Kajian Efektivitas Gfp Sebagai Reporter Gen Dalam Proses Transgenesis Pada Ikan Mas (Cyprinus Carpio)

Anitasari, Septi (2016) Kajian Efektivitas Gfp Sebagai Reporter Gen Dalam Proses Transgenesis Pada Ikan Mas (Cyprinus Carpio). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Transgenesis pada ikan-ikan konsusmsi khususnya ikan Mas sejauh ini masih jarang di Indonesia, padahal keuntungan yang bisa diperoleh dari teknologi ini sangat banyak. Salah satu keuntungannya adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan. Transgenesis merupakan salah satu teknologi yang memiliki beberapa keunggulan daripada metode konvensional seperti penggunaan metode seleksi, persilangan maupun hibridisasi. Namun demikian, ada beberapa teknologi transfer gen yang dapat digunakan dalam transgenesis pada ikan dan tampaknya metode elektroporasi merupakan metode yang relatif praktis, efektif dan efisien. Selain itu, metode elektroporasi dapat dikombinasikan dengan metode sperm mediated gene transfer (SMGT), dimana sperma sebagai media transfernya. Sel sperma dapat digunakan sebagai media untuk memasukkan DNA asing ke dalam sel telur. Elektroporasi GFP sebagai reporter gen sangat penting untuk mengetahui efektifitas transfer gen. Elektroporasi sperma sebagai media transfer gen diketahui memiliki efektivitas yang tinggi dibandingkan dengan metode lainnya. Sebagai vektor pembawa gen diharapkan DNA yang dimasukkan mampu berpenetrasi pada kepala terutama pada nukleus, sehingga DNA tersebut dapat terekspresi hingga embrio dan larva. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas GFP dalam mendeteksi keberhasilan proses transfer gen berdasarkan metode elektroporasi pada sperma, embrio dan larva ikan Mas. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Soelistyowati (2003), metode eksperimen adalah mengadakan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hasil tersebut akan menjelaskan hubungan kausal antara variabel- ii variabel yang diteliti. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Breeding dan Reproduksi Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Laboratorium Sentral Ilmu Hayati Universitas Brawijaya–Malang serta Laboratorium Reproduksi dan Genetika Organisme Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor pada Bulan Desember 2014 sampai Maret 2015. Pada penelitian ini yang dilakukan adalah pengujian konsentrasi GFP dengan Faktor A : Perlakuan elektroporasi dengan kuat medan listrik 30 V/Cm3, lama kejutan 1 ms dan frekuensi kejutan 4 kali dan faktor B (1). Pemberian GFP dengan konsentrasi 30 ng/μL (2). Pemberian GFP dengan konsentrasi 60 ng/μL (3). Pemberian GFP dengan konsentrasi 90 ng/μL Sehingga masing-masing perlakuan adalah : A1B1 (Perlakuan elektroporasi dengan kuat medan listrik 30 V/Cm3, lama kejutan 1 ms dan frekuensi kejutan 4 kali dengan Pemberian GFP dengan konsentrasi 30 ng/μL), A1B2 (Perlakuan elektroporasi dengan kuat medan listrik 30 V/Cm3, lama kejutan 1 ms dan frekuensi kejutan 4 kali dengan Pemberian GFP dengan konsentrasi 60 ng/μL) dan A1B3 (Perlakuan elektroporasi dengan kuat medan listrik 30 V/Cm3 , lama kejutan 1 ms dan frekuensi kejutan 4 kali dengan Pemberian GFP dengan konsentrasi 90 ng/μL) Pengamatan intensitas pendaran pada mikroskop konfokal diketahui bahwa pada semua perlakuan berhasil memendarkan warna hijau, yaitu GFP, akan tetapi dengan intensitas yang berbeda. intensitas tertinggi pada sperma terjadi pada penggunaan konsentrasi 30 ng/μl, yaitu 1050 arbitary. kemudian pada penggunaan konsentrasi 60 ng/μl dengan intensitas pendaran 740 arbitary dan intensitas terendah pada penggunaan konsentrasi 90 ng/μl, pendaran yang dihasilkan sebesar 120 arbitary. Sedangkan pada sperma kontrol juga masih terdapat pendaran dengan intensitas 90 ng/μl . Pada pewarnaan Propidium Iodide diketahui bahwa sperma berinteraksi dengan inti sperma. Pengamatan intensitas pada embrio ikan Mas didapatkan pendaran tertinggi iii terjadi pada konsentrasi 30 ng/μl dengan intensitas pendaran 4000 arbitary pada penggunaan konsentrasi 60 ng/μl, intensitas pendaran sebesar, intensitas pendaran sebesar 3950. Pada konsentrasi 90 ng/μl intensitas pendaraan sebesar 3200 arbitary Sedangkan pada embrio kontrol didapatkan intensitas pendaran sebesar 700 arbitary. Pengamatan intensitas pendaran pada larva tertinngi didapatkan pada perlakuan penggunaan konsentrasi GFP 30 ng/μl, intensitas pendaran pada ekor sebesar 4000 aritary, pada perut sebesar 3800 arbitary dan pada kepala sebesar 3900 arbitary. Pada konsentrasi 60 ng/μl intensitas pendaran pada ekor sebesar 4000 arbitary, pada perut sebesar 1900 arbitary dan pada kepala sebesar 1300 arbitary. Pada penggunaan konsentrasi 90 ng ng/μl intensitas pendaran pada bagian ekor sebesar 3700 arbitary, pada bagian perut sebesar 3950 arbitary, dan pada bagian kepala sebesar 3800 arbitary. Pada larva kontrol (tanpa perlakuan) juga masih terdapat pendaran auto fluorescent pada semua bagian tubuh larva ikan kontrol hanya memiliki tingkat pendaran 600 arbitary Hasil PCR dengan primer spesifik GFP hasil ekstraksi, menunjukkan adanya fragmen DNA dengan ukuran 600 bp yang membuktikan bahwa GFP telah masuk ke dalam sperma, embri dan larva lkan Mas Hasil yang didapatkan elektroporasi sperma menggunakan konsentrasi GFP 30 ng/μl memberikan hasil rata-rata nilai motilitas sebesar 58,3 %, viabilitas 64 %, daya fertilitas 70 % dan daya tetas telur 47,3 %, yang mana lebih tinggi daripada penggunaan konsentrasi GFP 60 ng/μl dan 90 ng/μl.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/597.483/ANI/k/2015/041606024
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates > 597.4 Miscellaneous superorders of Actinopterygii
Divisions: S2/S3 > Magister Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 03 Feb 2017 10:19
Last Modified: 27 Nov 2020 15:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157865
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item