Analisis Pengembangan Mata Pencaharian Alternatif Ekonomi Rumah Tangga Nelayan (Studi Kasus di Kecamatan Tuppabiring Utara Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan).

Fakhriyyah, Sitti (2015) Analisis Pengembangan Mata Pencaharian Alternatif Ekonomi Rumah Tangga Nelayan (Studi Kasus di Kecamatan Tuppabiring Utara Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan). Doctor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ekonomi rumah tangga nelayan merupakan kegiatan rumah tangga nelayan meliputi produksi hasil tangkapan, curahan kerja rumah tangga nelayan, pendapatan nelayan dan pengeluaran nelayan. Nelayan di Kecamatan Tuppabiring Utara termasuk nelayan yang berpendapatan rendah. Untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga nelayan perlu diadakan mata pencaharian alternatif. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui karakteristik nelayan dari tipologi, (2) Menganalisis produksi, curahan waktu kerja, pendapatan dan pengeluaran rumah tangga nelayan, (3) Mengetahui mata pencaharian alternatif yang layak dikembangkan, (4) Menentukan mata pencaharian alternatif yang terbaik Jenis penelitian menggunakan 2 metode yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif (mix method). Jumlah populasi sebesar 1.151 KK sebagai nelayan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak (random) sehingga jumlah sampel sebanyak 173 responden. Analisis data yaitu deskriptif, kelayakan teknis dan kelayakan finansial, confirmatory factor analysis (analisis CFA ). Berdasarkan tipologi nelayan terbagi 3 yaitu berdasarkan kelembagaan (kelembagaan punggawa-sawi dan kelembagaan sistem bagi hasil), berdasarkan stratifikasi nelayan (punggawa, nelayan perorangan, pemimpin sawi dan sawi), berdasarkan alat tangkap nelayan dibedakan 2 yaitu nelayan tradisional (63,64%) dan nelayan modern (3,36%). Hasil dari ekonomi rumah tangga nelayan didapatkan bahwa produksi tertinggi pada musim puncak sebesar 20.433 kg, musim sedang sebesar 13.620kg dan musim paceklik sebesar 6,811 kg. Hasil tangkapan yaitu kepiting rajungan (Portunus spp), ikan kakap (Lutjanus sp), ikan kerapu (Epinephelus sp), manyung (siluriformes), alu-alu (Sphyraena jello), ikan pari (Dasyatis sp), cucut (Carcharhinus amblyrhynchos), ikan gamasi (Garcinia sp), ikan banyar (Rastrelliger kanagurta), ikan tenggiri (Scomberomorus commerson), cumi-cumi (Loligo sp), sotong ( Sephia sp) , ikan kerapu (Epinephelus sp), teripang (Holothuroidea sp). Curahan kerja nelayan yaitu musim puncak sebesar 7,94 jam musim sedang sebesar 5,72 jam dan musim paceklik sebesar 4,76 jam, sedangkan curahan kerja wanita nelayan yaitu kegiatan produktif sebesar 2.08 jam, kegiatan domestik sebesar 13.72 jam dan kegiatan sosial sebesar 0,86 jam. Pendapatan rumah tangga nelayan pada musim puncak yaitu untuk punggawa sebesar Rp 5.767.500, pemimpin sawi Rp4.395.100, nelayan perorangan sebesar Rp 3.047.300, dan sawi sebesar Rp1.672.500; musim sedang yaitu punggawa sebesar Rp 4.147.510, pemimpin sawi sebesar Rp.3.315.100, nelayan perorangan sebesar Rp 2.319.800, dan sawi sebesar Rp 1.132.500, musim paceklik yaitu punggawa sebesar Rp.3.196.200, pemimpin sawi sebesar ii Rp.2.680.900, nelayan perorangan sebesar Rp 2.039.800, dan sawi sebesar Rp.815.400. Pengeluaran rumah tangga nelayan terdiri dari pengeluaran pangan sebesar Rp.9.655.000 dan pengeluaran non pangan yaitu Rp 3.266.650. Hasil focus group discussion (FGD) ditemukan 13 mata pencaharian alternatif (MPA) yaitu budidaya rumput laut, budidaya kepiting rajungan, pembuatan krupuk, ppembuatan abon, pembuatan kue, usaha beternak ayam, keramba jaring apung, budidaya ikan hias, tanaman hidroponik, pengolahan kepiting rajungan, usaha pertukangan, pembuatan perahu dan pembuatan ikan kering. MPA tersebut diuji kelayakan segi teknis terlebih dahulu. Hasil kelayakan segi teknis menghasilkan 6 MPA yang layak berkembang segi teknis yaitu usaha budidaya rumput laut, usaha pembuatan abon, usaha pembuatan kue, usaha keramba jaring apung, usaha pengolahan kepiting rajungan dan usaha pembuatan ikan kering. MPA ini diuji kelayakan segi finansial. Hasil kelayakan finansial MPA yaitu pembuatan ikan kering, pembuatan abon, pembuatan kue, keramba jaring apung, pengolahan kepiting rajungan, dan budidaya rumput laut, dengan nilai keuntungan per tahun berkisar Rp 445.000 sampai dengan Rp.28.018.000, rentabilitas usaha (R) berkisar antara 5,33% sampai dengan 55,82%. NPV berkisar antara Rp 1.501.000 sampai dengan Rp55.739.600, net B/C ratio berkisar antara 1,94 sampai dengan 7,17, dan IRR berkisar antara 65,7% sampai dengan 305,6%. Secara finansial MPA tersebut layak dikembangkan. Dari hasil CFA MPA yang paling dominan berturut-turut yaitu usaha pengolahan kepiting rajungan, usaha pembuatan ikan kering, usaha pembuatan kue, dan terakhir yaitu usaha budidaya rumput laut.

Item Type: Thesis (Doctor)
Identification Number: DIS/639.209 2/FAK/a/2015/061506978
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 01 Dec 2015 15:10
Last Modified: 01 Dec 2015 15:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/160570
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item