Halim, Lusiani Ferelia (2017) Penyediaan Perumahan Yang Berkelanjutan Dengan Reoptimasi Model Rumah Tapak Dan Rumah Susun Di Masa Depan. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Peningkatan jumlah penduduk dan urbanisasi di wilayah perkotaan akan diikuti oleh peningkatan permintaan rumah tinggal. Harga tanah yang tinggi di wilayah perkotaan menyebabkan bergesernya pilihan rumah tinggal kewilayah perbatasan. Pembangunan kawasan perumahan yang tidak terkendali akan berdampak pada penurunan kualitas lingkungan hidup seperti berkurangnya daerah ruang terbuka hijau, resapan air, dan tidak seimbangnya antara kebutuhan dan produksi oksigen. Pembangunan rumah susun dapat menjadi salah satu pilihan untuk memenuhi kebutuhan rumah khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), mengurangi backlog dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara jumlah rumah tapak dengan rumah susun yang dapat dibangun dalam suatu kawasan perumahan. Aspek ekologi didekati dari kesetimbangan oksigen yang dibutuhkan untuk semua aktifitas dengan jumlah oksigen yang dihasilkan oleh tanaman. Aspek ekonomi ditentukan oleh kemampuan beli masyarakat berpenghasilan rendah. Penelitian dilaksanakan di Perumahan Bumi Mondoroko Raya di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kecamatan tersebut adalah daerah yang berbatasan langsung dengan Kota Malang dimana pembangunan perumahan tumbuh pesat. Perumahan Bumi Mondoroko Raya memiliki lahan seluas 37.62 Ha, telah terbangun 2.985 unit rumah tapak. Luas RTH yang tersedia 7,64 Ha dengan jumlah pohon tertanam 827 batang dan dapat menghasilkan oksigen sebanyak 16.871 kg/hari. Kebutuhan oksigen untuk seluruh aktifitas dalam perumahan adalah 14.043 kg/hari. Apabila dibangun rumah susun yang setara dengan rumah tapak dapat tersedia 20.976 unit, dan luas ruang terbuka hijau (RTH) tersedia 10.72 Ha. Jika RTH ditanami pohon sebanyak 4.288 batang, maka akan menghasilkan oksigen 107.994 kg/hari, sedangkan kebutuhan oksigen sebanyak72.495 kg/hari, sehingga terdapat neraca lebih sebesar 23.711 kg/hari. Hasil survey pada masyarakat penghuni perumahan menunjukkan, bahwa daya beli MBR untuk rumah susun hanya Rp. 190.000.000,- per unit, meskipun lebih mahal dari rumah tapak yang hanya sekitar Rp. 125.000.000,- per unit; tetapi masih dalam jangkauan mereka. Namun demikian harga rumah tersebut lebih rendah dari harga standard rumah susun di Propinsi Jawa Timur yang ditetapkan oleh Pemerintah, yakni sebesarRp. 284.400.000,- .
English Abstract
Increasing the number population and urbanization in urban areas will have an impact on rapid growing demand for housing. The high price of land in urban area cause the drifting of residence to suburban areas. Uncontrolled housing development in the suburban area will have serious impact on degradation of environmental quality such as reduced agricultural land, rainwater catchment areas, and green open space. The development of flats housing can be one of the strategy to meet the needs of the houses, reduce backlog and to improve the quality of live, especially for low-income society (LIS). This study aims to compare the number of landing and flats housing units that can be developed in the same area. The ecological aspect are limited to the oxygen equilibrium by comparing the approximate amount of oxygen needed for human activity with the amount of oxygen produced by plants. The economic aspect is limited by the affordability of low-income societies to purchasing the flats housing. The study was conducted at Bumi Mondoroko Raya Housing Complex, on Singosari District, Malang Region. Singosari District is an area of Malang Region that is directly adjacent to the Malang City with high rapid growth of housing. The area of Bumi Mondoroko Raya Housing is 37.62 Ha, it has been built 2,985 units of landed housing. The available of green open space is 7.64 Ha and the number of trees planted 827 that produces 16,871 kg/day of oxygen. The oxygen requirement for all activities is 14,043 kg/day. If the area is developed for flat housing, it can accommodate 20.976 units, and the area of green open space to 10.72 ha. In the green open space area can be planted of 4.288 trees that produce 107.994 kg/day oxygen, while the need for oxygen as much as 72.495 kg/day, so there is a plus balance sheet of 23.711 kg/day. The result of survey on resident community shows that the buying capability of LIS for flat housing is only Rp. 190 million, - per unit, while the price of landed house is Rp. 125.000.000, - per unit. Meanwhile the price of landed house is lower than Rp. 284, 400, 000, - as the standard price of flats housing in East Java Province.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/363.5/HAL/p/2017/041707327 |
Uncontrolled Keywords: | HOUSING, HOUSING POLICY, HOUSING DEVELOPMENT, HOUSING - DESIGA AND CONSTRACTION |
Subjects: | 300 Social sciences > 363 Other social problems and services > 363.5 Housing |
Divisions: | Program Pascasarjana > Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 24 Aug 2017 03:07 |
Last Modified: | 15 Oct 2020 08:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/1593 |
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (286kB) |
|
Text
O. KUESIONER.pdf Restricted to Repository staff only Download (364kB) |
|
Text
BAB I PENDAHULUAN, ok.pdf Restricted to Repository staff only Download (170kB) |
|
Text
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, ok.pdf Restricted to Repository staff only Download (633kB) |
|
Text
BAB III METODOLOGI, ok.pdf Restricted to Repository staff only Download (213kB) |
|
Text
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN, ok.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
|
Text
BAB V implikasi hasil penelitian, ok.pdf Restricted to Repository staff only Download (425kB) |
|
Text
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN, ok.pdf Restricted to Repository staff only Download (153kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (266kB) |
Actions (login required)
View Item |