Perbandingan Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) di Lingkungan Tambak Air Payau dan Tambak Air Tawar

Putra, Okky Anandhita (2014) Perbandingan Pertumbuhan Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) di Lingkungan Tambak Air Payau dan Tambak Air Tawar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Udang vaname merupakan jenis hewan air payau, badannya beruas berjumlah 13 (5 ruas kepala dan 8 ruas dada) dan seluruh tubuh ditutupi oleh kerangka luar yang disebut eksosketelon. Umumnya udang yang terdapat di pasaran sebagian besar terdiri dari udang laut. Hanya sebagian kecil saja yang terdiri dari udang air tawar, terutama di daerah sekitar sungai besar dan rawa dekat pantai. Udang air tawar pada umumnya termasuk dalam keluarga Palaemonidae, sehingga para ahli sering menyebutnya sebagai kelompok udang palaemonid. Udang laut, terutama dari keluarga Penaeidae, yang bisa disebut udang penaeid oleh para ahli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecepatan pertumbuhan udang vaname dilngkungan tambak air tawar dan lingkungan tambak air payau, sehingga didapatkan informasi mengenai teknologi budidaya dengan produksi tinggi untuk dapat diterapkan dimasyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi pertambakan udang vaname (L. vannamei) yaitu pada tambak air payau di Desa Pandanpancur, Kecamatan Deket dan pada tambak air tawar di Desa Kentong, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Propinsi Jawa Timur selama satu siklus produksi budidaya pada masing-masing tambak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Terdapat dua tambak budidaya yaitu tambak air payau dan tambak air tawar. Parameter utama yang diamati pada penelitian ini adalah produksi, kelulushidupan (SR), rasio konversi pakan (FCR) dan laju pertumbuhan harian (SGR), sedangkan parameter penunjang yang diamati adalah kualitas air pada media pemeliharaan udang vaname yang meliputi suhu, pH, oksigen terlarut (DO), salinitas, ammonia (NH3), nitrit (NH2-N), dan nitrat (NH3-N). Analisis data pada penelitian ini adalah dengan membandingkan parameter produksi, kelulushidupan (SR), rasio konversi pakan (FCR), laju pertumbuhan harian (SGR), dan parameter kualitas air (suhu, pH, DO, salinitas dan ammonia (NH3)) Analisa data yang digunakan dengan analisa perkembangan grafik untuk mengetahui pertumbuhan udang vaname disetiap minggunya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa produksi pada tambak budidaya udang vaname tawar sebesar 2100 kg/ha, pada tambak udang vaname payau sebesar 1800 kg/ha. Survival rate pada tambak budidaya udang vaname tawar sebesar 86%, pada tambak udang vaname payau sebesar 87%, rasio konversi pakan (FCR) pada tambak budidaya udang vaname tawar sebesar 1,27%, pada tambak udang vaname payau sebesar 1,59%, laju pertumbuhan harian (SGR) pada tambak budidaya udang vaname tawar sebesar 2,52%, pada tambak udang vaname payau sebesar 2,37%. Pengujian parameter kualitas air selama penelitian masih dalam optimal untuk kehidupan udang vaname, yaitu suhu pada tambak air tawar adalah 22,16 ± 1,11 oC, sedangkan pada tambak air payau adalah 29,75 ± 1,13 oC, salinitas pada tambak air tawar adalah 0 ± 0 ppt, sedangkan pada tambak air payau adalah 10,5 ± 1,83 ppt, oksigen terlarut (DO) pada tambak air tawar adalah 4,69 ± 0,35 mg/l, sedangkan pada tambak air payau adalah 5,29 ± 0,20 mg/l, derajat keasaman (Ph) pada tambak air tawar adalah 7,66 ± 0,23 ppm, sedangkan pada tambak air payau adalah 8,33 ± 0,25 ppm, ammonia (NH3) pada tambak air tawar adalah 0,16 ± 0,06 ppm, sedangkan pada tambak air payau sebesar 0,23 ± 0,19 ppm, nitrit (NO2-N) pada tambak air tawar adalah 0,06 ± 0,03 ppm, sedangkan pada tambak air payau sebesar 0,07 ± 0,04 ppm, dan nilai nitrat (NO3-N) pada tambak air tawar adalah 0,82 ± 0,51 ppm, sedangkan pada tambak air payau sebesar 2,14 ± 0,68 ppm. Disimpulkan bahwa tambak dengan lingkungan air tawar memiliki produksi lebih tinggi dibandingkan tambak lingkungan air payau. SR (Survival rate) udang vaname pada lingkungan payau lebih baik ( 87%) dibandingkan udang vaname tawar (86%). Dan FCR (Food Conversi Rate) udang vaname pada lingkungan payau lebih baik ( 1,59 %) dibandingkan udang vaname tawar (1,27 %). Dari keseluruhan penelitian tentang pertumbuhan udang vaname payau dan tawar, udang vaname tawar yang lebih baik dari segala aspek baik ketahanan terhadap penyakit, hasil produksi dan terhadap kualitas air. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang plankton dan jenis bakteri didalam tambak lingkungan air tawar agar pembudidaya dapat menghasilkan hasil yang maksimal.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2014/139/051403518
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 30 Jun 2014 08:18
Last Modified: 17 Dec 2021 07:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/133435
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item