Kirana, Rosa Dwi (2019) Upaya Diplomasi Palestina dalam Mendapatkan Pengakuan UNESCO Terhadap Kota Tua Hebron pada Tahun 2017. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kota Tua Hebron merupakan kota terbesar kedua di wilayah Tepi Barat Palestina yang terletak di zona Hebron 2 dan dikuasai oleh Israel. Kota Tua Hebron menjadi kota yang sangat penting bagi Palestina maupun Israel karena terdapat situs suci yaitu Masjid Ibrahim untuk penduduk Muslim atau Makam Para Leluhur untuk komunitas Yahudi. Okupasi Israel sejak tahun 1967 mengancam keberadaan Kota Tua Hebron beserta situs didalamnya. Oleh karena itu, Palestina berusaha mendaftarkan Kota Tua Hebron sebagai Warisan Dunia ke UNESCO. Pada 7 Juli 2017 UNESCO mengakui Kota Tua Hebron sebagai Warisan Dunia dalam Bahaya milik Palestina. Tulisan ini mendeskripsikan upaya diplomasi Palestina dalam mendapatkan pengakuan UNESCO menggunakan konsep Diplomasi Multi-jalur. Konsep tersebut memiliki sembilan jalur didalamnya, yaitu jalur pemerintah, non-pemerintah, bisnis, masyarakat, pelatihan dan pendidikan, aktivisme, agama, pendanaan, dan komunikasi media. Hasil analisis penulis menunjukkan bahwa Palestina menggunakan sembilan jalur tersebut dalam upaya mendapatkan pengakuan dari UNESCO terhadap Kota Tua Hebron sebagai Warisan Dunia dalam Bahaya
English Abstract
Hebron Old City is the second largest city in the West Bank region of Palestine located in the Hebron 2 zone and controlled by Israel. The Old City of Hebron has become a very important city for Palestine and Israel because there is a sacred site namely the Ibrahim Mosque for Muslim or the Tomb of Patriarchs for Jewish. Israeli occupation since 1967 has been threatening the Hebron Old City. Therefore, Palestine registered the Old City of Hebron as a World Heritage to UNESCO. On July 7, 2017 UNESCO declared the Old City of Hebron as Palestinian World Heritage Site in Danger. This paper describes Palestinian diplomacy for obtaining the recognition using Multi-track Diplomacy. The concept has nine tracks; government, non-government, business, citizen, training and education, activism, religion, and media. The result is Palestine do diplomacy by using nine tracks to attain UNESCO recognition for the Old City of Hebron as a World Heritage in Danger
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FISIP/2019/585/051905431 |
Uncontrolled Keywords: | Palestina, Kota Tua Hebron,Warisan Dunia, UNESCO, Diplomasi Multi-jalur, Palestine, Hebron Old City, World Heritage, UNESCO, Multi-track Diplomacy |
Subjects: | 300 Social sciences > 327 International relations > 327.2 Diplomacy |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 03 Oct 2020 07:18 |
Last Modified: | 03 Oct 2020 07:18 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/171301 |
Actions (login required)
View Item |