Buyung, Naomi Geoviani (2019) Penampilan Dan Jarak Genetik Kedelai (Glycine Max. L. Merrill) Berdasarkan Karakter Agro Morfologi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kedelai merupakan jenis tanaman polong di dunia yang mengandung sumber minyak nabati dan protein. Tingkat produktivitas kedelai di Indonesia semakin turun tiap tahun. Upaya peningkatan hasil kedelai dapat dilakukan dengan penggunaan varietas unggul. Persilangan adalah cara memperluas keragaman genetik dimana kombinasi sifat tetua diharapkan menghasilkan varietas yang diinginkan (Sitepu et al., 2015). Hasil dari persilangan nantinya akan memiliki keragaman genetik dari suatu populasi tanaman. Evaluasi dari keragaman genetik dapat dilakukan dengan penilaian hubungan kekerabatan. Terdapat dua tujuan dari penelitian ini yaitu mempelajari penampilan hasil keragaman dari hasil persilangan F6 tanaman kedelai berdasarkan karakter agro morfologi dan mempelajari hubungan kekerabatan berdasarkan jarak genetik. Hasil hipotesis dari penelitian ini adalah Genotipe hasil persilangan memiliki penampilan hasil keragaman karakter agro morfologi yang seragam dan hasil persilangan F6 memiliki jarak genetik yang dekat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2019 di kebun percobaan lahan Agro Technopark, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAK) dengan perlakuan yang terdiri dari 30 genotip hasil persilangan dari 6 tetua dengan tiga kali ulangan. Enam varietas kedelai yang digunakan sebagai tetua yaitu Variaetas Anjasmoro (AJM), Tanggamus (TGM), Argopuro (AGP), Grobogan (GBG), Galur Brawijaya 1 (UB1), Galur Brawijaya 2 (UB 2). Analisis keragaman dilakukan pada karakter kualitatif dan kuantitatif yang ditentukan berdasarkan Principal Component Analysis (PCA) dan Jarak genetik dianalisis menggunakan analisis klaster (cluster) data dianalisis menggunakan aplikasi Microsoft excel/ EXCELSTAT. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 36 genotipe kedelai disimpulkan bahwa pengelompokan karakter – karakter morfologi pada setiap komponen utama dibagi menjadi 5 komponen yaitu PC1 (Principal Component) sampai dengan PC5. . Karakter yang memiliki keseragaman total yaitu meliputi karakter tipe pertumbuhan, pola percabangan dan warna testa pada biji kedelai. Hasil dendogram terbagi dalam dua kelompok utama yaitu kelompok I dengan genotipe GBGXTGM dan kelompok II terdiri dari 35 genotipe. Pemisahan kelompok I dengan kelompok II disebabkan karena adanya perbedaan karakter meliputi panjang anak daun, lebar daun majemuk, dan luas daun. Koefisien dendogram berkisar antara 91-99% menunjukan jarak genetik yang dekat pada genotipe - genotipe yang diamati.
English Abstract
Soybean is a type of legume in the world that contains sources of vegetable oil and protein, the level of soybean productivity in Indonesia is decreasing every year. Efforts to increase soybean yield can be done by using superior varieties, crossing is a way to expand genetic diversity where the combination of the characteristics of elders is expected to produce the desired variety (Sitepu et al., 2015). The results of the crossing will later have genetic diversity from a plant population, evaluation of genetic diversity can be done by assessing genetic relationships. There are two objectives of this research, the appearance of diversity results from the F6 crossing of soybean plants based on the morphological agro character and to study genetic relationships based on genetic distance. The results of the hypothesis of this study are that the genotype results of the F6 crossing have the appearance of uniform diversity of agro morphological characters and the results of the F6 crosses have a close genetic distance. This research conducted in March - May 2019 at Agro Technopark field experimental garden, Jatikerto Village, Kromengan District, Malang Regency. The study was compiled using a completely randomized block design (RBD) with a treatment consisting of 30 genotypes from 6 elders with three replications. Six soybean varieties are used as elders, namely Anjasmoro Variaetas (AJM), Tanggamus (TGM), Argopuro (AGP), Grobogan (GBG), Galur Brawijaya 1 (UB1), Galur Brawijaya 2 (UB 2). Diversity analysis was carried out on qualitative and quantitative characters determined based on Principal Component Analysis (PCA) and genetic distance analyzed using cluster analysis (cluster) data analyzed using Microsoft Excel / EXCELSTAT application. Based on the results of this research on 36 soybean genotypes, it was concluded that the grouping of morphological characters in each of the main components was divided into 5 components, namely PC1 (Principal Component) to PC5. Characters that have total uniformity include growth type, branching patterns and color of testa. The dendogram results were divided into two main groups namely group I with the GBGXTGM genotype and group II consisting of 35 genotypes. The separation of group I from group II was due to differences in characters including leaf length, compound leaf width, and leaf area. Dendogram coefficients ranging from 91- 99% indicate close genetic distance in the observed genotypes.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2019/941/052000989 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 633 Field and plantation crops > 633.3 Legumes, forage crops other than grasses and legumes > 633.34 Soybeans |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 18 Aug 2020 03:13 |
| Last Modified: | 28 Oct 2021 02:00 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/179048 |
Preview |
Text
NAOMI GEOVIANI BUYUNG (2).pdf Download (10MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |