Susanti, EkaDitha (2016) Nilai Zat Makanan Hasil Fermentasi Ampas Kelapa (Cocos Nucifera L.) Menggunakan Aspergillus Oryzae Dengan Waktu Inkubasi Yang Berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pakan merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting bagi usaha peternakan. Harga pakan yang semakin mahal menjadi kendala tersendiri bagi peternak, dengan memanfaatkan limbah pertanian, peternakan dan industri dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif yang masih memiliki kandungan nutrisi dengan harga yang murah mudah didapat dan berkualitas baik (Islamiyati, 2014). Bahan baku pakan di Indonesia masih banyak yang belum dimanfaatkan diantaranya yaitu ampas kelapa, ampas kelapa didapatkan dari limbah hasil industri pembuatan minyak kelapa, ampas kelapa masih memiliki kandungan protein cukup baik dan ketersediaanya cukup melimpah. Penelitian dilaksanakan selama 30 hari di Ruang Fermentasi Bagian Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, mulai Desember 2015 – Januari 2016. Analisa proksimat pakan dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas viii Peternakan Universitas Brawijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai nutrisi hasil fermentasi ampas kelapa (Cocos nucifer L.) yang meliputi bahan kering (BK), bahan anorganik (Abu), protein kasar (PK), serat kasar (SK), lemak kasar (LK) dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) menggunakan Aspergillus oryzae dengan waktu inkubasi yang berbeda. Penelitian ini menggunakan limbah ampas kelapa dari Rumah Makan Padang Murah Dinoyo dan Aspergillus oryzae. Metode penelitian adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 5 ulangan (Steel dan Torrie, 2003). Perlakuan yang diberikan sama yaitu setiap 100 g ampas kelapa difermentasi dengan 0,9% Aspergillus oryzae, yang membedakan adalah lama waktu inkubasi diantaranya W1 =24 jam; W2=48 jam; W3=72 jam; W4=96 jam. Variabel yang diamati dalam penelitian adalah bahan kering (BK), bahan anorganik (Abu), protein kasar (PK), serat kasar (SK), lemak kasar (LK) dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN). Data yang diperoleh dalam penelitian dicatat dan ditabulasi dengan bantuan Program Microsoft Excel dan dianalisis dengan menggunakan ragam dari Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila terjadi pengaruh perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan waktu inkubasi memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai bahan anorganik (Abu) ix 0,06±0,005; 0,69±0,008; 0,70±0,008; 0,75±0,005%, protein kasar (PK) 7,94±0,040; 8,02±0,100; 8,25±0,090; 8,63±0,060%, serat kasar (SK) 7,35±0,040; 9,02±0,100; 8,85±0,100; 9,95±0,070%, lemak kasar (LK) 59,98±0,36; 58,27±0,68; 55,82±0,62; 53,68±0,41% dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 24,02±0,46; 23,95±0,88; 26,33±0,82% sedangkan untuk bahan kering (BK) 94,34±0,57; 93,72±1,09; 94,30±1,05; 94,09±0,72% tidak memberikan perbedaan nyata (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fermentasi ampas kelapa menggunakan Aspergillus oryzae meningkatkan nilai protein kasar (PK), bahan anorganik (BK), serat kasar (SK) dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan menurunkan nilai bahan kering (BK) dan lemak kasar (LK). Nilai nutrisi terbaik dari penelitian ini adalah perlakuan W4 menggunakan waktu inkubasi 96 jam dengan hasil uji proksimat BK 94,09%, Abu 0,75% PK 8,63%, SK9,95%, LK 53,68% dan BETN 26,94%. Perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh pengaplikasian ampas kelapa fermentasi terhadap produksi ternak.
English Abstract
The purpose of this research was to find out nutritional content of dregs of fermented coconut (Cocos nucifera L.) by using Aspergillus oryzae with different incubation time. The materials used for this research were dregs of coconut and Aspergillus oryzae. The method of this research was experiment. Every 100 g dregs of coconut was fermented with yeast tape 0.9%. The time incubation was different according to treatments namely W1 = 24 hours; W2 = 48 hours; W3 = 72 hours; W4 = 96 hours. The variable factorial measured were nutritional content based on proximate analysis for dry matter, ash, crude protein, crude fiber, crude fat and nitrogen free extract. Data were analyzed by ANOVA of Completely Randomized Design (RAL), if there were significant influence would by tested by Duncan Multiple Range Test Method. The result showed that treatment of incubation time gave highly significant different effect (P<0,01) on ash, crude protein, crude fiber, crude fat, nitrogen free extract contents and it not give highly significant different effect (P>0,05) on dry matter. Conclusion of this study was vi that the best nutrient from this research is the use of incubation time 96 hours, with result proximate analysis of dry matter 94,09%, ash 0,75% crude protein 8,63%, crude fiber 9,95%, crude fat 53,68% and nitrogen free extract 26,94%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2016/221/ 051605902 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 09 Sep 2016 08:06 |
Last Modified: | 09 Sep 2016 08:06 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137834 |
Actions (login required)
View Item |