Tingkat Kesuburan Perairan Berdasarkan Produktivitas Primer Dengan Metode Klorofil-a di Pantai Pasir Putih Desa Pasir Putih Kecamatan Bungatan Kabupaten Situbondo Jawa Timur

Hidayah, SeptiNurul (2015) Tingkat Kesuburan Perairan Berdasarkan Produktivitas Primer Dengan Metode Klorofil-a di Pantai Pasir Putih Desa Pasir Putih Kecamatan Bungatan Kabupaten Situbondo Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kawasan pesisir merupakan salah satu wilayah yang perlu diperhatikan karena kawasan ini merupakan wilayah yang menjadi pintu masuk dan keluarnya berbagai macam bahan yang berasal baik dari laut maupun darat, khususnya kawasan estuari yang menjadi jalur bagi laju pergerakan sedimen dari darat dan laut. Di Kabupaten Situbondo terdapat wisata pantai yang terkenal dengan nama Wisata Pantai Pasir Putih yang terletak di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan. Aktivitas pariwisata di sekitar pantai akan menyebabkan perubahan kondisi fisika, kimia dan biologi perairan, perubahan tersebut akan mempengaruhi produktivitas primer perairan. Maksud dari penelitian ini adalah untuk menerapkan teori yang telah diterima selama perkuliahan melalui kegiatan yang ada di lapang serta mengetahui dan memahami lebih jelas tentang pengukuran tingkat kesuburan perairan berdasarkan produktivitas primer dengan menggunakan metode klorofil-a di perairan pesisir Pantai Pasir Putih Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui tingkat kesuburan perairan berdasarkan produktivitas primer melalui metode pengukuran klorofil-a di Pantai Pasir Putih Situbondo. 2) Mengetahui tingkat kesuburan perairan berdasarkan parameter fisika, kimia dan bologi perairan di Pantai Pasir Putih Situbondo. 3) Mengetahui hubungan parmeter fisika, kimia, biologi perairan dengan produktivitas primer di Pantai Pasir Putih Situbondo. 4) Mengetahui perbedaan antar stasiun berdasarkan hasil produktivitas primer di Pantai Pasir Putih Situbondo Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk membuat penggambaran (deskripsi) mengenai situasi atau kejadian-kejadian. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 stasiun sebanyak 3 kali pengambilan dengan selang waktu 7 hari sekali. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel perairan pantai, pengukuran klorofil-a, perhitungan produktivitas primer dan pengukuran parameter kualitas air (suhu, kecerahan, salinitas, pH, DO, NO3,PO4 dan Kelimpahan fioplankton). Analisa statistik yang digunakan adalah Principal Component Analysis (PCA) dan Analisa Kruskal Wallis. Hasil Penelitian kandungan klorofil-a pada perairan Pantai Pasir Putih Situbondo berkisar antara 1,477 – 3,023 mg/m3 sehingga diperoleh nilai produktivitas primer yang berkisar antara 110,95 – 71,68 (gC/m3/hr). Hasil pengukuran parameter kualitas air meliputi : suhu 30,3 – 32,3 ºC; kecerahan 140 – 210 cm; salinitas 29 – 34 ‰; pH 7 – 8; DO 6,35 – 7,94 mg/l; Nitrat (NO3) 0,188 – 0,321 mg/l dan ortofosfat (PO4) 0,023 – 0,035 mg/l. Nilai total kelimpahan fitoplankton pada perairan Pantai Pasir Putih adalah 331.313 – 526.106 sel/L. Hasil Principal Component Analysis (PCA) menunjukkan produktivitas primer berkorelasi positif dengan suhu, kecerahan, salinitas, pH, nitrat dan kelimpahan fitoplankton.Korelasi positif mengartikan bahwa terdapat keseimbangan atau hubungan yang searah diantara dua variabel atau lebih. Hasil statistik Kruskal Wallis menunjukkan nilai Asymp.sigh = P (Probabilitas) sebesar 0,392 yang artinya tidak signifikan (tidak berbeda nyata) karena nilai P > 0,05 sehingga dapat dikatakan nilai persebaran produktivitas primer di setiap stasiun sama. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa 1) nilai produktivitas primer yang berkisar antara 71,68 – 110,95 (gC/m3/hr) termasuk dalam kategori perairan yang mesotrofik. 2) Berdasarkan parameter kimia fisika di perairan Pantai Pasir Putih masih tergolong dalam keadaan yang baik atau tergolong dalam perairan eutrofik. 3) Hubungan parameter perairan dengan produktivitas primer menunjukkan produktivitas primer berkorelasi positif dengan suhu, kecerahan, salinitas, pH, nitrat dan kelimpahan fitoplankton. Salinitas bekorelasi positif sangat kuat dengan pH. DO berkorelasi positif sangat kuat dengan ortofosfat. 4) Hasil statistik Kruskal Wallis menunjukkan nilai produktivitas primer antar stasiun tidak berbeda nyata. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah dibutuhkannya koordinasi, pengawasan serta peraturan dari semua terhadap aktivitas pariwisata dan perdagangan agar tidak ada pencemaran lingkungan yang nantinya akan menyebabkan perubahan pada kondisi fisika, kimia, dan biologi perairan yang diikuti dengan perubahan produktivitas primer di periran Pantai Pasir Putih. Dan juga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kndisi perairan dan produktivitas primer di Pantai Pasir Putih Situbondo.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2015/82/051502371
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 24 Mar 2015 14:22
Last Modified: 19 Oct 2021 22:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/134707
[thumbnail of SKRIPSI_SEPTI_NURUL_HIDAYAH_(105080101111032).pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_SEPTI_NURUL_HIDAYAH_(105080101111032).pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item