PradnyaparamitaW (2007) Pembuatan Konsentrat Protein Dari Limbah Kecap Kajian Lama Ekstraksi Lemak dan Lama Pengeringan Konsentrat Protein. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Limbah kecap kedelai belum digunakan dengan benar untuk waktu yang lama. Limbah kecap kedelai digunakan sebagai pakan ternak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 75% dari total protein kedelai masih tetap dalam limbah padat saus kedelai. Berdasarkan hal ini, penelitian tentang memproses limbah kecasi dengan limbah padat dilakukan. Nilainya dapat ditingkatkan untuk menghasilkan konsentrat protein yang memiliki aplikasi luas, baik sifat fungsional atau gizi mereka ke berbagai produk makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan waktu optimal ekstraksi lemak untuk menghasilkan konsentrat protein dengan kadar lemak MAX 1% dan untuk menentukan waktu optimal pengeringan konsentrat protein untuk menghasilkan konsentrat protein dengan sifat-sifat kimia yang diinginkan, kadar protein tersebut sebesar 60%, Kadar abu 6% dan sekitar kadar lemak sebesar 1%, dan karakteristik fisik, seperti indeks kelarutan nitrogen yang lebih tinggi (NSI) dan indeks dispersibilitas protein (PDI) (sekitar 65-75%). Manfaat dari penelitian ini memberikan nilai tambah ekonomis dari limbah kecap kedelai, khususnya limbah padat kecap, dengan memusatkan protein melalui hidrolisis asam. Penelitian ini terdiri dari 2 langkah. Langkah pertama adalah ekstraksi lemak untuk menghasilkan tepung defated dari limbah saus kedelai. Desain lengkap secara faktorial factorial digunakan, dan faktornya adalah waktu ekstraksi lemak (4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 jam). Setiap perawatan dilakukan dalam quadruple. Tepung limbah kecap kedelai (memiliki kandungan lemak kurang dari 1%) yang menghasilkan pada langkah pertama kemudian digunakan untuk langkah kedua. Langkah kedua adalah pengeringan waktu konsentrat protein. Desain lengkap secara faktorial factorial digunakan, dan faktornya adalah waktu pengeringan konsentrat protein (2, 3, 4, 5, 6, dan 7 jam). Setiap perawatan dilakukan dalam quadruple. Data dianalisis dengan ANOVA (α = 1%), diikuti oleh Duncan Multiple Range Test dan LSD = 1% untuk menentukan perbedaan yang signifikan di antara mereka. Perawatan terbaik diperoleh dengan menggunakan indeks determinasi efektivitas oleh De Garmo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu ekstraksi lemak secara signifikan mempengaruhi kandungan lemak dari limbah kecap kedelai. Sementara itu, waktu pengeringan konsentrat protein secara signifikan mempengaruhi kadar air, kandungan protein, hasil, ringan (L), indeks dispersibilitas protein (PDI), indeks kelarutan nitrogen (NSI), dan penyerapan air., Dan tidak secara signifikan mempengaruhi lemak, abu, dan konten serat yang tidak pecah. Waktu ekstraksi enam jam adalah pengobatan terbaik untuk mendapatkan limbah saus kedelai tepung dengan nilai rata-rata kadar lemak 0,96%. Konsentrat protein terbaik dihasilkan dari waktu pengeringan 2 jam, dengan sifat fisik-kimia produk adalah sebagai berikut. kadar air 7,46%. kandungan protein sebesar 60,51%. kadar lemak 0,36%. kadar abu 10,49%. kandungan serat mentah 15,98%. Cahaya 44,83 (l). hasil 32,4%. PDI 60,87%. NSI 63,93%, dan penyerapan air 0,54%.
English Abstract
Soy sauce waste has not been used properly for a long time. Soy sauce waste was used as livestock feed. Some research indicate that 75% from total protein of soybean still remain in soy sauce solid waste. Based on this, a research about processing soy sauce waste as solid waste was conducted. Its value can be increased to produce protein concentrate that has wide application, both their functional or nutritional properties to various food products. The aim of this research was to determine the optimum time of fat extraction to produce protein concentrate with fat content max 1% and to determine the optimum time of drying protein concentrate to produce protein concentrate with desired chemical properties, such protein content of 60%, ash content of 6% and approximately fat content of 1%, and physical characteristic, such as higher Nitrogen Solubility Index (NSI) and Protein Dispersibility Index (PDI) (about 65-75%). The benefit of this research is giving economical added value of soy sauce waste, in particular the solid waste of soy sauce, by concentrating the protein through acid hydrolysis. This research consisted of 2 steps. First step was fat extraction to produce defatted flour from soy sauce waste. Single factorial Randomized Complete Design was used, and the factor was time of fat extraction (4, 5, 6, 7, 8, 9, and 10 hours). Each treatment was conducted in quadruple. The flour of soy sauce waste (having fat content less than 1%) that produce in the first step then used for the second step. Second step was drying time of protein concentrate. Single factorial Randomized Complete Design was used, and the factor was time of drying protein concentrate (2, 3, 4, 5, 6, and 7 hours). Each treatment was conducted in quadruple. The data were analyzed by ANOVA (α =1%), followed by Duncan Multiple Range Test and LSD =1% to determine significant differences among them. The best treatment was obtained using index of effectiveness determination by De Garmo. The results indicated that time of fat extraction significantly affected fat content of soy sauce waste. Meanwhile, time of drying protein concentrate significantly affected water content, protein content, yield, lightness (L), Protein Dispersibility Index (PDI), Nitrogen Solubility Index (NSI), and water absorption., and did not significantly affected fat, ash, and unsoluble fibre content. The six hours extraction time was the best treatment to obtain flour soy sauce waste with average value of fat content of 0,96%. The best protein concentrate was resulted from 2 hours drying time, with the physic-chemical properties of the product were as follows; water content of 7,46%; protein content of 60,51%; fat content of 0,36%; ash content of 10,49%; crude fiber content of 15,98%; lightness of 44,83 (L); yield of 32,4%; PDI of 60,87%; NSI of 63,93%, and water absorption of 0,54%.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FTP/2007/27/050700476 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
| Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
| Date Deposited: | 17 Dec 2008 14:26 |
| Last Modified: | 21 Oct 2021 05:07 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147780 |
Preview |
Text
050700476.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |