Perairan Samudera Hindia Yang Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Prigi Kabupaten Trenggalek Jawa Timur

EllyMeitaRuswanti (2016) Perairan Samudera Hindia Yang Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (Ppn) Prigi Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sumberdaya ikan pelagis merupakan salah satu bagian potensi perikanan terpenting yang ada di Indonesia. Ikan pelagis juga merupakan salah satu bahan konsumsi yang dimanfaatkan penduduk Indonesia. Tingkatan dalam eksploitasi sumberdaya ikan perlu adanya upaya dalam menjaga kelestariannya. Salah satu ikan pelagis besar yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan saat ini banyak diminati pasar luar negeri adalah ikan tuna. Tuna merupakan salah satu ikan pelagis besar dan termasuk komoditas yang memiliki keuntungan ekonomi yang besar. Kajian potensi sumberdaya Yellowfin tuna di Perairan Prigi ini perlu dilakukan agar potensi sumberdaya ikan dapat dimanfaatkan dan dikelola secara berkelanjutan. Tingginya permintaan Yellowfin tuna berdampak pada meningkatnya upaya penangkapan. Upaya penangkapan semakin tahun semakin meningkat sejalan dengan permintaan konsumen yang semakin bertambah. Apabila penangkapan dilakukan secara terus-menerus, sumberdaya ikan di laut akan habis. Seperti halnya yang terjadi pada ikan Yellowfin tuna saat ini, beberapa tahun terakhir ini terjadi penurunan jumlah produksi ikan yang diperoleh nelayan. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya pengelolaan sumberdaya perikanan yang baik. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil tangkapan Maximum Sustainable Yield (MSY), Jumlah hasil tangkapan yang diperbolehkan (JTB), Maximum Economic Yield (MEY), dan Open Access (OA) ikan Yellowfin tuna (T. albacares) serta mengetahui Tingkat Pemanfaatan (TP) dan status perikanan Yellowfin Tuna di PPN Prigi. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan januari sampai maret 2016. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka serta analisisnya menggunakan statistik. Analisis yang digunakan adalah analisis Model Produksi Surplus yang terdiri dari model Schaefer dan model Fox. Data primer berupa hasil observasi dan wawancara, untuk data sekunder berupa data hasil tangkapan dan effort Yellowfin tuna (T. albacares) yang didaratkan di PPN Prigi selama kurun waktu sepuluh tahun dari tahun 2005-2014 serta laporan statistik. Hasil pembahasan dari penelitian ini adalah alat tangkap yang standar untuk menangkap Yellowfin tuna adalah pancing tonda. Hasil tangkapan dalam kondisi lestari dari model Schaefer untuk Yellowfin tuna (T. albacares) sebesar 412,9 ton, dengan nilai TAC/JTB sebesar 80% dari MSY yaitu 330,3 ton dan 5.756 trip untuk nilai f_MSY, 4.604 trip untuk nilai f_JTB. Nilai MEY sebesar 321.9 ton dengan f_MEY sebanyak 3.054 trip, sedangkan untuk nilai ketika open access (OA) adalah sebesar 410,3 ton dengan fOA sebesar 6.215 trip. Sedangkan untuk model Fox didapatkan nilai MSY sebesar 376,0 ton, nilai f MSY sebesar 5.566 trip. Dengan nilai JTB sebesar 300,8 ton , 4.428 trip untuk nilai f JTB. Analisis kondisi MSY. MEY dan OA pada Model Schaefer didapatkan hasil TR untuk MSY sebesar Rp. 7.455.036.000 dan TC sebesar Rp. 6.859.748.000 dengan profit sebesar Rp. 595.288.000. Pada kondisi MEY nilai TR sebesar Rp. 5.877.037.000 dan TC sebesar Rp. 3.703.751.000 dengan profit sebesar Rp. 2.173.286.000. Saat kondisi OA didapatkan hasil TR dan TC sebesar Rp. 7.407.502.000 dengan profit sebesar Rp. 0. Status pengusahaan perikanan dari nilai MSY dan JTB model Schaefer diperoleh hasil perhitungan Tingkat Pemanfaatan (TP) sebesar 76% yang menunjukkan bahwa status pengusahaan di Perairan Prigi telah pada tingkat fully exploited. Begitupun pada model Fox Tingkat Pemanfaatan (TP) Yellowfin tuna yang didaratkan di PPN Prigi telah mencapai nilai 86% dengan status perikanan fully exploited juga. Dengan kedua model tersebut menunjukkan bahwa kondisi pemanfaatan Yellowfin tuna mulai terancam. Saran pengambilan data yang digunakan merupakan data yang valid sehingga hasil analisis data yang diperoleh akurat. Untuk penetapan kebijakan pengelolaan perikanan Yellowfin tuna sebaiknya melakukan pembatasan penggunaan alat tangkap dengan aturan yang jelas serta pengawasan dari semua pihak yang terkait agar kelestarian Yellowfin tuna tetap terjaga.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2016/477/051608030
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 03 Oct 2016 14:25
Last Modified: 20 Oct 2021 13:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/135186
[thumbnail of ARTIKEL_Elly_Meita_Ruswanti_125080201111009_PSP.pdf]
Preview
Text
ARTIKEL_Elly_Meita_Ruswanti_125080201111009_PSP.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of LAPORAN_SKRIPSI_Elly_Meita_Ruswanti_125080201111009_PSP.pdf]
Preview
Text
LAPORAN_SKRIPSI_Elly_Meita_Ruswanti_125080201111009_PSP.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item