`Ain, Durrotul (2012) Supply Response and Price Volatility in Indonesia’s Rice Market. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Beras bukan hanya berperan sebagai pangan pokok bagi masyarakat Indonesia, namun juga berperan sebagai mata pencaharian pokok oleh lebih dari duapuluh ribu juta penduduk Indonesia. Pada tahun 2010, produksi beras nasional mencapai 66.4 juta ton. Namun peningkatan produksi beras ini belum dapat memenuhi kebutuhan beras domestik dikarenakan tingginya tingkat populasi. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia masih bergantung pada impor beras untuk mencukupi kebutuhan beras nasional. Selain permasalahan produksi, fluktuasi harga beras juga memepengaruhi tingkat ketersediaan petani untuk menanam beras. Liberalisasi pasar, krisis moneter, dan perubahan lingkungan juga berdampak pada produksi beras nasional. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian mengenai response penawaran beras dan volatility harga beras di Indonesia, merupakan sebuah isu yang penting untuk diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan tentang beras mulai tahun 1960 – 2011. Data yang digunakan meliputi data produksi beras, luas area padi, harga beras di tingkat produsen, harga pupuk UREA di tingkat konsumen, dan harga jagung di tingkat konsumen. Data produksi beras dan luas area padi diubah ke dalam bentuk logaritma. Pada variable harga, seluruh data dibagi dengan Consumer Price Index (CPI) untuk mendapatkan harga real produsen dan konsumen (tahun dasar = 1960). Ekspektasi harga dan dan volatility di bangun dengan menggunakan pendekatan model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH). Melalui kedua model tersebut, persamaan harga dan penawaran beras dapat diestimasi. Model GARCH yang digunakan dalam penelitian ini meliputi model standard dan asimetri GARCH, yang digunakan untuk memodelkan hubungan antara conditional variance, persamaan ekspekasi harga beras di tingkat petani, serta persamaan response penawaran beras. Model GARCH tersebut menggunakan spesifikasi variance yang berfungsi untuk mengukur asimetri di dalam pasar. Asimetri harga dapat diidentifikasi melalui volatility yang terekam dalam persamaan, dimana penurunan harga akan mempengaruhi volatility lebih besar dibandingkan kenaikan harga pada jumlah yang sama. Implikasi dari adanya asimetri harga di tingkat petani ini dapat memberikan informasi penting tentang struktur pasar dan kekuatan pasar. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa diantara model GARCH yang diuji, model EGARCH memiliki performance yang lebih baik dalam menggambarkan volatility harga pada pasar beras di Indonesia. Melalui model ini dapat diketahui bahwa volatility harga merupakan salah satu faktor resiko yang cukup berpengaruh pada pasar beras di Indonesia. Produksi beras pada tahun sebelumnya, serta luas lahan penanaman padi merupakan salah satu faktor yang secara signifikan mempengaruhi respon penawaran beras di Indonesia. Selain itu, berdasarkan hasil empiris diketahui bahwa volatility harga bersifat asimetri positif, dimana kenaikkan harga akan meningkatkan volatility lebih besar dibandingkan penurunan harga beras pada kuantitas yang sama. Oleh sebab itu, pemerintah dan stakeholder diharapakan mampu mengontrol kenaikan harga beras di pasar untuk menekan volatility harga.
English Abstract
This research investigates the supply response of the Indonesia rice market. Price expectation and volatility are formed by using generalized autoregressive conditional heteroscedasticity (GARCH) approach, while price and supply equations are estimated. We use standard GARCH model, symmetric and asymmetric GARCH models are estimated. These models use different conditional variance specifications to catch up asymmetry. Asymmetric price volatility denoted that different volatility is recorded in the case of a fall in prices than an increase in prices by the same size. The implied asymmetry in the farmer received price volatility provides useful information about market structure and market power. The empirical results show that among the estimated GARCH models the ARCH model seems to better describe farmers` price volatility of the Indonesia rice market. Furthermore, the empirical findings also show that price volatility is an important risk factor and previous supply and planted hectares are significant influence factors of the rice supply response.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | TES/338.173 18/AIN/s/041205180 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | S2/S3 > Magister Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian |
Depositing User: | Endro Setyobudi |
Date Deposited: | 02 Jan 2013 12:05 |
Last Modified: | 02 Jan 2013 12:05 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/155969 |
Actions (login required)
View Item |