Studi Kerapatan Jaringan Pos Hujan di DAS Kahayan Kalimantan Tengah

Subagiyo, Hari (2012) Studi Kerapatan Jaringan Pos Hujan di DAS Kahayan Kalimantan Tengah. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam analisa hidrologi untuk perencanaan dan perancangan bangunan hidraulik, secara umum diperlukan masukan data hujan sebagai masukan utama. Namun, dalam penetapan besaran hujan yang terjadi dalam suatu DAS, terdapat dua hal yang menjadi masalah yang harus dipertimbangkan, yaitu jumlah stasiun hujan dalam DAS dan pola penyebaran stasiun hujan dalam DAS tersebut. Tujuan penelitian ini adalh untuk mengetahui pola jaringan stasiun hujan yang ada. Dalam penelitian ini digunakan analisa kerapatan jaringan stasiun hujan menggunakan metode Kagan – Rodda, Kriging dan standar WMO ( World Meteorological Organization ). Pengujian dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan curah hujan rancangan metode Kagan Roda dan Kriging dengan curah hujan rancangan berdasarkan kondisi jaringan stasiun hujan eksisting. Berdasarkan standar WMO diketahui bahwa di DAS Kahayan terdapat 2 stasiun hujan dimana luas daerah pengaruhnya masuk dalam kategori kondisi sulit (3000-9000 km 2 ) yaitu Stasiun Hujan Kuala Kurun dan Stasiun Hujan Tumbang Jutuh. Dari hasil perhitungan berdasarkan metode Kagan – Rodda berdasarkan kesalahan perataan (Z 1 ) = 5% diperoleh 14 stasiun hujan baru, sedangkan berdasarkan metode Kriging, diperoleh 11 stasiun hujan yang direkomendasikan dengan nilai estimasi variansi kurang dari 5% dengan nilai RMSE ( Root Mean Square Error ) dan MAE ( Mean Absolute Error ) lebih kecil dibandingkan dengan jaringan stasiun hujan kondisi eksisting. Dari hasil analisa curah hujan rerata harian maksimum dan curah hujan rancangan dibandingkan dengan kondisi jaringan stasiun hujan eksisting, untuk kondisi jaringan stasiun hujan metode Kagan - Rodda besarnya rata-rata kesalahan relatif adalah 3,280% dan 2,647% sedangkan untuk metode Kriging besarnya rata-rata kesalahan relatif adalah 4,653% dan 4,309%. Luas pengaruh stasiun hujan baru telah memenuhi kondisi normal standar WMO, baik metode Kagan Rodda maupun metode Kriging, sedangkan perletakan stasiun hujan baru, untuk metode Kagan Rodda berdasarkan jaring-jaring Kagan dengan panjang L = 35,505 Km, untuk perletakan stasiun hujan rekomendasi metode Kriging berdasarkan nilai variansi estimasi setiap stasiun hujan dibawah 5% dan mempertimbangkan jaringan transportasi.

English Abstract

In hydrological analysis for planning and hydraulic construction design, generally, it is required the rainfall data input as the main input. However, in determining the amount of rainfall that occurs in a watershed, there are two things that become a problem to be considered, namely the number of rainfall station in the watershed and the distribution pattern of rainfall station in the watershed. The aim of this study is to know rainfall station network density in Kahayan watershed. This study uses the method of Kagan - Rodda, Kriging and WMO (World Meteorological Organization) standard concerning the analysis of rainfall station network density. Testing is done by comparing the calculation result of rainfall density designed by Kagan Rodda and Kriging methods with rainfall design based on the existing condition of rainfall station network. Based on WMO standard, it is known that there are 2 rainfall stations in Kahayan watershed in which its influence area is included in the category of difficult circumstances (3000-9000 km2), they are the rainfall station of Kuala Kurun and the rainfall station of Tumbang Jutuh. From the calculation using the method of Kagan - Rodda based on the alignment error (Z1) = 5%, it is obtained 14 new rainfall stations, while based on the Kriging method, it is obtained 11 rainfall stations which are recommended by the estimated value of less than 5% variance with the value of RMSE (Root Mean Square Error) and MAE (Mean Absolute Error) is smaller than the existing condition of rainfall station network. From the analysis of rainfall and mean of daily maximum rainfall design compared to existing condition of rainfall station network, it is resulted that the magnitude of the average relative error for condition of rainfall station network using Kagan – Rodda method is 3.280% and 2.647% while using Kriging method is 4.653% and 4.309%. Widespread influence of the new rainfall station has met the WMO standard under normal condition, both method of Kagan Rodda and Kriging, while the placement of new rainfall station, for the method of Kagan - Rodda based on nets with length L = 35.505 km, for the rainfall station placement recommendation using the Kriging method based on estimated variance value of each rainfall station below 5% and considering the transportation network.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: TES/551.577/SUB/s/041200053
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.5 Meteorology
Divisions: S2/S3 > Magister Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Depositing User: Endro Setyobudi
Date Deposited: 16 Apr 2012 13:04
Last Modified: 16 Apr 2012 13:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/157633
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item