiscus, Navicula, Nitzchia, Skeletonema, Synedra, Thallasssionema, Rhizosolenia, Bacillaria. Kultur genus Amphora skala laboratorium pada erlenmeyer 1L mengalami 4 fase pertumbuhan berdasarkan kepadatan sel yaitu fase adaptasi dengan kepadatan sel yaitu 25,25 sel/ml. Fase eksponensial terjadi di hari ke-3 dengan peningkatan kepadatan sel yang pesat yaitu 81,25 sel/ml. Fase stasioner terjadi di hari yang ke-4 dengan kepadatan 79,75 sel/ml. Serta fase kematian terjadi di hari ke-5 ditandai dengan penurunan sel hingga 47,5 sel/ml dengan laju pertumbuhan spesifiknya 2,29 sel/ml/hari. Pertumbuhan kepadatan sel pada genus Amphora tersebut didukung karena adanya faktor lingkungan seperti suhu sebesar 26°C, pH 6,6-6,8, salinitas 29-34 ppt dan nutrien yang terdiri dari pupuk diatom dengan komposisi KNO3 (75gr), NaH2PO4 (5gr), Na2EDTA (5gr), FeCl3 (3,15gr) + Silikat (30gr). Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bentuk morfologi dan ukuran dinding sel dari genus Amphora yang diisolasi dari substrat pasir diperairan pantai Tanjung Batu Landangan menggunakan Scanning Electron Microscope memiliki kemiripan dengan Amphora subturgida yang ditemukan dari perairan tawar di wilayah Jawa, Sumatera dan Bali dimana merupakan penelitian dari Sala pada tahun 2006. Diharapkan pada penelitian ini, semakin banyak peneliti yang melakukan penelitian pada perairan pantai Tanjung Batu Landangan dikarena pantai ini memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah seperti mikroalga yang dapat dimanfaatkan khususnya sebagai pakan alami yang baik untuk larva udang dan kerang-kerangan

English Abstract

Microalgae is the most primitive microscopic unicellular plant organism and often known as phytoplankton. The Amphora genus is a pennales diatom that can live floating in the water and also attached to the substrate. The Amphora genus has good benefits as natural food for shrimp and shellfish larvae because it contains high protein, lipid, and carbohydrates. The purpose of this study is to determine the diversity of microalgae that lived on sand substrates in Tanjung Batu Landangan Beach, Situbondo Regency, and obtain pure isolates, especially the Amphora genus, which was cultured, and obtained the morphology of the Amphora genus using a Scanning Electron Microscope (SEM). The method used in this research was descriptive method. The sampling in this study was conducted at 3 stations using purposive sampling method. In taking the samples, measurement of water quality parameter that was conducted on the Tanjung Batu Landangan beach showed the results of temperature measurement ranged from 31-31,5°C, 7,5-8,1 pH, 7,2-7,3mg/L dissolved oxygen, 28-30ppt salinity, 4-4,9mg/L nitrate and 0,05-0,12mg/L phosphate. Which indicated that the waters was optimum for the growth of marine life. This waters had a plenty of diatom of 14 genera that lived on sand substrates consisting of 2 divisions, namely the Chrysophyta and Bacillariophyta. The Chrysophyta Division consists of the Pinnularia and Bacteriastrum genus, and the Bacillariophyta division consists of the Asterionella, Amphora, Biddulphia, Chaetoceros, Coscinodiscus, Navicula, Nitzchia, Skeletonema, Synedra, Thallasssionema, Rhizosolenia, Bacillaria genera. The Amphora genus culture in laboratorium scale, at Erlenmeyer 1L, underwent 4 growth phases based on the cell density. The first is adaptation phase with a cell density of 25,25 cells/ml. The second is exponential phase occurred on the third day with a rapid increase in cell density of 81,25 cells/ml. The third is stationary phase occurred on the fourth day with a density of 79,75ml/L. The last is death phase occurred on the fifth day marked by a decrease in cells up to 47.5 cells/ml with a specific growth rate of 2,29 cell/ml/day. Cell growth density in the Amphora genus was supported by the environmental factors, such at temperature of 26°C, pH of 6,6-6,8, salinity of 29-34ppt and nutrients consisting of diatom fertilizer with the composition of KNO3 (75gr), NaH2PO4 (5gr), Na2EDTA (5gr), FeCl3 (31,5gr) + Silicate (30gr). A cording to the observations, it was known that the morphology and size of frustule of Amphora genus isolated from the sand substrate in Tanjung Batu Landangan beach, using a Scanning Electron Microscope had a similarity with Amphora subturgida found in fresh waters of Java, Sumatra, and Bali which was a research conductes by Sala in 2006. From this reseach, it is expented that there will be more researchers conducting the research in Tanjung Batu Landangan Beach, as it has plentiful biodiversity that can be used especially as a good natural foods for the shrimp and shellfish larvae.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521080125
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 24 Jan 2022 02:04
Last Modified: 25 Feb 2022 05:54
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/188683
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Indah Maya Sari br Tampubolon.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item