Pengaruh Jenis Asam Dan Lama Perendaman Yang Berbeda Terhadap Sifat Fisikokimia Hasil Ekstraksi Kolagen Sisik Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.).

YanuarSonnyLeksono (2011) Pengaruh Jenis Asam Dan Lama Perendaman Yang Berbeda Terhadap Sifat Fisikokimia Hasil Ekstraksi Kolagen Sisik Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kolagen merupakan bagian protein yang melimpah dalam tubuh mamalia termasuk manusia, terdapat sekitar 25% dari total protein. Kolagen yang belum terdenaturasi dari sumber tersebut dapat diaplikasikan pada kosmetik, biomedik, serta industri farmasi. Pada umumnya, kolagen diisolasi dari kulit hewan ternak, seperti sapi dan babi. Pada beberapa tahun terakhir ini, adanya bovine spongiform encephalopathy (BSE) dan the foot-and-mouth disease (FMD) telah menyebabkan pelarangan ekspor impor kolagen, sehingga membutuhkan alternatif sumber kolagen yang aman. Sisik ikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber alternatif pembuatan koalgen karena banyak senyawa kimia yang terkandung dalam sisik ikan, antara lain adalah 41-84% merupakan protein organik (kolagen dan ichtylepidin) dan sisanya merupakan residu mineral dan garam inorganik seperti magnesium karbonat dan kalsium karbonat. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH), Universitas Brawijaya Malang, pada bulan Agustus - November 2009. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan penelitian dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Perlakuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pelarut asam dan lama ekstraksi yang terbaik dalam mendapatkan kolagen dari sisik ikan. Metode analisa data untuk data parametrik yaitu dengan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji Beda Nyata jujur (BNJ). Untuk perlakuan terbaik diperoleh dengan metode De Garmo. Parameter yang diamati adalah: yield, titik leleh, kadar air, suhu denaturasi, dan SDS-PAGE. Perlakuan dengan jenis pelarut dan lama ekstraksi yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap yield, titik leleh, dan kadar air dan pola pergerakan pita SDS-PAGE. Sedangkan lama ekstraksi yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap suhu denaturasi. Hasil perhitungan perlakuan terbaik menggunakan metode De Garmo menunjukkan bahwa jenis pelarut asam asetat selama 5 hari merupakan perlakuan terbaik. Perlakuan tersebut mempunyai yield sebesar 24.37 ± 0.451 %, kadar air 82.45 ± 0.17 %, titik leleh 43.5 ± 0.58 oC, dan suhu denaturasi 32.0 ± 3.266 oC, dan memiliki asam amino penyusun dengan berat molekul 74,96 – 169,48 KDa. Pada ekstraksi kolagen sisik ikan kakap merah yang telah dilakukan, maka disarankan perlu adanya perlakuan penghancuran sisik ikan dan modifikasi proses ekstraksi secara enzimatis untuk menghasilkan yield yang lebih besar. Serta karakterisasi kualitas kolagen sisik ikan kakap merah menggunakan foto Scanning Electron Microscopy (SEM) dan uji Fourier Transform Infra-Red (FTIR) .

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2010/103/051100345
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 22 Feb 2011 10:30
Last Modified: 21 Oct 2021 04:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132662
[thumbnail of 051100345.pdf]
Preview
Text
051100345.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item