Pengetahuan Lokal Buruh Petani Tambak dalam Menghadapi Banjir Pasang Di Dusun Kepetingan Desa Sawohan Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo

Wijiatnoko, Bitari Dwi Dewantri (2018) Pengetahuan Lokal Buruh Petani Tambak dalam Menghadapi Banjir Pasang Di Dusun Kepetingan Desa Sawohan Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Banjir pasang yang dihadapi oleh masyarakat Dusun Kepetingan merupakan suatu fenomena alam yang biasa terjadi di lingkungan mereka akibat adanya proses pasang air laut, namun kemudian peristiwa alam ini tidak dapat dianggap remeh saat banjir mulai menyentuh sumber penghidupan para buruh tambak yaitu tambak. Dibutuhkan penggunaan teknik-teknik tertentu berdasarkan pengetahuan lokal yang buruh tambak miliki untuk menghindari risiko-risiko merugikan yang mungkin dimunculkan akibat adanya banjir pasang. Peneliti memilih konsep pengetahuan lokal di mana di dalamnya terdapat unsur penting pembentuk pengetahuan. Konsep pengetahuan lokal menjelaskan mengenai pengetahuan yang digunakan oleh masyarakat lokal untuk bertahan hidup dalam suatu lingkungan yang khusus. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif life history. Hasil dari penelitian ini yaitu masyarakat dalam membentuk pengetahuan melalui proses panjang yang melibatkan pemahaman dan pengalaman semasa hidupnya menjadi buruh tambak.Tambak menjadi sesuatu yang berharga dan dijaga dengan penuh tanggung jawab. Saat banjir menimpa maka buruh tambak akan berusaha semaksimal mungkin dengan cara memanfaatkan pengetahuan mereka mengenai ilmu niteni. Niteni sendiri merupakan kata dasar dari titen yang berarti mengamati. Dalam hal ini yang diamati adalah gejala-gejala yang diberikan oleh alam ketika banjir pasang akan terjadi. Tanda dapat muncul dari mana saja seperti tanda bulan purnama yang dipercaya sebagai penanda mulai meningginya air laut; pola arus sungai serta tanda yang diberikan oleh hewan dalam kasus ini yaitu ikan dalam tambak. Semua gejala ini kemudian dimanfaatkan oleh buruh tambak sebagai pengingat bagi mereka untuk segera melakukan tindakan pencegahan seperti menerapkan sistem tumpang. Namun dalam perkembangannya teknik yang mereka gunakan tidak dipungkiri membutuhkan intervensi atau campur tangan dari pihak yang berkompeten dalam hal ini mengingat kondisi ekosistem sungai yang mulai mengalami penurunan kualitas seperti kualitas kebersihan air serta pendangkalan sungai. Dikarenakan pendangkalan sungai serta buruknya kualitas air sungai sangat berpengaruh pula pada kualitas hasil tambak dan semakin berisiko tenggelamnya daratan di sekitar sungai.

English Abstract

The tidal flooding faced by the people of Kepetingan Hamlet is a natural phenomenon that is common in their environment due to the process of sea water tidal, but then this natural event cannot be underestimated when the floods begin to touch the livelihoods of fishpond workers, namely fishpond. It takes the use of certain techniques based on local knowledge that fishpond workers have to avoid risks due to a tidal flood. Researchers choose the concept of local knowledge in which there is an important element that forming knowledge. The concept of local knowledge explains the knowledge used by local people to survive in a special environment. Researchers use a life history qualitative approach. The results of this study are the community in shaping knowledge through a long process that involves understanding and experience during their life as a fishpond laborer. The fishpond becomes something valuable and maintained responsibly. When floods afflict, the fishpond workers will make every possible effort by utilizing their knowledge about the science of niteni. Niteni itself is the basic word of the titen which means observing. In this case the observed are the symptoms given by nature when a tidal flood will occur. Signs can appear from anywhere like the sign of a full moon which is believed to be a marker of sea water start elevate; the pattern of river flows and the markings given by animals in this case are fish in the fishpond. All of these symptoms are then used by fishpond workers as a reminder for them to take immediate precautionary measures such as implementing a tumpang system. But in its development the techniques they use are undeniably need of intervention or interference from the competent parties in this regard considering the condition of the river ecosystem which began to experience a decline in quality such as the quality of water hygiene and silting of the river. Due to the river silting and poor quality of the river water, it also influences the quality of the ponds and the risk of land sinking around the river.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2018/900/051811425
Uncontrolled Keywords: pengetahuan lokal, banjir pasang, teknik pengurangan risiko, tambak, niteni local knowledge, tidal floods, risk reduction techniques, fishponds, niteni
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies > 630.92 Farmers
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 25 Apr 2019 03:43
Last Modified: 22 Oct 2021 07:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/163396
[thumbnail of Bitari Dwi Dewantri Wijiatnoko.pdf]
Preview
Text
Bitari Dwi Dewantri Wijiatnoko.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item