Struktur Komunitas Bivalvia Pada Daerah Intertidal Di Pesisir Kabupaten Lamongan

Ashif, Muhammad (2019) Struktur Komunitas Bivalvia Pada Daerah Intertidal Di Pesisir Kabupaten Lamongan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sumberdaya alam khususnya pesisir dan laut di daerah yang memiliki wilayah pesisir yang cukup luas menjadi potensi yang harus dikembangkan dan dimanfaatkan secara bijak. Perairan pesisir biasa dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai hal seperti tempat tinggal, kawasan industri serta adanya pelabuhan. Aktivitas-aktivitas pemanfaatan yang dilakukan masyarakat di wilayah pesisir dapat menghasilkan suatu dampak berupa pembuangan limbah yang berupa organik maupun non organik, baik langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem perairan pesisir. Bivalvia merupakan salah satu organisme yang memiliki kepekaan sangat tinggi terhadap perubahan kualitas air tempat hidupnya. Hewan ini memiliki adaptasi khusus yang memungkinkan dapat bertahan hidup pada daerah yang memperoleh tekanan fisik, kimia dan dari manusia seperti terjadi pada daerah intertidal. Namun, bivalvia tidak memiliki kemampuan untuk berpindah tempat secara cepat sehingga menjadi organisme yang sangat mudah untuk ditangkap (dipanen). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas kerang (bivalvia) dan mengetahui hubungan antara parameter lingkungan dengan struktur komunitas bivalvia. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 - 5 Juni 2017. Parameter kualitas perairan yang diukur adalah suhu, salinitas, pH, DO, BOD, Kekeruhan, TOM air dan sedimen. Analisa ukuran butir sedimen menggunakan metode pengayakan kering. Analisa data menggunakan metode deskriptif, uji normalitas Shapiro-Wilk, korelasi Pearson, korelasi Spearman. Hasil penelitian kepadatan dan pola sebaran bivalvia pada keseluruhan stasiun didapatkan spesies yang paling banyak ditemukan adalah Gafrarium pectinatum dengan kepadatan 67 individu, sedangkan spesies yang paling sedikit ditemukan adalah Circe scripta dan Ruditapes variegatus dengan kepadatan 1 individu. Berdasarkan perhitungan indeks keanekaragaman (H’) dapat dinyatakan bahwa kriteria keanekaragam bivalvia yang ditemukan yaitu keanekaragaman rendah. Indeks keseragaman (E) yang ditemukan pada stasiun pengamatan memiliki nilai keseragaman yang rendah sampai tinggi di beberapa stasiun penelitian. Nilai keseragaman tinggi terdapat pada stasiun 1 dan 5 yang menunjukkan penyebaran individu mendekati merata dan nilai keseragaman rendah terdapat pada stasiun 3, dimana pada stasiun ini hanya didominasi oleh 1 spesies. Indeks dominasi (D) yang ditemukan pada stasiun pengamatan dengan nilai terendah 0.306 yang ditemukan pada stasiun 1 dan dominasi tertinggi ditemukan pada stasiun 3 dengan nilai 1. Nilai indeks dominasi yang mendekati 0 menunjukkan bahwa tidak terdapat jenis yang mendominasi jenis lainnya atau struktur komunitas dalam keadaan stabil. Hasil pengujian uji normalitas Shapiro-Wilk memiliki distribusi normal dan tidak normal. Hasil analisa korelasi Pearson menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antar parameter yang menunjukkan korelasi signifikan karena memiliki nilai signifikasi > 0,05. Hasil analisa korelasi Spearman, didapatkan hasil yang bervariasi dimana ada hubungan signifikan antara parameter lingkungan berupa TOM air dengan pola sebaran bivalvia

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPIK/2019/976/0520000012
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 594 Mollusca and Molluscoidea > 594.4 Bivalvia
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 04 Oct 2020 15:56
Last Modified: 21 Oct 2021 04:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/177870
[thumbnail of MUHAMMAD ASHIF (2).pdf]
Preview
Text
MUHAMMAD ASHIF (2).pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item